Cegah China Mencuri Teknologi, Taiwan Tingkatkan Perlindungan Rahasia Semikonduktornya | Borneotribun.com

Jumat, 18 Februari 2022

Cegah China Mencuri Teknologi, Taiwan Tingkatkan Perlindungan Rahasia Semikonduktornya

Cegah China Mencuri Teknologi, Taiwan Tingkatkan Perlindungan Rahasia Semikonduktornya

Seorang penjaga keamanan berdiri di dekat logo Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. Ltd (TSMC) di Taipei. (Foto: REUTERS/Pichi Chuang)


BorneoTribun Jakarta – Pemerintah Taiwan pada Kamis (17/2) mengusulkan undang-undang baru untuk mencegah China mencuri teknologi chip-nya. Proposal itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran Taipei bahwa Beijing meningkatkan spionase ekonominya.


Pabrik-pabrik teknologi Taiwan memproduksi sebagian besar chip semikonduktor tercanggih di dunia. Chip ini digunakan untuk segala hal mulai dari jet tempur hingga ponsel. Pemerintah Taiwan telah lama prihatin dengan upaya China untuk meniru kesuksesan itu, termasuk melalui spionase ekonomi, perburuan bakat, dan metode lainnya.


Kabinet pemerintah Taiwan mengatakan pihaknya telah mengusulkan pelanggaran baru untuk "spionase ekonomi" di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional. Undang-undang tersebut memberikan hukuman hingga 12 tahun penjara bagi mereka yang membocorkan teknologi inti Taiwan ke China atau "pasukan musuh asing."


Menggunakan teknologi manufaktur 2-nanometer tercanggih raksasa chip TSMC sebagai contoh, juru bicara kabinet Lo Ping-cheng mengatakan teknologi itu dapat dianggap penting bagi keamanan Taiwan di bawah undang-undang baru. Oleh karena itu, diperlukan perlindungan ekstra mengenai hal ini selain undang-undang rahasia dagang yang ada.


"Semua orang tahu bahwa TSMC ... memiliki teknologi terdepan di dunia," kata Lo. "Jika teknologi mereka dicuri, akan ada dampak yang signifikan."


Jo menambahkan bahwa pengadilan yang ditunjuk untuk kejahatan spionase ekonomi akan dibentuk untuk mempercepat persidangan.


Pemerintah juga telah mengusulkan pengetatan undang-undang untuk mencegah perusahaan China dari perburuan ilegal bakat Taiwan melalui perusahaan yang didirikan di negara ketiga.


Undang-undang tersebut juga memperketat hukuman bagi investasi China di Taiwan melalui metode ilegal, yang menurut pemerintah telah menyebabkan banyak kasus spionase industri dalam beberapa tahun terakhir.


"Infiltrasi di industri Taiwan dari rantai pasokan merah semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir," kata Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang dalam sebuah pernyataan, merujuk pada pemasok teknologi China.


"Mereka memburu bakat teknologi tinggi bangsa kita dan mencuri teknologi inti dan kunci bangsa." [ah/rs]


Oleh: VOA Indonesia

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar