Foto udara menunjukkan lapisan "lendir laut" yang menutupi permukaan Laut Marmara di Istanbul, Turki. |
BorneoTribun Internasional -- Menteri Lingkungan Turki, Minggu (6/6) berjanji untuk mengalahkan wabah "lendir laut" yang mengancam Laut Marmara dengan rencana manajemen bencana yang dilaporkan dapat mengamankan kelestarian lingkungan laut itu.
Lapisan bahan organik berlendir tebal, yang dikenal sebagai lendir laut tersebut menyebar melalui laut di selatan Istanbul. Itu menimbulkan ancaman bagi kehidupan laut dan industri perikanan.
Pelabuhan, garis pantai, dan aliran air laut telah diselimuti oleh zat kental berwarna keabu-abuan, sebagian juga telah mencapai di bawah lapisan ombak dan mengancam kehidupan di dasar laut.
“Semoga kita bersama-sama dapat melindungi Marmara dalam kerangka rencana penanggulangan bencana,” kata Menteri Lingkungan Hidup Murat Kurum, berbicara dari sebuah kapal penelitian kelautan yang telah mengambil sampel zat berlendir itu.
"Kami akan mengambil semua langkah yang dibutuhkan dalam waktu 3 tahun dan mewujudkan proyek-proyek yang akan menyelamatkan tidak hanya saat ini tapi juga pada masa depan bersama-sama," kata Kurum sekaligus menambahkan bahwa ia akan segera memberikan rincian rencana aksi.
Sejumlah ilmuwan menyatakan perubahan iklim dan polusi telah berkontribusi pada proliferasi zat-zat organik, yang mengandung berbagai macam mikroorganisme dan dapat berkembang ketika limbah yang kaya nutrisi mengalir ke laut.
Presiden Tayyip Erdogan menyalahkan wabah pada air laut tersebut pada limbah (air yang tidak diolah) dari kota-kota termasuk Istanbul, tempat tinggal bagi 16 juta orang, dan bertekad untuk "membersihkan laut dari momok lendir itu." [mg/lt]
Oleh: VOA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS