Kementerian Luar Negeri Rusia. |
Borneo Tribun, Moskow -- Menteri mengatakan bahwa selama delapan tahun Barat telah "melindungi" keengganan Kiev untuk mematuhi perjanjian Minsk dan mendorong pihak berwenang Ukraina untuk menyelesaikan krisis di Donbass dengan paksa.
Dukungan tanpa syarat dari otoritas Ukraina oleh Washington dan Brussel telah menjadi puncak dari kursus Russofobia Barat, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Kamis di konferensi Hubungan Internasional Digital - 2022 di MGIMO.
"Puncak dari kursus Russophobia ini adalah dukungan tanpa syarat Washington dan Brussel untuk rezim nasionalis radikal Kiev, pemeliharaan ultra-radikal di Ukraina, dan penciptaan 'anti-Rusia' dari Ukraina," katanya.
Menurutnya, Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, kini berupaya memulihkan dan mengkonsolidasikan dominasinya dalam urusan internasional, "agar terus menyelesaikan kepentingan pribadinya yang sempit dengan mengorbankan kepentingan nasional" negara lain. "Bagian terpenting dari garis agresif ini adalah kebijakan lama Barat tentang penahanan komprehensif dan sistemik negara kita. Di semua lini, seperti yang mereka katakan," katanya.
Menteri mengatakan bahwa selama delapan tahun Barat juga telah "melindungi" keengganan Kiev untuk mematuhi perjanjian Minsk dan mendorong pihak berwenang Ukraina untuk menyelesaikan krisis di Donbass dengan paksa. "Ukraina secara aktif diseret ke NATO, didorong dalam segala hal untuk melarang bahasa Rusia, pendidikan Rusia, media Rusia, menangkap orang, menganiaya dan bahkan membunuh jurnalis independen, dipompa dengan senjata mematikan," kata Lavrov.
(YK/ER)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS