Jude Law Bicara "The Nest" dan Syuting "Fantastic Beasts" di Tengah Pandemi | Borneotribun.com

Sabtu, 28 November 2020

Jude Law Bicara "The Nest" dan Syuting "Fantastic Beasts" di Tengah Pandemi

Jude Law saat menghadiri penayangan perdana "Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald" di London, Inggris, 13 November 2018. (Foto: Reuters)

BorneoTribun - Walaupun masih pandemi, Jude Law sudah kembali syuting untuk film “Fantastic Beasts and Where to Find Them.” Dengan mematuhi pedoman keselamatan yang baru, ia menggambarkan kembali syuting sebagai “perasaan yang menyenangkan akan adanya kesinambungan, masa depan, dan harapan.” 

Berbicara kepada kantor berita Associated Press melalui video dari London untuk mempromosikan drama indie terbarunya yang berjudul “The Nest”. Jude Law menuturkan kehidupannya saat harus menjalani pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Inggris untuk kedua kali.

Aktor yang kembali berperan sebagai Albus Dumbledore dalam film ketiga dari serial "Fantastic Beasts" tersebut mengungkapkan bahwa ia bekerja selama delapan minggu terakhir ini. 

Jude Law mengatakan bahwa semua yang terlibat syuting menjalankan berbagai langkah keselamatan sesuai pedoman baru. Mereka berhasil syuting setiap hari. Ia senang dapat kembali bekerja dan merasa seolah semua normal.

Dalam film “The Nest,” Jude Law berperan sebagai Rory, seorang pialang komoditas yang ambisius pada tahun 80an. Ia berhasil membujuk istrinya, warga Amerika, untuk memboyong keluarga mereka ke kampung halamannya di Inggris. 

Dengan menyewa rumah besar berusia ratusan tahun, Rory kembali bergabung dengan perusahaan lamanya untuk mengejar peluang-peluang baru. Namun keputusan tersebut memaksa pasangan muda tersebut menghadapi kenyataan yang sulit dalam pernikahan mereka. 

Jude Law menjelaskan, walau Rory tampaknya memiliki segalanya -- keluarga, kesehatan dan bakat -- ia terdorong oleh keyakinan bahwa ia harus mencapai lebih banyak.

Kata Jude Law, Rory memproyeksikan citra yang dibuat-buat tentang dirinya. Ia juga berusaha memenuhi dan mencari pengakuan dalam bidang lain.

“Saya pikir dia termotivasi dan terdorong oleh semacam kebutuhan pria modern untuk menjadi lebih besar, lebih baik dan lebih berani daripada orang lain, sehingga pada akhirnya semua jadi kacau,” ujarnya.

Saat mempersiapkan diri untuk peran tersebut, bintang peraih nominasi Oscar tersebut tidak hanya mendalami profesi karakter Rory, tetapi jauh melampaui itu. 

Menurut Jude Law, dorongan menjadi pria modern adalah hal yang umum terjadi. Ia bahkan sempat terbayang sejumlah orang yang ia kenal ketika sedang mempelajari karakter tersebut. Orang-orang seperti itu, kata Jude Law, bukan hanya dari dunia keuangan. Menurutnya, dorongan atau motivasi seperti itu cukup umum.

Sean Durkin, penulis sekaligus sutradara film “The Nest,” setuju bahwa ambisi dan dorongan mendapatkan yang serba lebih, umum terjadi. Namun, ia mengatakan, justru itu nantinya akan menghancurkan orang-orang tersebut. 

Sean Durkin terinspirasi oleh berbagai perjalanan antar benua yang dialaminya pada tahun 80an dan 90an. Ia merasakan atmosfer yang berbeda antara Amerika dan Inggris karena ia dibesarkan di kedua negara. 

Jude Law, yang pada akhir Desember akan berusia 48 tahun, juga memiliki kenangan yang indah dari era tahun 80an di Inggris. Tumbuh dewasa sebelum ada ponsel dan internet. 

Kata Jude Law, ia benar-benar merasa tua apabila membahas masa-masa itu. Ia ingat menunggu di luar toko musik untuk mendapatkan single yang baru dirilis atau merekam musik yang ia dengar di radio, karena itu merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan lagu baru yang sedang hits.

Namun, yang tanpa sadar ia dapatkan dari mempelajari skrip film ini adalah perubahan budaya yang terjadi, dan semakin meningkatnya gaya hidup konsumtif.

(VOA/AA/KA)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar