China Semakin Tekan Alibaba Terkait Penyelidikan Antimonopoli | Borneotribun.com

Jumat, 25 Desember 2020

China Semakin Tekan Alibaba Terkait Penyelidikan Antimonopoli

Logo Alibaba Group terlihat saat Konferensi Internet Dunia (WIC) di Wuzhen, Provinsi Zhejiang, Cina, 23 November 2020. (Foto: Reuters)

BorneoTribun - Badan Pengawas Pasar China, Kamis (24/12), secara resmi menggelar penyelidikan antimonopoli terhadap raksasa perdagangan elektronik Alibaba Group  -- sebuah langkah yang dipandang banyak pihak sebagai bagian dari  upaya Partai Komunis yang berkuasa untuk meningkatkan kendali terhadap industri-industri berbasis internet yang tumbuh dengan cepat.

Pemerintah Presiden Xi Jinping mendukung perdagangan elektronik (e-commerce), media sosial, dan industri-industri online lainnya, tetapi mengkhawatirkan pengaruh Alibaba dan pesaing-pesaing utama lainnya yang menguat. Partai yang berkuasa mengatakan penegakan antimonopoli, terutama di industri teknologi, akan menjadi prioritas mereka tahun depan.

Badan itu mengatakan mereka sedang mengevaluasi kebijakan “pilih satu dari dua'' yang diterapkan Alibaba.  Kebijakan itu mengharuskan mitra-mitra bisnis untuk menghindari berurusan dengan para pesaingnya jika ingin menjalin kerja sama dengan Alibaba.

November lalu, pihak berwenang mengusulkan sejumlah peraturan yang melarang pemberlakuan kontrak eksklusif, subsidi, dan taktik-taktik lain yang dapat merugikan persaingan.

“Laporan-laporan mengenai monopoli meningkat dari hari ke hari,'' sebut surat kabar partai yang berkuasa, People's Daily, dalam sebuah artikel  tentang penyelidikan yang dilakukan terhadap Alibaba. “Antimonopoli telah menjadi masalah yang mendesak.”

Perusahaan-perusahaan berbasis internet di Amerika Serikat menghadapi pemeriksaan serupa. Para legislator dan badan-badan pengawas sedang menyelidiki apakah Facebook, Google, dan perusahaan-perusahaan lain menghambat persaingan di bidang periklanan dan bidang-bidang lainnya dengan tidak semestinya.

Alibaba, yang didirikan pada tahun 1999, mengoperasikan platform ritel, bisnis-ke-bisnis, dan konsumen-ke-konsumen. Alibaba merupakan perusahaan e-commerce terbesar di dunia berdasarkan volume penjualan dan telah berkembang menjadi layanan keuangan, produksi film, dan bidang-bidang lainnya. [ab/uh]

Oleh: VOA Indonesia

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar