Klaim Pengangguran Amerika Mencapai 778.000 | Borneotribun.com

Jumat, 27 November 2020

Klaim Pengangguran Amerika Mencapai 778.000

Klaim Pengangguran Amerika Mencapai 778.000
Warga antri di luar Kentucky Career Center untuk klaim tunjangan pengangguran di Frankfort, Kentucky, AS, 18 Juni 2020. (REUTERS / Bryan Woolston).

BorneoTribun | Internasional - Data pemerintah yang dirilis, Rabu (25/11/2020) menunjukkan permohonan baru untuk bantuan pengangguran di Amerika meningkat dalam dua minggu berturut-turut. Ini meningkatkan kekhawatiran akan dimulainya lagi kemerosotan ekonomi. 

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan 778.000 klaim musiman tambahan diajukan pada pekan yang berakhir 21 November, di atas perkiraan analis, dan meningkat 30.000 dari angka revisi kenaikan minggu sebelumnya. 

Peningkatan tersebut adalah yang pertama berturut-turut sejak Juli sehingga klaim pengangguran naik ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan, sementara ekonomi terbesar di dunia ini bergulat mengatasi lonjakan kasus Covid-19 d seluruh negeri. 

Sebanyak 311.675 pemohon lainnya mengajukan klaim pengangguran di bawah program untuk pekerja yang biasanya tidak memenuhi syarat. Program ini akan berakhir pada akhir tahun ini kecuali bila Kongres AS, yang menemui jalan buntu karena memberikan lebih banyak stimulus ekonomi, memutuskan untuk memperbaruinya. 

"Klaim tunjangan pengangguran mingguan bergerak ke arah yang salah," kata Robert Frick dari Navy Federal Credit Union yang sempat menyaksikan penurunan tingkat pengangguran 0,2 persen menjadi 4,1 persen pada pekan yang berakhir 14 November, lebih kecil dari yang diharapkan dan menjadi pertanda lain yang mengkhawatirkan. 

Klaim pengangguran cenderung menurun selama berbulan-bulan setelah melonjak menjadi jutaan pada bulan Maret ketika pandemi dimulai, tetapi belum turun di bawah, satu minggu terburuk seperti saat krisis keuangan global 2008-2010. 

Data pemerintah juga menunjukkan lebih dari 466.000 orang beralih dari tunjangan pengangguran reguler terbatas pada pekan yang berakhir 7 November ke program khusus yang disahkan selama pandemi yang memberikan bantuan kepada pengangguran jangka panjang, yang juga akan berakhir pada akhir tahun. 

Secara keseluruhan, hampir 20,5 juta orang menerima bantuan pada pekan yang berakhir 7 November. 

Para anggota legislatif bulan Maret memperluas jaring pengaman pengangguran dan meningkatkan pembayaran mingguan bagi para pengangguran dengan mengesahkan Undang-Undang CARES senilai $2,2 triliun, tetapi banyak ketentuannya sudah kedaluwarsa dan Partai Demokrat dan Partai Republik tidak bisa menyetujui berapa banyak yang harus dianggarkan. 

Meskipun tingkat pengangguran menurun dalam beberapa bulan terakhir, mencapai 6,9 persen di bulan Oktober, Rubeela Farooqi dari lembaga riset ekonomi, High Frequency Economics memperingatkan data mingguan ini menunjukkan pasar tenaga kerja mengalami tekanan. 

"Dengan terus meningkatnya infeksi disertai kecepatan tinggi dan meluasnya pembatasan operasi bisnis, PHK mungkin akan meningkat selama beberapa minggu mendatang," kata Farooqi dalam sebuah analisa.

(VOA/MY/MK)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar