WHO: Kasus Baru Covid-19 Per Hari Mencatat Rekor Tertinggi di Dunia | Borneotribun.com

Sabtu, 17 Oktober 2020

WHO: Kasus Baru Covid-19 Per Hari Mencatat Rekor Tertinggi di Dunia

WHO: Kasus Baru Covid-19 Per Hari Mencatat Rekor Tertinggi di Dunia
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan keterangan pers di Jenewa, Swiss


BorneoTribun | Internasional - Kasus Covid-19 per hari telah memecahkan rekor di seluruh dunia, khususnya di Eropa dan Amerika. Demikian dinyatakan oleh WHO pada hari Jumat (16/10).


Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam sebuah briefing di Jenewa, kasus yang memecahkan rekor dilaporkan dalam empat hari terakhir.


“Kita harus ingat bahwa ini adalah pandemi yang tidak merata,” kata Ghebreyesus.


“Negara-negara memberi tanggapan berbeda, dan masing-masing negara juga mengalami dampak (pandemi) yang berbeda pula. Hampir 70% dari semua kasus yang dilaporkan secara global minggu lalu berasal dari 10 negara, dan hampir setengahnya berasal dari hanya tiga negara,” tambahnya.


Amerika menyaksikan paling banyak kasus baru dalam kurun 24 jam dibandingkan negara lain. Hari Jumat (16/10), AS melaporkan 63.610 kasus baru dan secara keseluruhan telah mencapai sedikitnya 7,98 juta kasus, demikian dilaporkan oleh Johns Hopkins University Coronavirus Resource Center.


Amerika memimpin dalam jumlah korban tewas akibat COVID 19, dan Johns Hopkins melaporkan 820 kematian baru, sehingga menaikkan total korban tewas pada Jumat paling sedikit 218 ribu.


Kenaikan di Amerika diawali dengan laju infeksi yang meningkat di negara bagian Texas, Illinois, Wisconsin, Florida, dan California, demikian menurut data Johns Hopkins.


Sementara itu Maria van Kerkhove dari WHO memberi tahu reporter bahwa 80% dari negara-negara Eropa juga menyaksikan kenaikan kasus COVID 19.


Di Inggris, menurut Johns Hopkins University, hampir 19 ribu kasus baru diidentifikasi pada Jumat. PM Boris Johnson mengancam akan memaksa Manchester memberlakukan pembatasan paling ketat setelah pejabat disana menolak memberlakukan pembatasan di daerah dengan laju infeksi tinggi. (VOA)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar