BorneoTribun - Ron Klain, seorang pembantu utama Biden, mengatakan pada Minggu (22/11) bahwa Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, berencana menunjuk anggota pertama Kabinetnya pada Selasa (24/22).
Rencana itu tetap dilakukan, meski Presiden Donald Trump mendesak Partai Republik agar membantunya dalam upaya hukum jangka panjang untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan presiden.
Dalam wawancara untuk acara "This Week" di stasiun televisi ABC, Klain, yang akan menjabat kepala staf Gedung Putih dalam pemerintahan Biden, menolak mengatakan siapa yang akan ditunjuk Biden sebagai menteri tertentu. Namun, Biden mengatakan pekan lalu bahwa ia telah menetapkan siapa yang akan menjadi menteri keuangan dan bahwa pilihannya akan menarik "semua elemen Partai Demokrat, progresif sampai koalisi moderat."
Sementara Biden bersiap menjabat presiden ke-46 dan dilantik pada 20 Januari, Trump menolak menyerah.
Pada Minggu (22/11), ia mengatakan kepada pengikutnya di Twitter, "Kita akan temukan sejumlah besar surat suara palsu. Ayo Partai Republik, berjuang keras." Namun, perjuangan hukum Trump sejauh ini tidak berhasil.
Tim kampanyenya kalah atau membatalkan 34 tuntutan hukum yang mengklaim pemungutan dan penghitungan suara di negara-negara bagian penting dicurangi.
Biden diproyeksikan menang dengan meraih suara elektoral 306, sedangkan Trump, 232. Ia juga meraih suara populer nasional, lebih enam juta suara lebih banyak daripada yang diperoleh Trump.
Hakim Distrik Matthew Brann menyatakan kampanye Trump mengajukan "argumen hukum tanpa alasan dan tuduhan spekulatif" dalam upaya membuang jutaan suara dan mengalihkan suara elektoral negara bagian kepada Trump. (VOA)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS