Bukan main senangnya Zawiyah dan suaminya, Ahmad, ketika mendapat kabar bahwa permohonan pembukaan tokonya di swalayan milik dewan kota Selangor, Malaysia, disetujui.
Bagaimana tidak? Mereka sudah lama membuat permohonan tetapi belum ada jawaban. Namun berkat doa dan upaya tak kenal lelah, akhirnya mimpi punya toko menjadi kenyataan.
Pada awalnya, toko sembako Zawiyah dan Ahmad berjalan lancar meskipun ada orang lain yang juga membuka toko sejenis di pusat swalayan tersebut.
Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat, Zawiyah dan Ahmad sengaja hanya fokus menjual dagangan basah seperti telur, sayur-sayuran dan ikan segar.
Kebetulan hanya Zawiyah dan Ahmad yang berjualan sayur-sayuran dan ikan segar di swalayan yang dikelola pemerintah Selangor tersebut.
Selain berjualan langsung di toko miliknya, Ahmad juga melayani pemesanan surat kabar dan barang ke rumah para pelanggan.
" Pikir saya, pelanggan yang mau beli kebutuhan dapur yang segar bisa datang ke toko saya.
" Kalau ingin kebutuhan dapur lainnya mereka bisa belanja di dua toko sebelah. Jadi kami sama-sama berbagi rezeki," kata Ahmad.
Heran Toko Jelas-jelas Buka Tapi Terlihat Tutup
Namun, kurang dari setahun setelah Zawiyah membuka tokonya, perasaan aneh muncul di hatinya. Dia melihat banyak pelanggan hanya lewat di depan tokonya namun tidak ada yang mampir.
Zawiyah semakin merasa aneh karena pelanggan setianya juga sepertinya tidak melihat toko mereka dan berlalu begitu saja.
" Semua lalu lalang di depan toko seperti biasa tetapi tidak singgah. Terkadang wajah mereka tampak seperti orang kaget.
" Hampir seminggu tidak ada satupun yang terjual. Kadang dagangan segar harus dibuang karena rusak. Saya juga memikirkan kejadian aneh yang menimpa toko saya," katanya.
Pelanggan Sudah Dipanggil Tapi Seperti Tak Melihat
Hingga suatu hari, kata Zawiyah, seorang pelanggan menelepon menanyakan apakah toko buka atau tidak karena ingin membeli tabung gas.
Waktu itu Zawiyah mempersilakan pelanggan itu untuk datang ke toko karena sedang buka dan dijaga oleh suaminya.
Tapi, pelanggan tersebut menelepon lagi dan mengatakan kalau dia sudah di area toko tetapi melihat tokonya tutup.
" Pelanggan itu sedikit kesal karena dia merasa seolah-olah dipermainkan. Saya katakan kepadanya bahwa toko belum tutup bahkan suami sedang menunggunya di depan toko.
" Suami bilang dia bahkan melambai kepada pelanggan tersebut tetapi dia seperti tidak melihat. Karena tidak puas, pelanggan itu pergi dan tidak pernah datang lagi ke toko kami," katanya.
Mulai Curiga Ada yang Iri dengan Usahanya
Zawiyah mengaku kaget dengan apa yang baru saja terjadi. Kejadian itu juga menjelaskan kenapa tokonya hampir sepekan ini tidak ada pembeli.
Hati kecil Zawiyah mulai curiga kalau ada orang yang cemburu dan telah berbuat sesuatu untuk menutupi pandangan warga sehingga tidak bisa melihat tokonya.
“ Saya tidak tahu apa yang membuat orang ini marah karena saya sendiri berusaha dengan menjual barang yang berbeda agar tidak mengganggu bisnis orang lain,” ujarnya.
Enggan menuding orang lain tanpa bukti, Zawiyah dan suaminya sepakat memanggil ustaz untuk 'mengecek' keanehan yang dialami toko mereka
Kaget Selama Ini Toko 'Dipagari' Tanah Kuburan
Begitu ustaz itu menginjak trotoar toko, Zawiyah melihat dia tersenyum. Sambil bercanda ustaz itu tiba-tiba menunjuk gantungan burung tiong di depan toko mereka.
" Kalau saja burung ini bisa bicara tentang apa yang dilihatnya, rasanya ceritanya akan panjang," kata Zawiyah menirukan ucapan sang ustaz.
Usai memeriksa seluruh area toko, sang ustaz mengatakan bahwa ada orang yang berusaha menutup pintu usaha Zawiyah dan suaminya melalui perbuatan syirik.
Ustaz juga menunjukkan bekas sebaran tanah di sekitar toko yang diyakini merupakan tanah dari kuburan. Ustaz juga melihat dua lilin yang menyala di belakang toko.
Ustaz Tabur Garam Kasar dan Lada Hitam
" Saya lemas begitu ustaz menceritakan tindakan orang pengecut itu terhadap kami. Tapi ustaz menasihati kami untuk tidak terlalu mempercayai orang lain karena perbuatan syirik ini dilakukan oleh orang yang dekat dengan kami.
" Sayangnya, ustaz tidak bisa 'memagari' toko kami karena awalnya sudah dipagari dengan tanah kuburan. Tetapi kami diminta memasang Surat al-Baqarah dan membersihkan toko keesokan harinya," katanya.
Selain itu, ustaz juga membuat campuran garam kasar dan lada hitam untuk ditaburkan di sekitar area toko sebagai upaya agar masalah tidak bertambah parah.
Pelakunya Belum Diketahui Sampai Kini
" Alhamdulillah, setelah beberapa hari, pelanggan mulai memenuhi toko kami. Bahkan ada yang bercanda apakah saya dan suami pergi berbulan madu karena toko tutup lama.
" Saya hanya bisa tersenyum meski ada rasa pahit yang tertelan akibat perbuatan syirik orang lain kepada kami," pungkas Zawiyah.
Hingga saat ini, Zawiyah mengaku belum mengetahui siapa dalang dari peristiwa tersebut. Dia hanya berharap orang tersebut bertobat kepada Allah SWT.
Sumber: dream.co.id
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS