Bu Risma: Banjir Kalbar disebabkan Global Warming | Borneotribun.com

Senin, 08 November 2021

Bu Risma: Banjir Kalbar disebabkan Global Warming

Bu Risma: Banjir Kalbar disebabkan Global Warming
Menteri Sosial Republik Indonesia Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T., saat kunjungi Kalbar.

BORNEOTRIBUN PONTIANAK, KALBAR -- Menteri Sosial Republik Indonesia Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T., tinjau banjir di empat wilayah di Kalimantan barat, yakni Sanggau, Sekadau, Melawi dan Sintang beberapa hari yang lalu. 

Tri Rismaharini mengatakan jika banjir semakin lama dan air semakin tinggi maka itu disebabkan global Warming. 

"Semakin lama semakin tinggi, itu disebabkan global warning. Sedangkan ini diperkirakan sampai bulan Februari nanti," ungkapnya. 

Risma menegaskan yang perlu dilakukan adalah, bagaimana mengantisipasi supaya tidak ada korban. 

"Antisipasi untuk tahun depan supaya tidak terjadi lagi. Itu saya komunikasi dengan DPR RI dan juga Kementerian lainnya agar tidak ada korban," terangnya.

Apa itu Global Warming? 


Global warming atau pemanasan global menjadi salah satu ancaman besar bagi umat manusia. Mungkin tidak saat ini bisa Anda rasakan, namun efek dari fenomena ini akan tampak puluhan tahun bahkan belasan tahun kemudian.

Perubahan suhu pada Bumi menyebabkan masalah besar jika tidak segera ditanggulangi. Sayangnya, banyak masyarakat yang belum sadar akan fenomena ini. 

Selain tidak sadar dengan fenomena global warming, tidak sedikit masyarakat yang awam tentang fenomena ini. Hal tersebut membuat mereka mengabaikan potensi ancaman yang akan muncul. 

Apa yang dimaksud dengan pemanasan global? Pemanasan global, mengutip dari laman resmi WWF UK, adalah peningkatan rata-rata suhu di Bumi. 

Suhu bumi yang terus meningkat menyebabkan berbagai masalah lingkungan yang bisa berdampak kepada masalah sosial bahkan ekonomi.

Penyebab Pemanasan Global


Peningkatan suhu ini disebabkan oleh efek rumah kaca. Efek rumah kaca muncul karena meningkatnya polusi seperti karbon dioksida dan metana.

Meningkatnya polusi akibat karbon dioksida dan metana mayoritas disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan manusia.

Mengutip dari Encyclopedia Britannica, pemanasan global pada pertengahan kedua abad ke-20 disebabkan karena kegiatan manusia. 

Penggunaan bahan bakar fosil, pembakaran sampah, hingga pembakaran hutan menyebabkan kadar polusi meningkat. 

Bahkan tahun 2019 lalu merupakan tahun terpanas kedua setelah tahun 2016. Suhu rata-rata daratan dan lautan pada 2019 adalah 0.95 derajat Celcius di atas rata-rata di abad ke-20. 

Dampak Pemanasan Global


Pemanasan global menyebabkan banyak perubahan pada Bumi. Dampak tersebut tidak langsung terjadi dan terlihat, namun perlahan akan menyebabkan perubahan yang membawa kerugian untuk kehidupan makhluk hidup.

Dampak global warming sudah mulai muncul seperti mencairnya es di berbagai lokasi seperti Kutub Selatan dan Kutub Utara. 

Bersumber dari Live Science, beberapa berikut dampak yang terjadi akibat pemanasan global: 

  • Perubahan cuaca yang ekstrem.
  • Es di kutub selatan dan utara mencair.
  • Air di kebanyakan sungai menjadi menghangat.
  • Naiknya level ketinggian air laut. 

Jika suhu Bumi meningkat 2 derajat Celcius saja, ada banyak dampak negatif terjadi di Bumi. 

Badai dan banjir parah akan melanda banyak negara. 

Daerah pesisir menjadi yang paling berdampak oleh banjir. Kekeringan juga akan melanda sebagian besar bagian dunia. 

Dampak pemanasan global juga membuat laut menjadi lebih asam. Keadaan ini bisa membunuh koral dan plankton di laut. 

Jika koral dan plankton mati, ekosistem laut akan terganggu bahkan terancam rusak.

Mencegah Pemanasan Global


Pemanasan global jika tidak segera ditanggulangi bisa membahayakan umat manusia. 

Namun demikian, ada hal-hal yang bisa mengurangi perubahan iklim dan pemanasan global. 

WWF memberikan beberapa cara menanggulangi perubahan iklim dan pemanasan global. 

Berikut beberapa caranya, yang dihimpun dari laman resmi WWF. 

  • Mengurangi sampah terutama sampah plastik dan bahan yang tidak bisa terurai lainnya. 
  • Membeli dan menggunakan produk ramah lingkungan. 
  • Melakukan donasi untuk perbaikan dan pelestarian lingkungan.
  • Membuang sampah pada tempatnya dan mendaur ulang sampah jika memungkinkan. 
  • Ikut kegiatan volunteering yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan.
  • Mengurangi makanan mengandung daging dan beralih ke sayuran. 
  • Menggunakan alat transportasi publik untuk mengurangi polusi.  

Reporter: Yakop

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar