ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat monitor yang menunjukkan pergerakan indeks di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (25/9/2017).(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) |
BorneoTribun - Selasa (29/9/2020), Pasar Asia tiarap pada hari menjelang debat calon presiden A perdana. Investor tetap berhati-hati terhadap prospek ekonomi global karena kematian akibat virus corona melampaui angka 1 juta di seluruh dunia.
Reuters melaporkan saham Amerika Serikat dibuka lebih tinggi. Indeks S&P 500 naik 0,43 persen, sementara FTSE naik 0,22 persen.
“Secara global, hilangnya momentum dan peningkatan baru dalam tingkat infeksi Covid-19 menunjukkan perlunya dukungan fiskal dan moneter tambahan. Prospek kebijakan itu terus memberikan latar belakang yang mendukung ekuitas meskipun terjadi volatilitas baru-baru ini," tulis analis ANZ Bank dalam sebuah catatan.
Indeks acuan Jepang, Nikkei, naik tipis 0,22 persen ke wilayah positif sementara indeks CSI 300, indeks blue-chip China naik 0,51 persen.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,31 persen menjadi 554,56. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,24 persen.
Indeks S&P 500 Australia juga jatuh kembali setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Indeks S&P 500 Selandia Baru terkoreksi 0,51 persen.
Pasar Asia didukung oleh faktor-faktor positif seputar pemulihan ekonomi China, meskipun pandemi virus corona terus membawa dampak negatif pada perekonomian di dunia, dan meningkatkan kekhawatiran tentang valuasi yang tinggi.
Namun, perdagangan di Asia melemah menjelang libur Pekan Emas China, dari 1-8 Oktober, dan hari libur nasional lainnya di wilayah tersebut.
Debat salon presiden Amerika Serikat perdana dijadwalkan digelar pada Selasa (29/9). Investor fokus pada upaya anggota parlemen Amerika Serikat untuk mengumpulkan stimulus ekonomi tambahan.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Nancy Pelosi, dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin pada Selasa pagi (29/9) di Washington.
Data kepercayaan konsumen dan harga rumah AS juga akan dirilis nanti. Data ekonomi AS yang akan datang akan membantu menunjukkan bagaimana posisi negara tersebut dalam pemulihan pandemi pasca lockdown, dan seberapa diperlukan lebih banyak stimulus.
Wall Street menunjukkan kenaikan significant pada hari Senin (28/9), terutama di sektor yang mengalami pukulan hebat oleh Covid-19 seperti hotel, bank dan maskapai penerbangan.
Namun ada juga alasan untuk berhati-hati, karena Eropa mengalami peningkatan infeksi Covid-19 baru dan beberapa negara bagian Amerika Serikat terus bergulat dengan jumlah kasus yang tinggi.
Minyak mentah Brent AS turun 16 sen menjadi $ 42,27 per barel sementara minyak mentah ringan AS turun 21 sen menjadi $ 40,39 karena kekhawatiran permintaan
Dolar AS turun dari level tertinggi dalam dua bulan ini pada hari Senin (28/9), dengan indeks dolar jatuh 0,3 persen, persentase penurunan harian terbesar dalam sekitar tiga minggu. (YK/VAO)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS