Seorang petugas medis menyiapkan label-label untuk menandai sampel-sampel air liur di sebuah fasilitas lantatur tes Covid-19 di Salt Lake City, Utah, Sabtu, 14 November 2020. (Foto: Reuters) |
BorneoTribun - Jumlah kasus infeksi virus corona harian di AS kembali mencetak rekor pada Jumat (13/11). Menurut Universitas Johns Hopkins, angka itu menembus 180.000 untuk pertama kalinya.
Universitas itu melaporkan ada 184.514 kasus baru di AS pada Jumat (13/11) atau naik 20 persen dari 153.496 kasus pada Kamis (12/11). Dengan demikian, jumlah total kasusnya melebihi 10,8 juta yang terbanyak di dunia.
Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di AS juga terus bertambah. Lebih dari 1.400 fatalitas baru yang dilaporkan pada Jumat (13/11), sehingga jumlah kematian melebihi 244.000. Ini juga angka kematian akibat Covid-19 yang tertinggi di dunia.
Data COVID Tracking Project mengindikasikan lebih dari 69.000 orang dirawat inap pada Jumat (13/11) karena Covid-19 di AS, naik sekitar 2.000 dari sehari sebelumnya.
Tingkat infeksi yang lebih tinggi dari sebelumnya di AS ini dipicu oleh lonjakan di California dan beberapa negara bagian lain.
Negara bagian terpadat, California, di Pantai Barat, telah melampaui angka 1 juta kasus, demikian pula Texas di selatan.
Perebakan terutama sangat akut di negara bagian sebelah Midwest, termasuk Ohio, Iowa, Nebraska dan Indiana.
Presiden AS Donald Trump, Jumat (13/11), memuji kemajuan uji coba vaksin guna melawan virus corona. Itu adalah pernyataan publik pertamanya dalam enam hari setelah media memproyeksikan wakil presiden Joe Biden sebagai pemenang dalam pilpres pada 3 November.
Pada Sabtu (14/11), Trump mencuit bahwa para anggota Kongres harus berusaha meloloskan rancangan undang-undang (RUU) yang akan memungkinkan penyaluran bantuan keuangan kepada rakyat AS di tengah krisis virus corona. (VOA)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS