Ilustrasi. Pasukan Ukraina menempatkan ranjau di dekat kapal asing yang ditambatkan di pelabuhan Mariupol. |
BorneoTribun Jakarta -- Sebuah ranjau jangkar yang ditempatkan oleh pasukan Ukraina di dekat kapal Azov Concord Turki yang ditambatkan di pelabuhan Mariupol adalah bukti bahaya ranjau bagi kapal asing yang diblokir di pelabuhan Ukraina.
Hal tersebut diungkapkan kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mizintsev, Minggu (10/4) kemarin.
“Bukti lain yang membuktikan bahaya ranjau adalah ranjau jangkar YaM-1 yang ditempatkan oleh angkatan laut Ukraina di dekat dermaga No17 pelabuhan Mariupol tempat kapal asing ditambatkan. Tambang itu terlihat pada 10 April sekitar 50 meter dari kapal Turki Azov Concord, " kata Mikhail Mizintsev dilansir BorneoTribun dari Tess.
Menurut Mizintsev, 77 kapal asing dari 18 negara terus diblokir di pelabuhan Ukraina. Kapal-kapal itu tidak dapat berlayar ke laut karena ancaman penembakan dan peringatan ranjau yang tinggi di perairan pedalaman dan teritorial Ukraina.
"Sementara itu, pihak berwenang Kiev terus menghindari kontak dengan perwakilan dari negara dan perusahaan pemilik kapal untuk memastikan perjalanan yang aman dari kapal asing. Perwakilan Ukraina untuk Organisasi Maritim Internasional menolak untuk membahas masalah ini dan secara nyata menghindari dialog," katanya.
Dia menekankan bahwa Rusia melakukan yang terbaik untuk memastikan navigasi sipil di Laut Hitam, Azov dan Mediterania. Militer Rusia membuka koridor kemanusiaan maritim sepanjang 80 mil laut dan lebar tiga mil dari pukul 08:00 hingga 19:00 setiap hari di barat daya dari laut teritorial Ukraina.
Dia sekali lagi meminta pemilik kapal untuk memberikan tekanan pada pejabat Kiev untuk memaksanya mengambil tindakan mendesak untuk membuka blokir kapal asing dan memastikan perjalanan mereka yang aman dari pelabuhan Ukraina.
(YK/ER)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS