Jeritan Warga Bucha Ukraina Soal Penembakan Membabibuta Pasukan Rusia | Borneotribun.com

Kamis, 07 April 2022

Jeritan Warga Bucha Ukraina Soal Penembakan Membabibuta Pasukan Rusia

Jeritan Warga Bucha Ukraina Soal Penembakan Membabibuta Pasukan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berjalan di samping kendaraan militer Rusia yang hancur, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di kota Bucha, di luar Kyiv, Ukraina 4 April 2022. (Foto: via Reuters)

BorneoTribun Jakarta -- Serhii Lahovskyi tak bisa menyembunyikan tangisannya saat menyentuh jenazah teman masa kecilnya yang sudah siap untuk dikebumikan. Temannya itu menghilang ketika pasukan Rusia menduduki Kota Bucha, yang terletak di dekat wilayah ibu kota Ukraina, Kyiv. Ia ditemukan dengan luka tembak di kepala dan mayatnya dibuang di sebuah tangga.


Teman tersebut bernama Igor Litvinenko, seorang pekerja. Ia telah ditembak melalui mulut dari jarak yang sangat dekat. Dia ditemukan oleh penduduk setempat hanya beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-30.


Dia dibuang bersama dengan pria lain yang ditemukan dimutilasi. Istrinya dan warga lainnya mengatakan pria yang dimutilasi itu telah ditawan oleh pasukan Rusia yang menyerbu Ukraina.


Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi detail kejadian yang menimpa mereka.


Litvinenko mengunjungi ibunya untuk membawakan makanannya ketika dia menghilang.


"Mengapa hewan-hewan ini (pasukan Rusia -red) menembaknya begitu?" Lahovskyi mengatakan pada Selasa (5/4), matanya melebar dan memerah, memberi isyarat dengan tangannya untuk mengatakan bahwa mereka telah berteman baik sejak mereka setinggi lutut. "Ini bukan Rusia, ini monster."


Dia dan rekan-rekannya di sebuah kompleks perumahan di kota Bucha yang porak-poranda, tempat Reuters menemukan jejak pembunuhan di luar proses hukum sejak pasukan Rusia ditarik kembali pekan lalu, mengambil sekop dan menggali kuburan dangkal di tepi rerumputan, satu blok dari lokasi perumahan.


Kemudian mereka menggunakan karpet untuk membawa sisa-sisa anggota tubuh dari para jenazah, menempatkannya di parit, melipatnya di atasnya dan menutupinya dengan papan kayu, sebelum menyekop tanah di atasnya.


Reuters telah melihat setidaknya empat korban ditembak di kepala di Bucha, satu dengan tangan terikat di belakang.


Warga menceritakan beberapa kasus tentang orang yang dibunuh, beberapa ditembak di mata mereka dan satu tampaknya dipukuli sampai mati dan dimutilasi.


Para pejabat mengatakan mereka telah menemukan lebih dari 300 orang tewas sejauh ini.


Pejabat Ukraina mengatakan Rusia telah melakukan genosida dan telah menyerukan penyelidikan oleh Pengadilan Kriminal Internasional.


Kremlin menolak tuduhan itu dan menyebutnya sebagai propaganda. Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan pada Selasa (5/4) bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan warga sipil, menolak tuduhan kekerasan dan menyebutnya sebagai kebohongan. Dia mengatakan bahwa sementara Bucha berada di bawah kendali Rusia "tidak ada satu pun warga sipil yang menderita akibat kekerasan apa pun."


Di Bucha, Liudmyla Verhinska menangis ketika dia menceritakan bagaimana dia menemukan putranya yang berusia 32 tahun terbunuh, tertembak di matanya. Dia bekerja di unit anti-terorisme dan sekarang dimakamkan di sepetak rumput kecil di dekat kompleks perumahan.


"Dia pergi hanya untuk membuang sampah dan dia ditembak. Setelah tujuh hari, saya menemukannya. Dan hari ini saya menemukan temannya... Apa lagi yang harus saya katakan?" [ah/rs]


Oleh: VOA Indonesia

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar