BORNEOTRIBUN.COM - Sebuah studi baru mendapati seekor ikan aneh raksasa yang masih hidup sejak zaman dinosaurus dapat hidup selama 100 tahun.
Ikan-ikan laut dalam yang bergerak lambat dan berukuran manusia ini, dijuluki "fosil hidup”. Makhluk itu seperti kebalikan dari mantra “hidup cepat, mati muda.” Ikan nokturnal ini tumbuh besar dengan kecepatan yang sangat lambat.
Menurut studi itu, yang dikutip oleh Associated Press, ikan betina baru mencapai kematangan seksual pada akhir usia 50-an. Sementara, coelacanth jantan matang secara seksual pada usia 40 hingga 69 tahun. Dan mungkin yang paling aneh dari semuanya, para peneliti memperkirakan kehamilan pada ikan-ikan tersebut, berlangsung sekitar lima tahun.
Coelacanth, yang telah ada selama 400 juta tahun, dianggap punah sampai mereka ditemukan hidup-hidup pada 1938 di lepas pantai Afrika Selatan. Para ilmuwan lama percaya bahwa coelacanth hidup sekitar 20 tahun. Namun, menurut sebuah penelitian, dengan menerapkan teknik standar untuk penanggalan ikan komersial, para ilmuwan Perancis menghitung bahwa mereka sebenarnya bisa hidup hampir satu abad.
Foto: Ekspresi di wajah para pengunjung saat mereka melihat coelacanth yang dipamerkan di Natural History Museum di Paris pada 21 Maret 1954. Coelacanth adalah ikan langka. (Foto: AP/Pierre Godot) |
Hasil penelitian itu diterbitkan di jurnal “Current Biology” pada Kamis (17/6).
Coelacanth sangat terancam punah sehingga para ilmuwan hanya dapat mempelajari spesimen yang sudah ditangkap dan mati.
Di masa lalu, para ilmuwan menghitung usia ikan dengan menghitung garis-garis besar pada sisik coelacanth tertentu. Namun, para ilmuwan Prancis menemukan bahwa mereka luput menghitung garis-faris yang lebih kecil yang hanya bisa dilihat menggunakan cahaya terpolarisasi – teknik yang digunakan untuk mengetahui usia ikan komersial.
Rekan penulis studi itu, Bruno Ernande, ahli ekologi evolusi kelautan di lembaga penelitian kelautan Prancis, mengatakan cahaya terpolarisasi mengungkapkan lima garis kecil untuk setiap garis besar. Para peneliti menyimpulkan garis yang lebih kecil berkorelasi lebih akurat dengan satu tahun usia coelacanth. Hal itu menunjukkan spesimen tertua mereka berusia 84 tahun.
Dengan menggunakan teknik tersebut, para ilmuwan mempelajari dua embrio dan menghitung yang terbesar berusia lima tahun dan yang termuda berusia sembilan tahun. Jadi, kata Ernande, mereka memperkirakan kehamilan berlangsung setidaknya lima tahun pada coelacanth, yang memiliki kelahiran hidup.
Harold Walker, dari Scripps Institution of Oceanography, yang tidak berpartisipasi dalam penelitian itu mengatakan, kehamilan lima tahun itu "sangat aneh" untuk ikan atau hewan apa pun.
Meskipun coelacanth tidak berhubungan secara genetik dan menunjukkan perbedaan evolusi yang luas, mereka menua dengan lambat layaknya penghuni laut dalam lainnya, seperti hiu dan pari, kata Ernande.
“Mereka mungkin telah mengembangkan sejarah kehidupan yang serupa karena mereka berbagi habitat dengan tipe yang sama,” katanya. [na/ft]
Oleh: VOA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS