Pejabat AS Prihatin atas Penempatan Militer Rusia di Krimea | Borneotribun.com

Kamis, 15 April 2021

Pejabat AS Prihatin atas Penempatan Militer Rusia di Krimea

Pejabat AS Prihatin atas Penempatan Militer Rusia di Krimea
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) ketika menyaksikan latihan Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam, Krimea, awal tahun lalu (foto: dok).

BorneoTribun Amerika -- Pengerahan besar-besaran pasukan militer Rusia ke Krimea memprihatinkan Amerika. Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika (CIA) menjawab pertanyaan komisi intelijen Senat mengenai pengerahan itu dan kemungkinan imbasnya.

Penempatan militer Rusia dalam jumlah besar di Krimea bisa memfasilitasi kemungkinan serangan militer terbatas, ujar Direktur CIA William Burns dalam sidang Komisi Intelijen Senat, Rabu (14/4).

"Menurut saya, jelas penempatan pasukan militer Rusia di Krimea dan di perbatasan Donbass sangat memprihatinkan. Itu, menurut saya, memberi sinyal Rusia hendak mencoba mengintimidasi kepemimpinan Ukraina, sinyal ke Amerika. Jumlah militer di sana telah mencapai titik di mana, itu juga bisa menjadi dasar akan serangan militer terbatas," kata Burns.

Direktur CIA William Burns

Direktur Badan Intelijen Pertahanan, Letnan Jenderal Scott Berrier menyuarakan keprihatinan serupa. Hadir dalam sidang yang sama, ia mengatakan bahwa Rusia dalam posisi siap "setiap saat" untuk melancarkan "serangan dengan sasaran terbatas."

Berrier mengatakan, "Bekerja sama dengan mitra kita di Staf Gabungan J2, Komando Eropa, NATO, dan lima mitra utama kita, Rusia telah memposisikan diri untuk memberi pilihan kepada diri mereka sendiri. Jadi, walaupun kita telah menyaksikan pengerahan besar pasukan militer di sana, mereka bisa jadi sebenarnya melakukan serangkaian latihan yang akan dimulai kapan saja. Atau, mereka bisa saja, jika mau, mungkin melakukan serangan dengan sasaran terbatas. Mereka mungkin akan mengambil pilihan itu. Sekarang ini kami tidak tahu apa rencana mereka. Saya setuju dengan Direktur Burns dan penilaiannya tentang situasi di sana. Kita bisa membahasnya lebih detail dalam sidang tertutup.”

Dalam beberapa pekan terakhir ini, negara-negara Barat telah menyatakan keprihatinan atas penempatan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina timur dan di Krimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014.

“Jadi, tidak hanya Amerika Serikat tetapi juga sekutu kita harus menganggap pengerahann pasukan militer itu sangat serius. Dan, saya tahu Direktur Haynes dan saya serta yang lainnya telah terlibat, demikian pula sejumlah pengarahan dan percakapan dengan sekutu kita, sehingga kita berbagi informasi dan, menurut saya, mereka juga mempunyai keprihatinan yang sama dengan kita. Dan itulah antara lain tujuan presiden menelepon Presiden Putin kemarin, untuk menyampaikan dengan sangat jelas betapa serius keprihatinan kami," tambah William Burns.

Rusia mengatakan pihaknya mengerahkan pasukannya ke mana saja sesuai keinginannya, termasuk untuk tujuan pertahanan.[ka/jm]

Oleh: VOA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar