Siapa yang Masih Beli Minyak Mentah Rusia? | Borneotribun.com

Selasa, 29 Maret 2022

Siapa yang Masih Beli Minyak Mentah Rusia?

Siapa yang Masih Beli Minyak Mentah Rusia
Sampel minyak mentah di lapangan minyak Yarakta, milik Irkutsk Oil Co, di Irkutsk, Rusia ,11 Maret 2019. (Foto: REUTERS/Vasily Fedosenko)

BorneoTribun.com - Australia, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat telah memberlakukan larangan langsung atas pembelian minyak Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina, tetapi negara-negara Uni Eropa masih terpecah akan larangan tersebut.


Sejauh ini, 27 anggota blok itu tidak dapat menyepakati embargo menyusul peringatan Jerman terhadap langkah-langkah tergesa-gesa yang dapat mendorong ekonomi ke dalam resesi. Beberapa negara, seperti Hungaria, bahkan menentang larangan apa pun.


Embargo Uni Eropa akan membutuhkan persetujuan bulat dari 27 negara anggota.

Embargo Uni Eropa akan membutuhkan persetujuan bulat dari 27 negara anggota
Kilang minyak Gazprom Neft di Omsk, Rusia, 10 Februari 2020. (Foto: REUTERS)


Banyak pembeli di Eropa telah menghindari minyak mentah Rusia secara sukarela untuk menghindari kerusakan reputasi atau kemungkinan kesulitan hukum.


Lainnya, seperti pedagang komoditas Trafigura dan Vitol, terus membeli minyak mentah Rusia di bawah kontrak jangka panjang yang ada.


Keduanya, bagaimanapun, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka belum menyetujui kontrak baru sejak invasi Rusia ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" dan yang dimulai pada 24 Februari.


India dan China, yang menolak mengutuk tindakan Rusia, juga terus membeli minyak mentah Rusia.


Berikut daftar pembeli utama minyak mentah Rusia:

Berikut daftar pembeli utama minyak mentah Rusia
Kilang Balongan milik Pertamina. Salah satu tanki kilang tersebut mengalami kebakaran pada Senin, 29 Maret 2021. (Foto: Courtesy/Pertamina)


Neftochim Burgas

Sebuah kilang Bulgaria, yang dimiliki oleh Lukoil Rusia. Minyak mentah Rusia menyumbang sekitar 60 persen dari kebutuhannya dan kilang tersebut terus menyuling minyak mentah Rusia.


Miro

Minyak mentah Rusia memasok sekitar 14 persen dari kebutuhan kilang terbesar Jerman, Miro, yang 24 persen sehamnya dimiliki perusahaan migas Rusia, Rosneft.


Pck Schwedt

Kilang Jerman yang 54 persen sahamnya dimiliki Rosneft, menerima minyak mentah melalui pipa Druzhba.


Pertamina

Pertamina sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia karena mencari minyak untuk proyek kilang yang sedang dimofidikasi.


Leuna

Kilang Leuna yang berada di Jerman timur, mayoritas dimiliki oleh perusahaan migas Prancis TotalEnergies. Namun kilang tersebut juga mendapat pasokan minyak mentah Rusia melalui pipa Druzhba.


Hellenic Petroleum

Kilang minyak terbesar Yunani ini bergantung pada minyak mentah Rusia karena 15 persen kebutuhannya berasal dari negara tersebut. Perusahaan awal bulan ini mendapatkan pasokan tambahan dari Arab Saudi.


Isab

Kilang terbesar Italia, dimiliki oleh Litasco SA, tetapi dikendalikan Lukoil yang berbasis di Swiss. Kilang tersebut memproses minyak mentah Rusia dan non-Rusia.


Mol

Grup minyak Hungaria, yang mengoperasikan tiga kilang di Kroasia, Hungaria dan Slovakia, terus dipasok oleh pipa Druzhba. Hungaria menentang sanksi terhadap minyak dan gas Rusia.


Kilang Zeeland

Kilang Belanda, 45 persen dimiliki oleh Lukoil, menolak berkomentar apakah menggunakan minyak mentah Rusia.


Kilang Rotterdam

Perusahaan migas asal Amerika Serikat ExxonMobil menolak berkomentar apakah kilang Belanda di Rotterdam menggunakan minyak mentah Rusia.


Hindustan Petroleum

Kilang milik pemerintah India membeli 2 juta barel minyak Rusia, Ural, untuk pengiriman Mei, menurut sumber perdagangan pekan lalu.


Indian Oil Corp

Kilang utama India ini pada 23 Maret membeli 3 juta barel minyak Ural untuk pengiriman Mei dari Vitol, kata seorang sumber. Transaksi tersebut adalah pembelian minyak Ural kedua yang dilakukan IOC sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.


Nayara Energy

Kilang swasta India, yang sebagian dimiliki oleh Rosneft Rusia, telah membeli minyak Rusia setelah jeda satu tahun, membeli sekitar 1,8 juta barel minyak Ural dari pedagang Trafigura.


Berikut daftar perusahaan yang telah berhenti membeli minyak Rusia:


bp

Perusahaan migas terbesar Inggris, yang meninggalkan sahamnya di Rosneft, tidak akan membuat kesepakatan baru dengan entitas Rusia untuk pemuatan di pelabuhan Rusia, kecuali "penting untuk memastikan keamanan pasokan".


Eneos

Kilang terbesar Jepang ini telah berhenti membeli minyak mentah dari Rusia, sementara beberapa kargo yang ditandatangani berdasarkan perjanjian sebelumnya akan tiba di Jepang hingga sekitar April.


ENI

Grup energi, 30,3 persen dimiliki oleh pemerintah Italia, menangguhkan pembelian minyak Rusia.


Tidak ada minyak mentah Rusia yang akan digunakan di kilang minyak Bayern di Jerman, di mana Eni dan Rosneft memiliki saham.


Equinor

Perusahaan energi milik negara mayoritas Norwegia telah menghentikan perdagangan minyak Rusia karena operasinya di negara itu berhenti.


Galp

Perusahaan minyak dan gas Portugis telah menangguhkan semua pembelian baru produk minyak bumi dari Rusia atau perusahaan Rusia.


Neste

Kilang Finlandia memiliki kontrak minyak Rusia hingga akhir tahun, tetapi tidak membuat kontrak pasokan baru.


PKN Orlen

KIlang terbesar Polandia belum membeli minyak mentah Ural di pasar spot sejak dimulainya perang di Ukraina, kata perusahaan itu pada Jumat. Namun mereka telah membeli beberapa kargo dari Norwegia.


Repsol

Perusahaan Spanyol ini telah berhenti membeli minyak mentah Rusia di pasar spot.


Shell

Pedagang minyak terbesar di dunia akan berhenti membeli minyak mentah Rusia dan menghentikan keterlibatannya dalam semua hidrokarbon Rusia.


Totalenergies

Perusahaan minyak terbesar Prancis tidak akan menandatangani kontrak baru, berjanji untuk berhenti membeli minyak mentah dan produk minyak Rusia pada akhir tahun ini.


Varo Energy

Kilang Swiss, yang memiliki 51,4 persen di kilang minyak Bayern, Jerman, mengatakan tidak berencana untuk membuat kesepakatan baru untuk membeli minyak mentah Rusia. [ah/rs]

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar