Ilustrasi. (Foto Mitratoday) |
BorneoTribun Jakarta - Telkom menyatakan berkomitmen menjaga keamanan data pelanggan dan tidak pernah memperdagangkan data pelanggan, menanggapi dugaan kebocoran data pelanggan IndiHome.
“Yang pasti Telkom berkomitmen untuk memastikan keamanan data pelanggan dengan sistem cybersecurity yang terintegrasi dan menjadikan ini prioritas utama. Telkom tidak pernah mengambil keuntungan komersial, apalagi memperdagangkan data pribadi pelanggan,” kata Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono, dalam keterangan resminya. kepada ANTARA, Minggu.
Beredak kabar data pelanggan IndiHome bocor, pihak telkomsel akan selalu melakukan koordinasi ke internal untuk lakukan pengecekan dan memasikan validitas datanya.
“Sebagai perusahaan terbuka dengan dual listing, Telkom mematuhi etika bisnis, kepatuhan dan tata kelola perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Pujo.
Telkom juga berkomitmen untuk meningkatkan keamanan data pelanggan guna meningkatkan kenyamanan pelanggan.
Informasi data pelanggan layanan internet IndiHome bagian dari Telkom Group mulai bocor dari media sosial.
Sejumlah pengguna Twitter menyebarkan informasi bahwa sekitar 26 juta data milik pelanggan IndiHome bocor dan masuk ke situs gelap.
Peretas dalam deskripsi data di situs gelap mengatakan ada 26.730.798 data yang berasal dari peretasan pada Agustus 2022.
Data yang bocor tersebut berupa history browsing, antara lain tanggal, kata kunci, domain, platform, browser, URL, kata kunci di Google dan lokasi.
Selain itu juga terdapat data pengguna berupa nama, alamat email, jenis kelamin dan nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Dalam keterangan terpisah, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan sedang menyelidiki dugaan kebocoran data tersebut dan akan menghubungi manajemen Telkom untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian ini.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk meningkatkan penerapan perlindungan data pribadi Telkom, sekaligus berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” kata Dirjen Aplikasi Informasi dan Informasi , Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.
(yk/ant)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS