Foto Ilustrasi. Kinerja ekspor Kalbar Semester I Naik 53,32 Persen Dibanding 2021. |
BorneoTribun Pontianak, Kalbar -- Kinerja ekspor Provinsi Kalimantan Barat pada semester I tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 53,32 persen dibanding tahun 2021.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson kepada awak media, jumat (19/8).
"Terjadi peningkatan nilai ekspor hingga bulan Juni 2021 tercatat sebesar USD817,66 juta. Sehingga, nilai ekspor Kalbar pada semester I tahun 2022 telah mencapai angka USD1.253,64 Juta," kata Harisson.
Harisson mengatakan, Presiden Republik Indonesia menyampaikan amanat mengenai hilirisasi dan industri sumber daya alam ke dalam negeri agar dikelola untuk membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Salah satu capaian yang sudah dihasilkan Kalimantan Barat adalah peningkatan ekspor di sektor pertanian dan membawa Kalbar Peringkat ke-4 Provinsi dengan Kategori Nilai Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian Tertinggi se-Indonesia. Hal itu harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan," tuturnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat. |
Harisson mengharapkan semua pihak dapat meningkatkan kinerja ekspor Kalbar, terutama setelah diresmikannya Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak oleh Presiden RI tanggal 9 Agustus 2022, serta telah dibuka kembali pintu ekspor melalui PLBN di perbatasan Kalbar yang mampu menyumbang lebih dari USD100 juta dengan lebih dari 90 jenis komoditi ekspor.
"Sudah saatnya kabupaten/kota di Kalbar memetakan potensi ekspor yang di miliki. Berdayakan kaum milenial guna membuka pasar ekspor baru," katanya.
Menurutnya, pemerintah bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) nantinya akan mendukung pelaku usaha yang berorientasi ekspor. Kemudian, berdayakan teknologi informasi dan pasar digital secara optimal untuk membangun kemitraan.
Di tempat yang sama, Kepala Kanwil Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) Kalimantan Barat menjelaskan pihaknya mencoba memberikan kontribusi kepada Provinsi Kalimantan Barat dan memberikan informasi terkait pengelolaan DJKN dalam mendorong ekspor, termasuk produk UMKM, serta meningkatkan kapasitas UMKM.
(YK/ANT)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS