BORNEOTRIBUN I PONTIANAK - Kabar berpulangnya jurnalis senior kalbar, Handy Abdul Syukur dalam usia 62 tahun pada minggu ( 6/9 ) di RS Antonius Pontianak tersebut membuat insan pers khususnya dikalimantan barat berduka yang mendalam.
Sosok Almarhum bukan hanya seorang jurnalis, dilihat dari history perjuangan beliau juga salah satu pendiri Partai Hanura Kalbar.
Hal tersebut dibenarkan anak Almarhum Muhammad Rio Alfiansyah alias Anca, yang juga menyampaikan permohonan maaf kepada khalayak atas kekhilafan maupun kesalahan yang dilakukan almarhum semasa hidupnya.
" Atas nama keluarga besar mohon dimaafkan,” ungkap Anca dengan nada sedih.
Begitu juga yang diungkapkan salah satu jurnalis yang pernah bersama-sam merasakan getar-getir pahitnya membesarkan media lokal di kalbar, Nasir Putra.
" Almarhum merupakan sosok yang gigih dan power full dalam dunia jurnalistik," ujar Nasir.
Bukan hanya itu, Nasir juga menyebut Handy Abdul Syukur seorang wartawan sejati.
Kebandelan, kenakalan, keisengan yang dibuatnya adalah keisengan seorang jurnalis yang tak bisa diam dan selalu resah melihat keadaan nasib para pekerja pers lokal. Sejumlah mantan anak buahnya sebagian besar tetap berkiprah dalam dunia jurnalistik dan ada beberapa yang memilih profesi lain.
Semasa hidupnya Almarhum pernah mendirikan Majalah Blanad, Majalah Plus Belda pada tahun 1999, Koran Mingguan Media Daerah, Nusantara Post dan mengembangkan bisnis percetakan.
“Beliau juga anggota aktif PWI Kalbar tercatat sebagai pendiri Partai Hanura Kalbar, Partai Nasional Republik, PPPI Kalbar, Ikatan Alumni SMA Santo Paulus serta mendirikan organisasi profesi Aliansi Wartawan Media Lokal Kalbar,” jelas Nasir Putra.
Alhamrhum telah disemayamkan di rumah duka Jalan Tanjung Harapan/Jalan Media No. 98 Pontianak Selatan dan akan dikebumikan pada Senin (7/9/20) di pemakaman umum Jalan Media.
Penulis : Tim Liputan
Editor : Hermanto
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS