Siswa SLTP Terbanyak di Sekadau, SMPN 1 Sekadau: PTM 35 menit per Jam Pelajaran | Borneotribun.com

Senin, 07 Februari 2022

Siswa SLTP Terbanyak di Sekadau, SMPN 1 Sekadau: PTM 35 menit per Jam Pelajaran

Siswa SLTP Terbanyak di Sekadau, SMP Negeri 1 Sekadau terapkan dus shift selama Pandemi COVID-19
Foto tahun 2018 sebelum pandemi Covid-19.


BorneoTribun Sekadau, Kalbar - Kepala SMP Negeri 1 Sekadau Albinus mengungkapkan berlangsungnya pertemuan tatap muka (PTM) di tahun 2022 sudah memasuki bulan ke dua.


Hal tersebut berdasarkan dengan Surat Edaran (SE) dari Dinas Pendidikan, juga berdasarkan Surat dari Gubernur dan Bupati.


"PTM kami maksimalkan sesuai dengan petunjuk, enam mata pelajaran sehari atau enam jam pelajaran dan bisa jadi mata pelajarannya tiga, masing-masing dua jam dan waktu untuk tatap muka yang  normalnya 40 menit per jam pelajaran sekarang 35 menit per jam pelajarannya," pungkasnya.


Lebih lanjuta, kata Albinus, supaya anak-anak peserta didik tidak berkerumun yang bisa berpotensi untuk pendemi.


Maka dari itu, pihaknya di bagi menjadi dua shift, shift pertama jam 07.00 sampai jam 11.30, dan shift kedua masuk jam 12 dan selesainya 16.30.


"Di mana telah dibagi menjadi 2 bagian rombongan belajar, yaitu kelas 7 dan kelas 9 ship pagi dan kelas 8 ship sore," tambahnya.


Seperti yang kita ketahui bahwa jumah peserta didik di SMP Negeri 1 Sekadau berjumlah 971 siswa-siswi dan menjadi SLTP terbanyak dalam menampung jumlah siswa di Kabupaten Sekadau ini.


“Dengan dibagi dalam dua shift  ini, maka potensi crowded nya bisa diantisipasi, sampai saat ini sudah  berjalan tanpa banyak kendala teknis dan yang paling penting hal ini mendapat dukungan penuh dari dewan guru yang berjumlah 74 orang dan juga mendapat support dari seluruh orang tua murid," ujarnya beberapa hari yang lalu.


Menurut Albinus yang sejak tahun 2015 menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMPN 1 ini, akan ada perubahan jumlah tenaga pengajar di tahun ini karena  ada 9 orang tenaga pengajar yang lolos tes menjadi Pegawai P3K.


“Ya kami akan kekurangan tenaga pengajar,  karena 9 orang tenaga pengajar ini lolos pada seleksi P3K dan kalau SK nya sudah keluar dan penempatannya  di tempat yang lain, artinya kami punya masalah kekurangan 9 tenaga pengajar ini, sementara ada peraturan baru yang tidak membolehkan mengangkat tenaga honor lagi. Kalau SK ke-9  tenaga yang lolos P3K ini keluar, kami akan ada kendala bagaimana mengisi kekurangan ini. Nah mudah-mudahan hal ini bisa dipertimbangkan oleh para pengambil kebijakan,”harapnya.


Dalam upaya memaksimalkan durasi jam pelajaran yang sudah berkurang ini, Kepala Sekolah dan Dewan Guru sudah mempunyai komitmen untuk menggunaan waktu yang maksimal dan efisien terutama dalam sistem pembelajaran. 


Jam 06.45 sudah dibunyikan bel masuk kelas dan setiap guru sudah hadir di ruang kelas masing-masing  dan jam tujuh bel tanda pelajaran dimulai dan Kepala sekolah sudah hadir sebelum jam yang ditentukan.


Karena sebagai Kepala Sekolah harus memberikan teladan bagi yang lainnya, dan begitu juga yang lainnya.


Pihaknya sudah sepakat untuk berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didik yang sudah dipercayakan kepada sekolah ini. 


Seandainya ada tenaga yang sakit, pihaknya sudah siapkan pula guru penggantinya dan ada guru piket setiap harinya  4 orang.


"Saya yakin ini akan menjadi sebuah kebiasaan atau tradisi kami dalam membangun sebuah kedisiplinan khususnya di sekolah ini dan juga bisa menjadi inspirasi bagi yang lainnya," ujarnya lagi. 


Kepala Sekolah juga menuturkan sarana dan prasarana kesehatan sudah disiapkan oleh lembaga ini bahkan jauh sebelum pandemi Corona COVID-19.(*)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar