Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. |
BorneoTribun Internasional -- Sebuah laporan Organisasi Kesehatan Dunia WHO terkait dengan asal-usul virus corona yang menyebabkan COVID 19 membutuhkan studi lanjutan dan data lebih banyak.
Dalam komentarnya, yang dirilis kepada para reporter, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, meskipun laporan itu menyajikan kajian menyeluruh dari data yang tersedia, “kami belum menemukan sumber virus itu.”
Kata Tedros, tim WHO yang dikirim ke China untuk menyelidiki asal-usul virus corona mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi ketika mengakses data mentahnya.
Katanya, studi lanjutan dan lebih banyak data diperlukan untuk konfirmasi apakah virusnya disebarkan ke manusia lewat mata rantai makanan atau lewat hewan liar atau ternak.
Tedros mengatakan, sementara timnya telah menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium merupakan hipotesa yang kecil kemungkinannya, masalah ini butuh penyelidikan lebih jauh.
Tedros mengatakan sekali lagi, “sejauh itu menyangkut WHO, semua hipotesa tetap kami perhitungkan.”
Tahun ini WHO telah mengirim sebuah tim internasional ke Wuhan, China untuk melacak asal-usul virus tersebut. Akan tetapi kritik dari studi WHO tersebut menyatakan, pelacakan itu terbatas akibat pembatasan pemerintahan China atas apa yang boleh diselidiki tim itu.
Pemimpin tim WHO, Peter Ben Embarek, kepada para wartawan hari Selasa (30/3) mengemukakan “sangat mungkin kasus-kasus COVID 19 yang tersebar di sekitar Wuhan, China, sudah terjadi pada November atau Oktober 2019, berarti lebih awal dari apa yang didokumentasikan berkaitan dengan penyebaran virus itu. [jm/mg]
Oleh: VOA Indonesia
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS