Temu Gauk' (temu kangen) dengan para sesepuh Suku Dayak Kabupaten Sintang |
Sintang Kalbar, Suaraborneo.id - Panitia Pelaksana Pekan Gawai Dayak (PGD) Ke-IX Kabupaten Sintang Tahun 2022 menggelar 'Temu Gauk' (silaturahmi) dengan para sesepuh Suku Dayak Kabupaten Sintang di Betang Jerora Satu, Kamis (28/7/2022).
Jajaran Panitia, tampak Selimin, selaku Ketua Panitia, Koordinator Seksi dalam kepanitiaan, dan Ketua DAD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward. Sedangkan dari kalangan sesepuh tampak Ignasius Juan, Askiman, A. Tila, PE Chunoi, K. Sudarso dan yang lainnya.
“Kami ingin minta restu, saran dan pendapat dari para sesepuh sebagai rasa hormat kami. Gawai akan dilaksanakan selama 3 hari mulai 29 sampai 31 Juli 2022. Semua kegiatan dilaksanakan di Kompleks Betang Jerora Satu ini,” kata Selimin, Ketua Panitia PGD Gawai Dayak ke-IX, Sintang.
Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sintang, Jeffray Edward menyampaikan, dua tahun tidak dilaksanakan Gawai Dayak.
"Sehingga tahun 2022 kita bertekad untuk melaksanakan gawai. Kami mohon arahan dan masukan dari para sesepuh supaya gawai ini bisa berjalan baik. Kami minta restu dan dukungan dari para sesepuh kepada panitia dan DAD. Supaya nanti, gawai ini bisa berjalan dengan baik,” kata Jeffray Edward.
Ignasius Juan, Sesepuh Dayak Kabupaten Sintang, menyampaikan rasa senangnya karena Betang Jerora Satu bisa digunakan untuk melaksanakan gawai untuk pertama kalinya.
“Perjuangan membangun betang ini luar biasa. Penuh dengan perdebatan, namun didukung banyak pihak juga. Gawai ini luar biasa dan saya memberikan apresiasi kepada panitia dan masyarakat yang sudah bekerja keras. Saya monitor juga persiapan ini melalui media sosial. Semangat panitia luar biasa. Ini tanda yang baik soal semangat dalam melaksanakan gawai yang umumnya dilaksanakan setiap bulan Mei,” ujarnya.
“Soal kekurangan, jadikan pelajaran untuk tahun depan. Kami mendorong untuk terus berkreasi dan melestarikan adat dan budaya Dayak. Panitia harus berusaha mengatasi kekurangan yang ada. Semoga cuaca bagus dan gawai bisa berlangsung dengan baik,” harap Ignasius Juan.
Askiman, Sesepuh Dayak Sintang, menganggap persiapan sudah berjalan dengan baik dan memberikan apresiasi atas dilaksanakannya gawai.
“Dulu gawai pertama dilaksanakan digabung dengan natal sehingga disebut natal Dayak. Dulu untuk gawai saja kita takut karena ditekan secara politik. Dan tidak ada bantuan pemerintah. Pelan-pelan kita dengan bebas melaksanakan gawai. Dan pemerintah sudah mau membantu. Gawai biasa dilaksanakan bulan Mei sampai Juli. Gawai ke depan, perlu ditata dan dijadwal dengan baik. Di susun acaranya sebaikmungkin, dikemas dengan baik,” pungkasnya. (dkf/as)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS