Pendukung Pro Trump berunjuk rasa di luar Gedung Kongres, Sabtu, 7 November 2020, di Phoenix. (Foto: AP/Matt York) |
BorneoTribun | Internasional - Para pendukung Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan berunjuk rasa pada hari Rabu (6/1) waktu setempat dalam berbagai aksi di Washington karena mereka mendukung keberatan Trump mengenai sertifikasi kemenangan presiden terpilih Joe Biden dalam pemilu November lalu.
Trump dijadwalkan berbicara dalam rapat umum di Ellipse, di sebelah selatan Gedung Putih.
Sementara itu Biden dijadwalkan berpidato pada hari Rabu (6/1) dari kediamannya di Delaware setelah bertemu dengan para penasihat ekonominya.
Kongres dijadwalkan untuk menyertifikasi hasil Electoral College pada hari Rabu (6/1).
Menjelang acara hari Rabu (6/1), Trump terus menggunakan Twitter untuk mengemukakan klaim-klaim tanpa bukti bahwa ia menang pemilu.
“Mereka tidak akan membiarkan kemenangan besar dalam pemilu dicuri,” tulis Trump mengenai orang-orang yang datang ke Washington untuk berunjuk rasa.
Ratusan orang berkumpul pada hari Selasa (5/1) malam di Washington, termasuk beberapa kelompok yang bentrok dengan polisi.
Pihak berwenang menyatakan mereka menangkap sedikitnya enam orang atas tuduhan yang mencakup kepemilikan senjata api dan amunisi, menyerang polisi dan memiliki senjata stun gun.
Jalan-jalan di Washington ditutup. Wali Kota Muriel Bowser memanggil Garda Nasional, karena khawatir akan terulangnya kekerasan antara kelompok-kelompok protes seperti yang terjadi pada musim panas lalu.
Toko-toko di tengah kota juga ditutup, dan para anggota Garda Nasional akan membantu polisi DC dan National Park untuk mengendalikan massa pada hari Rabu.
Bowser dan para politisi di negara bagian Maryland dan Virginia telah mendesak warga agar tetap berada di rumah pada hari Rabu (6/1) dan menghindari protes-protes tandingan.
Sejumlah aktivis melalui media sosial juga menyerukan para demonstran tandingan agar tetap tinggal di rumah, seraya memperingatkan agar tidak menyulut kekerasan antara kelompok-kelompok.
Bentrokan antara pendukung Trump dan para demonstran tandingan pada Desember lalu menyebabkan empat orang mengalami luka tikam.
The Proud Boys, yang ditetapkan sebagai kelompok pembenci oleh Southern Poverty Law Center, diperkirakan hadir dalam unjuk rasa hari Rabu (6/1).
Pemimpin Proud Boys Henry “Enrique” Tarrio ditangkap pada hari Senin (4/1) atas tuduhan penghancuran properti karena membakar bendera Black Lives Matter yang dirobohkan dari sebuah gereja bersejarah dalam protes bulan lalu di Washington. Ia dibebaskan dari tahanan polisi hari Selasa (5/1) tetapi dilarang kembali ke kota ini sampai sidang berikutnya pada bulan Juni.
Sertifikasi hasil pemilu, acara rutin dan biasanya seremonial yang merupakan tahap akhir setelah Electoral College resmi memilih Biden pada 14 Desember lalu, telah berubah menjadi ujian kesetiaan para legislator partai Republik terhadap Trump. Lebih dari 100 loyalis Trump di Kongres siap menantang sertifikasi kemenangan Biden. [uh/ab]
Oleh: VOA Indonesia
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS