Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Fraksi PAN, Herman. (Foto: BT/HR) |
BorneoTribun | Sekadau, Kalbar - Isu yang berkembang di masyarakat pada masa pemerintahan Rupinus-Aloysius bahwa pembangunan rumah adat budaya melayu hanya sekedar peletakan batu pertama dan tidak diperhatikan.
Anggota DPRD Sekadau dari Fraksi PAN, Herman mengungkapkan, perencanaan pembangunan rumah adat Melayu di masa pemerintah Rupinus-Aloysius telah dilakukan penancapan pondasi pertama pembangunan rumah adat Melayu.
“Kalau pun isu yang berkembang, Rupinus-Aloysius hanya sekedar meletakkan batu pertama pembangunan rumah adat Melayu, ingat pembangunan itu ada tahapan perencanaannya, tidak bisa serta merta langsung dikerja, di tahun 2018 menentukan titik lokasi, tahun 2019 membuat sketsa bangunan dalam bentuk gambar dan di tahun 2020 kita mengalami pandemi covid-19, sehingga bebarapa perencanaan harus ditunda,” tegas Herman saat diwawancara awak media, Rabu (30/9/2020).
Kami dari Partai Amanat Nasional sebagai parpol pengusung Rupinus-Aloysius, sudah jelas akan memperjuangkan ini, akan selalu mengingatkan beliau setelah terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati nanti, bahwa komitmen kita untuk membangun rumah adat Melayu ini.
"Dan kita juga harus sadari sepenuhnya bahwa Sekadau dananya masih terbatas, tentu dengan kebijakan-kebijakan dan tahapan-tahapan pembangunan kita yakin semuanya akan terbangun,” timpalnya.
Ketua Fraksi PAN DPRD Sekadau ini kembali memastikan bahwa Rupinus-Aloysius sangat nasionalis. Hal itupun dibuktikan dengan dibangunnya secara adil rumah ibadah seperti masjid, gereja dan rumah ibadah lainnya.
“Kita lihat, dibangun Masjid Agung, dibangun Gereja Katedral, dan tempat ibadah lainnya. Masa pemerintahan Rupinus-Aloysius ini sangat adil, beliau dalam memperlakukan kehidupan beragama. demikian pula terhadap pembangunan antar suku,” tegasnya.
“Kita lanjutkan pembangunan beliau berdua ini,” pungkasnya. (YK/MS)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS