Seorang warga sipil yang menjadi anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina, ikut mengamankan pos penjagaan di pinggiran ibu kota Kyiv, Ukraina hari Minggu (27/2). |
BorneoTribun.com - Amerika Serikat telah mengumumkan akan mengirim bantuan militer tambahan ke Ukraina, termasuk peralatan anti-tank dan pertahanan udara. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengimbau dunia untuk membantu rakyatnya melawan invasi Rusia dan mengatakan sangat penting bagi negaranya untuk mempertahankan ibukota mereka, Kyiv.
Di ibu kota Ukraina, Kyiv, pihak berwenang memberlakukan pembatasan aktivitas hingga Senin (28/2) pagi, baik jam malam maupun siang hari, setelah pasukan Rusia memasuki kota. Sebelumnya, pada Sabtu (26/2), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mencoba meyakinkan rakyatnya bahwa dia masih berada di Kyiv dan meminta mereka untuk berdiri dan melawan pendudukan Rusia.
“Saya di sini. Kami tidak meletakkan senjata. Kami akan membela negara kami, karena senjata kami adalah kebenaran, dan kebenaran kami adalah bahwa ini adalah tanah kami, negara kami, anak-anak kami, dan kami akan mempertahankan semua ini, " dia berkata.
Zelenskyy telah menyatukan masyarakat Ukraina, kata mantan Duta Besar AS untuk Ukraina, William Taylor, kepada VOA. "Dia melangkah maju, berdiri, memimpin bangsanya. Orang-orang berbaris di belakangnya, mereka mendukungnya, para pemimpin oposisi, warga sipil, militer jelas bangga memimpinnya."
Sementara itu, ratusan pengunjuk rasa anti-perang menentang upaya penangkapan pada hari Sabtu di Yekaterinburg dan kota-kota Rusia lainnya, meneriakkan "Tolak perang!"
Ini menunjukkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin kehilangan aspek informasi publik dari perang yang telah dia mulai, Bill Browder dari Global Magnitsky Justice Campaign mengatakan kepada VOA.
“Sekarang, semua negara besar telah menjatuhkan sanksi kepada Putin dan orang-orang di Rusia tidak senang dengan ini. Ada berbagai demonstrasi di Rusia. Semua pembela di Barat, semua orang yang dibina dan dibayar Putin, semua meninggalkannya satu demi satu. Maksud saya, sekarang dia benar-benar terisolasi, bahkan China, mitranya dalam hal ini, berusaha menjauhkan diri darinya."
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan pada hari Sabtu bahwa AS akan memberi Ukraina bantuan militer tambahan senilai $350 juta untuk membantu negara itu mempertahankan kedaulatannya.
Mantan duta besar AS untuk Ukraina, William Taylor, menyambut baik langkah tersebut. "Ini adalah bantuan $350 juta lagi untuk rompi pelindung, yang diperlukan untuk melindungi orang-orang yang menghadapi senjata anti-tank, seperti senjata anti-pesawat Javelin, Stingers."
Pejabat Pentagon mengatakan, sejauh ini, Ukraina telah melakukan perlawanan yang lebih keras daripada yang diantisipasi Rusia. [hr/jam]
Oleh: VOA Indonesia
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS