Uang kertas dolar AS, 22 Juni 2017. (Foto: Reuters/Ilustrasi) |
BORNEOTRIBUN | JAKARTA -- Kantor Anggaran Kongres (CBO) Amerika Serikat yang nonpartisan mengatakan, Rabu (2/9), nilai utang pemerintah AS pada akhir 2020 kira-kira akan sama dengan Produk Domestik Bruto (PDB) AS dan akan melampauinya pada 2021.
CBO mengatakan ketidakseimbangan fiskal belum dialami Amerika sejak akhir Perang Dunia II.
Pada akhir tahun ini, analis kongres mengatakan utang AS akan mencapai 98 persen dari PDB atau sekitar $19 triliun dan tahun depan akan melampaui besarnya PDB AS.
Alasannya sederhana: besarnya bantuan pemerintah untuk bisnis, sebagian besar rumah tangga AS, dan pekerja yang menganggur yang terkena dampak pandemi virus corona telah melambungkan defisit anggaran pemerintah.
Terakhir kali tingkat utang AS melampaui PDB adalah pada 1946, ketika mencapai 106 persen setelah pengeluaran militer selama bertahun-tahun untuk membantu mengakhiri Perang Dunia II.
Defisit anggaran tahunan pemerintah diproyeksikan meningkat menjadi $3,3 triliun pada akhir tahun fiskal pada 30 September, lebih dari tiga kali lipat dari tahun lalu. Defisit ini sudah meningkat tajam karena pemotongan pajak pemerintah yang disetujui Kongres dan peningkatan anggaran, tetapi pandemi menambah lagi defisit tahunan.
Publik, termasuk investor perorangan, bank AS dan pemerintah asing, serta pemerintah negara bagian dan lokal AS memiliki $20 triliun, atau 77 persen, dari utang nasional sedangkan sisa utang dipegang institusi antar pemerintah, seperti dana pensiun dan layanan kesehatan bagi lansia Amerika.
Dengan pengeluaran ekstra untuk pandemi, defisit federal tahunan AS pada tahun 2020 diperkirakan sama dengan sekitar 16 persen ekonomi nasional dan akan menjadi jumlah terbesar sejak 1945.
Anggota Kongres sering mengatakan ingin menurunkan defisit di bawah 3 persen, meskipun sebagian pendukung Partai Republik sering mengatakan, bahkan ingin menghapus defisit.
Defisit anggaran dianggap pantas untuk membantu ekonomi negara, yang terbesar di dunia untuk bangkit kembali dari kehancuran akibat pandemi. Jutaan pekerja masih menganggur di AS. [my/pp]
Sumber: www.voaindonesia.com
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS