Ilustrasi. Kapal perang China gelar latihan militer di LCS untuk memberikan peringatan untuk Taiwan. (AFP/MARK SCHIEFELBEIN) |
BORNEOTRIBUN - Garnisun Tentara Pembebasan Rakyat di Hong Kong merilis rekaman latihan tembakan langsung kapal perang China yang berbasis di Hong Kong, Huizhou, di Laut China Selatan, pada Minggu (16/8) waktu setempat.
Rekaman latihan ini dirilis sehari setelah kapal induk milik angkatan laut Amerika Serikat, USS Ronald Reagan, melakukan latihan militer di Laut China Selatan.
Rekaman itu memuat gambar kapal perang Huizhou menembakkan meriam dan torpedo. Gambar itu juga memperlihatkan personel militer yang tengah melakukan operasi anti-pembajakan dan anti-terorisme.
Dikutip dari South China Morning Post, garnisun Hong Kong mengatakan, Huizhou merupakan satu dari dua kapal perang berbasis di Hong Kong yang berukuran kecil, terutama digunakan untuk tujuan pertahanan di wilayah pesisir. Selain torpedo, kapal perang ini juga memiliki senjata rudal.
Pakar militer yang berbasis di Beijing, Zhou Chenming mengatakan, latihan ini adalah tindakan simbolis sebagai peringatan bagi pasukan di Taiwan yang ingin merdeka dari China. Belakangan, Taiwan terlihat semakin rapat dengan Amerika Serikat (AS).
AS sendiri diketahui memiliki prioritas untuk mengendalikan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang cenderung menginginkan kemerdekaan dari China. Hal ini membuat China kesal.
"Berdasarkan senjata-senjata konvensional yang digunakan dalam latihan ini, cukup jelas bahwa China telah berusaha keras untuk tidak memprovokasi AS," kata Zhou. Pasalnya, lanjut dia, tak ada uji coba rudal dalam latihan tersebut.
Zhou menuturkan, latihan itu tidak berintensitas tinggi. Latihan penembakan menggunakan torpedo, menurutnya, mengindikasikan bahwa fokus utamanya adalah pertahanan.
Pekan lalu, China telah mengumumkan bahwa mereka akan latihan tembak-menembak di dekat Taiwan, sehari setelah Presiden Tsai menyebut hubungan AS dan Taiwan memiliki sejarah yang tinggi.
Washington dan Taipei, sebagai ibu kota masing-masing negara juga semakin dekat satu sama lain dalam beberapa tahun terakhir di tengah hubungan yang memburuk dengan Beijing.
Pekan lalu, Menteri Kesehatan AS Alex Azar juga baru saja mengunjungi Taiwan. Kunjungan ini merupakan kunjungan tertinggi oleh seorang pejabat AS, sejak Washington secara resmi mengalihkan pengakuan diplomatik ke Beijing pada 1979.
Pemerintah China menilai Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan harus disatukan kembali, sekalipun itu harus dilakukan dengan cara kekerasan.
Zhou mengatakan, keterlibatan kapal perang berbasis di Hong Kong dalam latihan tersebut memiliki nilai simbolis tambahan setelah pemberlakuan UU Keamanan Nasional yang sempat kontroversial.
"Tapi seharusnya kapal perang Huizhou tidak boleh terlalu terlibat dalam pelatihan," ucapnya.(cnn/p/ar)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS