Sekadau Kalbar, Suaraborneo.id - Para tokoh di Sekadau bercerita tentang sejarah dan historis berdirinya Tugu Jam yang sudah berdiri puluhan tahun.Tugu Jam pasar Sekadau. Foto:internet
Budeng, salah satu tokoh masyarakat Sekadau didampingi Abang Junaidi menceritakan, Tugu Jam yang terletak di Pasar Pantai Kapuas itu berdiri pada tahun 1988.
"Tugu Jam ini dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat pada waktu itu. Yang salah satu pemodal itu adalah Pak Oka, dikenal dengan bos PT Golek. Kenapa dikatakan PT Golek karena pada saat itu pengerjaan kayu tengkawang menggunakan cara manual untuk menarik kayu tengkawang (tidak ada alat berat atau alat canggih lainnya). Selain itu, juga ada donatur lainnya," jelas Budeng.
"Saya dulu tukang angkut matereal untuk pembangunan tugu jam itu. Uju Rozali sebagai pengawas dan pengukur dan Pak Bujang Ruslan yang juga ikut dalam pengerjaan tugu itu. Alm. Haji Umar sebagai inisiator dan pemberi support. Sampai kepada pemberi ide bagaimana bentuk tugu jam itu. Sehingga ditemukan ide bentuk tugu jam berbentuk pohon tengkawang dan atasnya berbentuk biah tengkawang dengan maksud agar ketika sudah tidak ada pohon tengkawang anak cucu bisa mengenal bentuk pohon tengkawang," cerita Budeng.
"Kedalaman pondasi tugu jam 1 meter masuk dalam tanah dan ketinggian dari aspal jalan 1,80 meter. Lama pengerjaan sekitar 3 bulan," jelasnya lagi.
Budeng menceritakan, beberapa tokoh saat itu yang terlibat dalam pembangunan tugu jam tersebut diantaranya, Pak Panji (dikenal Pak Adi Dewan Golkar Sanggau), Pak Paulus Hadi yang dari Nanga Mahap (Mantan Dewan), Pak Samsimin, Pak Amad, Alm. Pak Madi dan masih banyak lagi yang belum disebutkan karena pengerjaan tugu itu bentuk swadaya masyarakat.
Kenapa tugu jam dibangun? Budeng menjelaskan, dibangunnya tuju jam adalah sebagai salah satu icon Kota Sekadau.
"Dulu, belum ada telepon seluler dan android. Yang ada hanya telepon yang masih pakai engkol. Itupun hanya orang mampu yang memilikinya. Nah dengan adanya tugu itu kalau kita mau berjanji ketemu, kita hanya kasi tahu saja ketemu di tugu jam. Mempermudah juga orang mencari kita untuk bertemu," kata Budeng bercerita.
"Ini mungkin hanya sebagian cerita tentang sejarah berdirinya tugu jam yang saya ketahui. Masih ada tokoh-tokoh lain yang mengetahui secara detail tentang awal mula berdirinya tugu jam," pungkasnya. (red)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS