Sejumlah Wilayah Indonesia Bakal Kena Dampak Fenomena La Nina, Seperti Apa? | Borneotribun.com

Sabtu, 31 Oktober 2020

Sejumlah Wilayah Indonesia Bakal Kena Dampak Fenomena La Nina, Seperti Apa?

 


Sejumlah Wilayah Indonesia Bakal Kena Dampak Fenomena La Nina, Seperti Apa? Seperti diketahui, anomali La Nina saat ini tengah berkembang. Hal ini didasarkan pada pantauan di Samudera Pasifik Ekuator terkait iklim secara global. Per akhir September 2020 lalu, La Nina masih dan diprediksi akan terus menjadi.


Hal tersebut rupanya akan memberi pengaruh atau dampak di Indonesia. Meski tidak merata di setiap wilayah, tapi masyarakat diharap untuk waspada terhadap dampak yang diakibatkan iklim La Nina. Seperti apa? Simak ulasan berikut sampai selesai, ya!


Curah Hujan Meningkat


Fenomena La Nina disinyalir akan membuat curah hujan semakin meningkat di tanah air. Bahkan, prakiraan dari Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa fenomena ini baru akan mencapai puncaknya di akhir tahun 2020. Sementara itu, La Nina moderate atau puncak tersebut diprediksi akan mulai reda per Januari hingga Februari 2021. Jika tidak meleset, per Maret-April 2021, La Nina diperkirakan akan berakhir.


Diketahui, peningkatan curah hujan yang diakibatkan dari iklim La Nina ini bisa mencapai 40 persen dari biasanya. Hal ini sesuai dengan catatan sejarah sebelum-sebelumnya. Mengingat saat ini Indonesia sudah memasuki musim hujan, maka masyarakat diharap waspada dengan adanya La Nina. Bukan tidak mungkin, curah hujan yang meningkat dapat mengakibatkan bencana seperti tanah longsor dan juga banjir.


Berbeda di Tiap Wilayah


Menurut BMKG, penyebaran dampak dari fenomena La Nina tidak akan seragam. Dalam artian, setiap wilayah akan mendapat jatah waktu yang berbeda-beda. Berdasarkan perkiraan, pada bulan Oktober sampai November mendatang hampir seluruh wilayah Indonesia akan mengalami peningkatan curah hujan kecuali Sumatera. Sementara itu, sejumlah wilayah seperti Maluku, Papua, Sulawesi, dan Kalimantan Timur akan terdampak sekitar bulan Desember sampai Februari.


Mengingat hal ini, BMKG menghimbau pada pemerintah masing-masing wilayah untuk menyiapkan tata pengaliran air terintegrasi sebaik mungkin. Tentunya, hal tersebut sebagai upaya antisipasi dari dampak curah hujan tinggi akibat fenomena La Nina tersebut.

 

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar