DK PBB akan Bahas Pembunuhan Warga Sipil di Ukraina | Borneotribun.com

Rabu, 06 April 2022

DK PBB akan Bahas Pembunuhan Warga Sipil di Ukraina

DK PBB akan Bahas Pembunuhan Warga Sipil di Ukraina
Tentara berjalan di tengah tank Rusia yang hancur di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Minggu, 3 April 2022. (Foto: AP)


BorneoTribun Jakarta -- Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan memfokuskan pertemuan hari Selasa pada pembunuhan warga sipil di Ukraina, sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan presiden Rusia Vladimir Putin harus menghadapi mahkamah kejahatan perang.


Sidang hari Selasa (5/4)mencakup brifing dari Sekjen PBB Antonio Guterres dan kepala badan kemanusiaan PBB Martin Griffiths, serta pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.


Inggris mendapat giliran menjadi presiden dewan bulan ini. Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward mengatakan kepada wartawan bahwa isu pembunuhan warga sipil selama Rusia menginvasi Ukraina akan menjadi pokok bahasan utama.


Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Senin (4/4) larut malam mengatakan ia membahas isu tersebut bersama dengan Guterres, termasuk situasi di Bucha, di pinggiran ibu kota Ukraina, di mana kekejaman yang dituduhkan dilakukan pasukan Rusia itu ditemukan dalam beberapa hari ini.

Seekor anjing berkeliaran di sekitar rumah yang hancur dan kendaraan militer Rusia, di Bucha dekat Kyiv, Ukraina, Senin, 4 April 2022. (Foto: AP/Efrem Lukatsky)


“Menekankan bahwa Ukraina akan menggunakan semua mekanisme PBB yang tersedia untuk mengumpulkan bukti dan menuntut pertanggungjawaban penjahat perang Rusia,” cuit Kuleba.


Moskow telah membantah tuduhan mengenai pembunuhan warga sipil di Bucha. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut hal tersebut sebagai “provokasi anti-Rusia yang diatur.” Duta Besar Rusia untuk PBB mengatakan dia akan memberikan “bukti faktual” pada pertemuan Dewan Keamanan hari Selasa (5/4).


Seorang juru bicara perusahaan satelit Maxar Technologies menyebutkan dalam sebuah pernyataan hari Senin bahwa foto-foto yang dikumpulkan mengenai Bucha pada pertengahan Maret mengukuhkan dan mendukung “video-video dan foto-foto di media sosial belakangan ini yang memperlihatkan mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan dan ditinggalkan di tempat terbuka selama berpekan-pekan.”


Kementerian Pertahanan Inggris Selasa menyatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali daerah-daerah di bagian utara negara itu setelah “memaksa pasukan Rusia untuk mundur dari daerah-daerah di sekitar Chernihiv dan di sebelah utara Kyiv.” Kementerian menambahkan bahwa pasukan Rusia itu “kemungkinan besar akan membutuhkan penambahan dan perbaikan peralatan yang signifikan” sebelum dapat bertempur di bagian timur Ukraina.

Orang-orang berdiri di samping kuburan massal di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Senin, 4 April 2022. (Foto: AP/Rodrigo Abd)


Kepala Staf Umum Ukraina menyatakan Donetsk dan Luhanks di bagian timur kini menjadi fokus Rusia sewaktu pasukan Rusia menggalang kembali kekuatan dengan tujuan membangun “kontrol penuh” atas wilayah-wilayah tersebut.


Gambaran kehancuran yang tertinggal di Bucha dan daerah-daerah pinggiran kota lainnya telah memicu kecaman terhadap Moskow.


Italia dan Denmark, Selasa (5/4) mengumumkan mereka mengusir diplomat Rusia, menyusul langkah serupa yang dilakukan Lithuania, Prancis dan Jerman.


“Anda mungkin ingat saya dikritik karena menyebut Putin sebagai penjahat perang,” kata Biden kepada wartawan hari Senin. “Well, kenyataannya, Anda lihat apa yang terjadi di Bucha. Ini membenarkan bahwa ia adalah penjahat perang. Tetapi kita harus mengumpulkan informasi.”


“Orang ini brutal dan apa yang terjadi di Bucha sungguh keterlaluan, dan semua orang melihatnya,” kata Biden mengacu pada Putin, sewaktu pemimpin AS itu kembali ke Washington setelah berakhir pekan di negara bagian asalnya, Delaware. “Ya, saya akan terus menambahkan sanksi.”


Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa Washington, atas permintaan Ukraina, akan mendukung tim jaksa multinasional yang akan mengumpulkan bukti kekejaman yang dituduhkan.


Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen hari Senin (4/4)mencuit bahwa Uni Eropa akan mengirim para penyelidik ke Ukraina untuk membantunya “mendokumentasikan kejahatan perang.”


Von der Leyen dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell berencana mengunjungi Kyiv pekan ini untuk bertemu Zelenskyy menjelang kegiatan menggalang dana dan bantuan lain bagi pengungsi Ukraina dan mereka yang telantar di dalam negeri.


Zelenskyy mengunjungi Bucha hari Senin, menyampaikan kepada rakyatnya melalui siaran televisi nasional bahwa kini semakin sulit untuk merundingkan diakhirinya perang dengan Rusia karena kekejaman yang dilakukan pasukan Moskow semakin jelas. [uh/ab]


Oleh: VOA Indonesia

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar