Kepatuhan 3M Harus Ditingkatkan Untuk Menekan Angka Penularan Covid-19 | Borneotribun.com

Senin, 07 Desember 2020

Kepatuhan 3M Harus Ditingkatkan Untuk Menekan Angka Penularan Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

BorneoTribun | Jakarta - Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, dinilai masih belum memuaskan. Berdasarkan dari data Satuan Tugas, pemantauan kedisiplinan protokol kesehatan yang dilakukan sejak 18 November 2020, grafiknya sempat mengalami fluktuasi di sekitar Minggu ke-4 November.

’’Sangat disayangkan, bahwa trennya terus memperlihatkan penurunan terkait kepatuhan individu dalam memakai masker, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan,’’ kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangannya, Minggu (6/12).

Tren penurunan tersebut terpantau terus berlanjut pada 27 November 2020. Dimana persentase kepatuhan untuk memakai masker ialah 58,32 persen. Sedangkan untuk menjaga jarak persentasenya ialah 43,46 persen. ’’Dari data tersebut, dapat disimpulkan, bahwa liburan panjang merupakan momentum pemicu utama penurunan kepatuhan disiplin protokol kesehatan,’’ ungkap Wiku.

Lalu, dari peta zonasi kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak, dari data 512 kabupaten/kota yang masuk, hanya kurang dari 9 persen kabupaten/kota yang patuh dalam memakai masker. Dan yang lebih memperihatinkan, kurang dari 4 persen kabupaten/kota yang patuh dalam menjaga jarak.

Jika masyarakat semakin lengah dalam menjalankan protokol kesehatan seperti yang ditunjukkan dalam tiga periode libur panjang, maka akan meningkatkan penularan. Serta apabila dilakukan testing dan tracing, maka kasus positif akan meningkat. ’’Jika terus seperti ini, maka sebanyak apapun fasilitas kesehatan yang tersedia tidak aakn mampu menampung lonjakan yang terjadi,’’ ujar Wiku.

Menurut Wiku penambahan angka penularan Covid-19 harus diperhatikan. Karena menandakan bahwa laju penularan Covid-19 masih terus meningkat. Masyarakat harus sadar akan dampak dari kelalaian terhadap protokol kesehatan.

Dia menegaskan, target disiplin protokol kesehatan tidak akan menjadi sulit jika masyarakat sadar bahwa Indonesia masih dalam pandemi. ’’Mohon masyarakat segera sadar, langkah kecilnya untuk mencuci tangan secara teratur, dengan memakai masker yang benar, bahkan upaya kecil untuk berusaha menjaga jarak satu sama lain sangat berdampak bagi kehidupan banyak umat manusia,’’ pesan Wiku. (*)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar