Ilustrasi: vaksin virus corona atau Covid-19. (Sumber: Kompas.com/Shutterstock) |
BorneoTribun - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan bahwa pemerintah akan menyiapkan teknis penyediaan dan simulasi vaksin Covid-19 di Indonesia. Untuk diketahui, vaksin saat dianggap merupakan harapan satu-satunya untuk memutus penularan pandemi Covid-19.
“Prioritas utama kita saat ini adalah pemantapan dalam logistik, target penerima, serta mekanisme vaksinasi yang akan kita laksanakan,” ujarnya, Rabu (30/9/2020).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memaparkan, prioritas dari target penerima vaksin tersebut akan diberikan kepada garda terdepan yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis.
“Berikutnya akan diberikan kepada masyarakat dengan kategori high risk, yaitu pekerja pada usia 18-59 tahun,” sebutnya.
Hingga saat ini, Terawan menyebut, kebutuhan vaksinasi mencapai 320 juta dosis. “Dengan indeks pemakaian vaksin, maka kita harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin,” jelasnya.
Untuk menyiapkan program vaksinasi yang akan segera dilaksanakan, Kementerian Kesehatan telah menyusun beberapa langkah dalam kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia. Sejak Senin kemarin, telah dilaksanakan pelatihan kepada tenaga kesehatan mengenai tata cara vaksinasi Covid-19 ini.
Selain itu, telah disiapkan dua puskesmas yang akan menjadi tempat simulasi, yaitu Puskesmas Abiansemal Kab. Badung, Denpasar serta Puskesmas Tanah Sereal Kota Bogor, Jawa Barat.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan bahwa telah dilakukan berbagai diskusi dengan negara terkait, seperti Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan Inggris dalam komitmen penyediaan vaksin bagi Indonesia.
“Kami juga telah mengatur waktu pertemuan antar negara untuk dapat meninjau lebih lanjut mengenai uji klinis serta produksi vaksin yang nantinya akan dikirim ke Indonesia tersebut,” ujarnya.
Suplai vaksin Sinopharm dan Sinovac akan didatangkan dari Tiongkok. Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menceritakan bahwa tim teknis dari lembaganya akan melaksanakan kunjungan lapangan untuk melihat lab produksi vaksin serta uji klinis yang telah dilakukan.
Dalam kunjungan ini nantinya akan dibahas mengenai sistem pengiriman vaksin serta sertifikasi halal dari vaksin tersebut. (*)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS