Menangis di Parade Militer, Kim Jong Un meminta maaf dua kali dalam 2 minggu | Borneotribun.com

Selasa, 13 Oktober 2020

Menangis di Parade Militer, Kim Jong Un meminta maaf dua kali dalam 2 minggu

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un.(Sumber: Yonhap via The Korea Times)


BorneoTribun | Pyongyang - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, meminta maaf sambil menangis dalam pidatonya. Momen Kim meminta maaf jarang terjadi. Namun, baru-baru ini ia juga meminta maaf atas penembakan seorang pejabat Korea Selatan.

Pada parade militer akhir pekan lalu, di mana Kim memamerkan rudal balistik antarbenua terbaru dan terbesar Pyongyang, suara Kim bergetar sejenak saat ia berbicara tentang "air mata terima kasih" atas upaya rakyatnya. Kim menangis.


Dia berulang kali berterima kasih kepada warga dan militer atas kesetiaan mereka dan tetap sehat dalam menghadapi epidemi virus corona global, yang menurutnya tidak menyebabkan satu kasus infeksi pun di Korea Utara.


Kim menutup perbatasan negaranya pada Januari untuk menghentikan virus korona, sebuah langkah yang menurut para analis telah memperburuk efek sanksi internasional yang dijatuhkan pada program senjata terlarang Korea Utara.


Dalam pidatonya, Kim tampak meletakkan saputangan dan mengenakan kembali kacamatanya, seolah-olah ia telah menyeka matanya setelah menangis.


Dia kemudian meminta maaf karena gagal memenuhi harapan rakyatnya. "Orang-orang kami telah menaruh keyakinan, setinggi langit dan sedalam laut, pada saya, tapi saya gagal untuk selalu menjalaninya dengan memuaskan," katanya.


"Saya sangat menyesal untuk itu," lanjutnya, menurut transkrip oleh kantor berita resmi Korea Utara, KCNA.


Itu adalah permintaan maaf kedua Kim dalam waktu sekitar dua minggu. Sebelumnya pada bulan September, Kim "sangat menyesalkan" pembunuhan seorang warga Korea Selatan di perairan Pyongyang.


Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Jumat (25/9/2020), kantor kepresidenan Korsel mengungkapkan bahwa Kim Jong-Un telah membuat permintaan maaf melalui surat ke kantor Presiden Korsel Moon Jae-In.


Penasihat keamanan Presiden Moon, Suh Hoon, mengungkapkan bahwa dalam surat tersebut Kim Jong-Un mengatakan "maaf" bahwa insiden penembakan tersebut mengecewakan publik Korea Selatan dan mengatakan bahwa insiden tersebut seharusnya tidak terjadi.


Ia juga menyatakan bahwa Kim Jong-Un menyebut insiden itu "tidak terduga" dan "tidak menguntungkan". Sangat tidak biasa bagi para pemimpin Korea Utara untuk meminta maaf kepada Korea Selatan untuk masalah apa pun.


Korea Utara mengatakan penembakan terhadap pejabat Korea Selatan yang mati, yang tidak disebutkan namanya, adalah bagian dari perang melawan Coronavirus (COVID-19). Sebelumnya, pihak berwenang Korea Selatan menuduh Korea Utara menembak mati salah satu pejabatnya yang kemungkinan besar membelot. Korut juga dituduh membakar jenazah pejabat Korsel. (*)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar