Kubu Raya Mulai Terapkan Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Gambut | Borneotribun.com

Jumat, 12 Agustus 2022

Kubu Raya Mulai Terapkan Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Gambut

Kubu Raya Mulai Terapkan Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Gambut
Kepala Dinas Pendidikan Kubu Raya, M Ayub.
BorneoTribun, Kuburaya - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya Muhammad Ayub mengatakan, ada beberapa sekolah di Kubu Raya dalam waktu dekat mulai melakukan uji coba penerapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove.  

"Kurikulum yang digagas oleh Icraf Indonesia dan Disdikbud Kubu Raya ini bukanlah mata pelajaran yang baru, namun merupakan mata pelajaran yang berintegrasi dengan mata pelajaran lainnya. Ada tiga mata pelajaran yang akan terintegrasi pada mata pelajaran Muatan Lokal Gambut dan Mangrove ini, yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS," kata Ayub di Sungai Raya, Kamis.

Dia mengatakan, muatan lokal  Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove untuk jenjang pendidikan SD dan SMP.

Ayub menilai, apa yang sudah dirumuskan, baik dalam ruang merdeka belajar maupun yang menggunakan K13 (kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia) semua itu sudah diramu. Bahkan beberapa waktu pihaknya telah menggelar bimbingan teknis (bimtek) mata pelajaran Muatan Lokal Gambut dan Mangrove untuk uji coba.

"Memang belum semua sekolah yang kita panggil untuk mengikuti bimtek. Setelah bimtek kepada guru-guru SD dan SMP ini dilakukan, kita akan melanjutkan ketahapan uji coba kurikulum pendidikan lingkungan Gambut dan Mangrove," tuturnya. 

Menurutnya, sampai saat ini baru ada 15 sekolah yang menjadi sasaran uji coba dan 15 sekolah ini tersebar di kelompok wilayah diantaranya sepertiga sekolah yang berada di kawasan mangrove, sepertiga sekolah yang berada di kawasan gambut dan sepertiganya lagi sekolah-sekolah yang bukan berada di kawasan mangrove dan gambut.

Ayub mengatakan, lahan gambut dan mangrove yang ada di Kubu Raya ini merupakan takdir dan anugerah dari Allah SWT, bukan sebagai bencana yang harus ditakut-takuti. Tentu pihaknya berusaha memberikan edukasi kepada siswa bahwa keberadaan gambut dan mangrove sangat besar manfaatnya bagi lingkungan.

"Justru dengan adanya anugerah yang tak terhingga ini, bagaimana kita berusaha mensyukuri dan kita mempelajarinya agar kita tahu manfaatnya," katanya.

Terkait hal tersebut, pihaknya akan melihat perkembangan sekolah-sekolah yang sudah mengikuti bimtek mata pelajaran muatan lokal Gambut dan Mangrove ini, yang selanjutnya akan disebar dan di pantau oleh Icraf dan WWF serta akan dievaluasi.  

"Evaluasi yang akan kita lakukan itu dimulai dari muatan isi pembelajaran, strategi pembelajaran, pola, maupun media-media pembelajaran lainnya. Dengan tujuan apakah sudah ideal atau belum apa yang sudah kita rancang selama ini," kata Ayub. 

Jika dinilai belum ideal, lanjutnya, maka pihaknya akan melakukan pengembangannya. Insya Allah, pada bulan Oktober nanti, kita akan meluncurkan Peraturan Bupati (Perbup) tentang kurikulum muatan lokal pendidikan lingkungan Gambut dan Mangrove ini.

(RO/ANT)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar