Mutasi Virus Corona di Inggris, Puluhan Negara Berlakukan Larangan Perjalanan | Borneotribun.com

Jumat, 25 Desember 2020

Mutasi Virus Corona di Inggris, Puluhan Negara Berlakukan Larangan Perjalanan

Para penumpang yang baru saja mendarat di terminal 2 bandara Heathrow, London, mengenakan masker di tengah pandemi Covid-19. (Foto: dok).

BorneoTribun | Internasional - Lebih dari 40 negara telah memberlakukan larangan perjalanan bagi mereka yang datang dari Inggris, setelah pemerintah Inggris pekan lalu mengumumkan telah mendeteksi jenis virus corona baru yang menular lebih cepat. Henry Ridgwell dari London melaporkan, pembatasan itu menyebabkan gangguan besar ketika negara kerajaan itu berusaha membendung perebakan terbaru itu.

Terputus dari sebagian besar benua Eropa. Kekacauan di sejumlah pelabuhan besar. Inggris secara efektif dikarantina oleh negara-negara tetangganya. Puluhan negara di kawasan lainnya juga melarang perjalanan dari dan ke negara itu, termasuk India, Kanada, dan Rusia.

Perdana Menteri Inggris, Senin (21/12) menyatakan pemerintah sedang berupaya meyakinkan sekutu-sekutu Eropa untuk mengakhiri blokade tersebut.

“Kami di Inggris sangat memahami kecemasan sahabat-sahabat kami mengenai COVID-19, cemas dengan varian baru, tetapi kami juga yakin bahwa resiko penularan oleh pengemudi misalnya, yang duduk sendirian dalam taksi sangat rendah. Jadi kami berharap bisa membuat kemajuan secepat mungkin,” kata PM Inggris, Boris Johnson.

Seorang polisi mengarahkan lalu lintas di pintu masuk terminal feri di Dover, Inggris, yang dinyatakan ditutup, Senin, 21 Desember 2020.

Pembatasan paling ketat dirasakan di Dover. Sekitar sepuluh ribu truk menggunakan layanan kereta api dan kapal feri untuk menyeberang ke pelabuhan Calais di Perancis setiap hari. Di antara mereka yang terdampar disini adalah sopir truk asal Polandia, Stanislaw Olbrich.

“Saya punya tiga anak, seorang istri dan mereka membutuhkan saya untuk berkumpul saat Natal. Natal di Polandia adalah hari libur yang sangat istimewa, gabungan acara keagamaan dan tradisi. Bagi warga Polandia, sangat sulit untuk jauh dari keluarga pada hari Natal. Jadi, situasi ini merugikan saya ... sangat berat rasanya,” jelasnya.

Ekspor Inggris terkena dampak yang langsung, sementara impor terpukul jika para pengemudi Eropa menolak untuk melakukan perjalanan dan Supermarket di Inggris memperingatkan kemungkinan terjadinya kekurangan pasokan.

Akhir pekan lalu Inggris mengumumkan telah mendeteksi strain mutan COVID-19 yang memiliki potensi penularan 70 persen lebih besar. Hal itu mendorong negara-negara lain memberlakukan larangan perjalanan. Tanggapan Uni Eropa secara keseluruhan diharapkan pada hari Selasa.

“Larangan penerbangan saat ini diambil sebagai tindakan pencegahan. Pembatasan lain pada pilihan perjalanan lain dari Inggris saat ini sedang dipertimbangkan,” jelas Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge.

Sementara itu, terhadap lebih dari 16 juta warga di bagian selatan Inggris, termasuk London, telah diberlakukan tingkat lockdoown tertinggi, di mana hunian oleh beberapa keluarga dalam satu rumah dan perjalanan yang tidak penting dilarang. Kylie Nichols, salah seorang warga yang tinggal di London mengungkapkan.

“Menurut saya jenis virus baru ini pasti mengkhawatirkan. Ini adalah keputusan yang tepat, namun saya tadinya berharap ini seharusnya dilakukan beberapa hari sebelumnya," kata seorang warga London, Kylie Nichols.

Para ilmuwan berpandangan varian baru virus itu membuat distribusi vaksin menjadi lebih penting. Lebih dari setengah juta warga Inggris kini sudah menerima dosis pertama vaksin Pfizer BioNTech.

Sementara itu, hanya tinggal beberapa hari sebelum Inggris akan melewati masa transisi Brexit pada 1 Januari 2021, di mana sejauh ini belum ada kesepakatan perdagangan yang disetujui. Dengan atau tanpa persetujuan, keluarnya Inggris dari Uni Eropa diperkirakan akan menyebabkan gangguan dalam perdagangan dan perjalanan di masa datang. [mg/jm]

Oleh: VOA Indonesia

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar