Petugas memeriksa. (Foto: Istimewa) |
BorneoTribun - Kasus virus corona terkonfirmasi di Amerika melampaui 9 juta pada hari Jumat (30/10), setelah terdapat 1 juta kasus baru hanya dalam dua minggu terakhir, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Sebelumnya, diperlukan waktu tiga minggu untuk kasus virus corona melonjak dari 7 juta menjadi 8 juta.
Hingga Jumat sore, di Amerika terdapat lebih dari 9.018.500 kasus Virus Corona, penyakit yang disebabkan oleh virus corona, dan 229.356 kematian, menurut Johns Hopkins. Peningkatan kasus tersebut merupakan hasil dari kebangkitan virus corona sejak pertengahan Oktober, kata para pejabat kesehatan.
Angka kematian yang dikaitkan dengan virus itu telah meningkat 14% selama dua minggu terakhir, dengan lebih dari 800 kematian setiap hari.
Kasus yang dikonfirmasi kini meningkat di 47 negara bagian Amerika, dan puuhan negara bagian hari Kamis mencatatkan rekor infeksi baru dalam satu hari, termasuk negara bagian Illinois, Wisconsin dan Ohio di wilayah Barat tengah Amerika, menurut Johns Hopkins. Rekor tertinggi harian juga dilaporkan di Texas, California dan Florida.
Gelombang kasus baru virus corona di seluruh dunia memaksa para pemimpin untuk mempertimbangkan PSBB baru untuk menanggulangi peningkatan kasus tersebut.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam wawancara dengan televisi BBC hari Jumat mengatakan, PSBB nasional di negaranya tidak terelakkan untuk mencegah perebakan COVID-19 lebih lanjut. Ia menambahkan pendekatan lokal akan efisien apabila peraturan-peraturan bagi masing-masing daerah dijalankan dengan ketat.
Pernyataan Raab itu menyusul pengumuman para pemimpin Prancis dan Jerman awal pekan ini untuk memberlakukan lagi PSBB.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan PSBB nasional selama satu bulan yang mulai berlaku hari Jumat (30/10). Macron mengatakan restoran, bar, kafe dan bisnis non-esensial lainnya akan ditutup, sementara warga hanya akan diizinkan meninggalkan rumah untuk bekerja, berbelanja atau ke dokter.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan seperangkat langkah serupa dalam PSBB satu bulan yang mulai berlaku Senin mendatang. Selain restoran dan bar, semua gym, bioskop dan gedung opera akan ditutup berdasarkan perintah Merkel itu. Sementara itu mayoritas bisnis, toko dan salon rambut akan diizinkan untuk tetap buka.
Sekolah-sekolah di kedua negara tersebut akan tetap buka selama PSBB berlangsung.
Pembatasan-pembatasan itu diumumkan oleh Macron dan Merkel sementara negara mereka berjuang keras menghadapi jumlah kasus baru COVID-19 yang praktis mencapai rekor setiap hari.
Prancis dan Jerman bergabung bersama beberapa negara Eropa lainnya yang terpaksa memberlakukan seperangkat restriksi baru untuk menghadapi gelombang kedua wabah yang kian besar, sementara musim dingin semakin dekat di Belahan Bumi Utara.
Ukraina hari Jumat melaporkan rekor 8.312 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam sebelumnya, naik dari rekor sebelumnya, 7.517, yang tercatat pada 23 Oktober, dengan total kasus menjadi 378.729. Angka kematian juga melonjak dengan rekor 173, sehingga totalnya menjadi 7.041.
Di Jepang, kementerian kesehatan hari Jumat menyatakan kasus virus corona melampaui angka 100 ribu, sembilan bulan setelah kasus pertama dilaporkan pada pertengahan Januari. Jepang mencatat lebih dari 1.700 kematian akibat virus tersebut.
Hingga Jumat pagi, ada lebih dari 45 juta kasus COVID-19 di seluruh dunia, termasuk lebih dari 1,18 juta kematian. India mencapai tonggak baru dengan 8 juta lebih kasus virus corona, terbanyak ke-dua setelah Amerika.(VOA)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS