Rumah dua kenalan simpatisan kelompok ISIS pelaku penembakan mematikan di Wina November tahun lalu, digerebek oleh pihak berwenang Jerman. (Foto: ilustrasi). |
BORNEOTRIBUN - Para penyelidik Jerman, Rabu (7/7), menggerebek rumah dua kenalan simpatisan kelompok ISIS yang melakukan penembakan mematikan di Wina November tahun lalu.
Kedua pria itu diperkirakan tahu tentang rencana serangan Kujtim Fejzulai namun tidak memberitahu pihak berwenang, kata kejaksaan federal dalam sebuah pernyataannya.
Kedua orang itu dituduh menghapus materi di ponsel dan platform media sosial mereka untuk menutupi koneksi mereka dengan Fejzulai.
Lima orang tewas dalam serangan pada 2 November 2020, termasuk pria bersenjata itu. Dua puluh orang lainnya, termasuk seorang polisi, terluka.
Fejzulai, yang berkewarganegaraan ganda Austria dan Makedonia Utara, sebelumnya pernah dinyatakan bersalah karena mencoba bergabung dengan ISIS di Suriah.
Kantor kejaksaan federal mengidentifikasi orang-orang yang rumahnya digeledah pada Rabu (7/7) di Osnabrueck dan Kassel hanya sebagai warga negara Kosovo Blinor S. dan warga negara Jerman Drilon G., sesuai dengan aturan privasi Jerman.
Kantor itu tidak mengatakan apakah kedua orang itu telah ditangkap.
Kantor kejaksaan federal mengatakan bahwa keduanya adalah muslim radikal dan telah berhubungan dekat dengan Fejzulai melalui media sosial.
Mereka mengunjungi Fejzulai di Wina selama beberapa hari pada Juli 2020, tak lama setelah Fejzulai memperoleh senjata yang ia gunakan dalam serangan itu, dan bertemu dengan sejumlah Muslim radikal lain dari Austria dan Swiss.
Mengingat hubungan pribadi yang dekat dengan Fejzulai dan pandangan radikal mereka sendiri, kedua pria itu diduga tahu setelah kunjungan mereka bahwa Fejzulai akan mewujudkan niatnya untuk melakukan serangan.
Kantor kejaksaan mengatakan bahwa pasangan itu mulai menghapus materi yang menghubungkan mereka dengan penyerang tidak lama sebelum serangan dimulai. [ab/uh]
VOA INDONESIA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS