Proses pemakaman jenazah di Dusun Cinta Beringin Kalbar. |
BorneoTribun Sanggau, Kalbar -- Warga Dusun Cinta Beringin mengantar jenazah ke TPU yang ada di seberang sungai Sekayam.
Tidak adanya jembatan penghubung membuat warga harus membawa jenazah menyeberangi sungai menggunakan Sampan/Perahu.
Karena Perahu adalah satu-satunya alat alternatif untuk mengantar jenasah ke TPU di seberang Sungai Sekayam.
Hal tersebut terjadi di Dusun Cinta Beringin, Desa Sebongkuh, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. (15/3/21).
Camat Kembayan Sandoro Atmojo. |
Dalam menanggapi tentang adanya warga yang mengantarkan jenazah ke TPU menggunakan Sampan atau Perahu,Camat Kembayan Sandoro Atmojo, saat di temui di kediamannya, mengatakan sangat perlunya perhatian khusus dari pemerintah Daerah, Provinsi, maupun Pusat.
Dalam hal ini untuk segera memberikan akses berupa Jembatan gantung. Sebab di pandang sangat perlu sekali, karena salah satu akses jalan menuju kuburan di Dusun itu, dan juga akses jalan menuju perkebunan atau pertanian, serta nantinya sebagai pengembangan pemukiman penduduk sebab di sana dulunya adalah sebuah kampung, karena tidak ada akses, warga berpindah ke seberang sini yang menjadi Dusun sekarang.
Dirinya berharap agar pembangunan jembatan gantung dapat segera direalisasikan. Sehingga, mobilitas masyarakat dalam mengangkut hasil perkebunan menjadi lancar dan aman.
Terutama bila ada warga yang meninggal, tidak lagi mengalami kesulitan untuk menyeberangkan Jenazahnya.
"Salah satu kesulitan dalam penyeberangan Jenazah adalah saat air Sungai Sekayam pasang, apalagi kalau airnya besar dan berpotensi banjir sangat-sangat sulit sekali untuk menyeberangi sungai Sekayam tersebut," ujar Camat.
Camat menambahkan, pembangunan suatu jembatan adalah untuk memperlancar arus lalu lintas guna mendukung peningkatan pembangunan di segala bidang yang meliputi bidang perekonomian, pertanian, perkebunan dan lain-lain.
"Oleh karena itu pembangunan jembatan gantung tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat di sekitarnya karena di seberang sana banyak lahan pertanian milik warga yang terdiri dari Dua Desa, yaitu Desa Sebongkuh dan Desa Kuala Dua,"ungkapnya.
Kepala Desa Sebongkuh, Ados. |
Di tempat terpisah, Ados selaku kepala Desa Sebongkuh terpilih saat di temui di rumahnya, ia selaku Kades yang baru sangat prihatin melihat kondisi warganya yang masih tergantung dengan penyeberangan perahu untuk mengantarkan Jenasah ke TPU yang berada di seberang sungai Sekayam.
Ia juga mengatakan, di pandang sangat perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun Pusat, perlu melihat kondisi masyarakat yang seperti itu.
Untuk itu harus ada yang di buat untuk masyarakat. Kita dari pemerintah Desa akan mendorong untuk di bangunnya Jembatan gantung.
"Nanti kita akan dorong dengan pengajuan dari pihak Dusun, melalui musyawarah, dari tingkat Dusun, Desa sampai Kecamatan. Semoga nantinya pihak pemerintah bisa tanggap atas pengajuan itu dan bisa mendengar keluhan dari masyarakat yang berada di wilayah Desanya tersebut," ucap Ados.
Oleh: Liber
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS