Sekertaris Jendral PBSI, Achmad Budiharto setelah menyambut Menpora di Pelatnas PBSI, Kamis (6/2/2020). |
BORNEOTRIBUN -- Revisi teranyar yang dirilis Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) terhadap kalender turnamen tahun ini membuat rencana PP PBSI untuk menggelar Indonesia Open 2020 pada November mendatang kembali jadi tanda tanya.
Kendati demikian, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto memastikan bahwa pihaknya terus melakukan pembicaraan intensif dengan BWF.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, kalender turnamen 2020 kembali mengalami perubahan setelah BWF melakukan penyesuaian terhadap situasi yang disebabkan pandemi virus Corona alias Covid-19.
Penyesuaian inilah yang kemudian membuat BWF memutuskan untuk menggelar turnamen beruntun di satu negara.
BWF akan memulai kembali kalender kompetisi tahun ini dengan melangsungkan Piala Thomas dan Uber 2020 di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober mendatang.
Setelah itu, dua turnamen BWF World Tour Super 750 bertajuk Denmark Open I dan Denmark Open II bakal digelar di Odense.
Denmark Open I 2020 akan berlangsung pada 13-18 Oktober, sedangkan Denmark Open II 2020 bakal digelar pada 20-25 Oktober.
Usai mengikuti turnamen seri Eropa, BWF akan melanjutkan kalender kompetisi tahun ini ke Benua Asia.
Seperti di Denmark, ada tiga turnamen beruntun yang bakal dilangsungkan di Asia.
Namun, sejauh ini, BWF belum bisa mengonfirmasi negara penyelenggara untuk turnamen seri Asia.
ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM |
Rencananya, BWF akan menggelar Asia Open I 2020 Super 1000 pada 10-15 November, dilanjutkan dengan Asia Open II 2020 Super 1000 pada 17-22 November 2020.
Adapun rangkaian BWF World Tour 2020 bakal ditutup dengan turnamen BWF World Tour Finals pada 25-29 November mendatang.
"Seri di Asia mungkin saja di Indonesia, tetapi banyak hal yang harus dibicarakan karena masalahnya cukup kompleks," ucap Budiharto.
"Kalau dari pemerintah, sudah ada lampu hijau untuk mengadakan event olahraga."
"Namun, tetap dengan protokol Covid-19 karena perhatiannya tetap keselamatan atlet dan stakeholder lainnya," kata Budiharto lagi.
Dalam siaran pers yang dirilis di situs resminya, BWF mengatakan telah mendistribusikan protokol keselamatan dan prosedur kesehatan kepada seluruh anggota asosiasi.
Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund juga mengatakan, pandemi Covid-19 membuat BWF harus mengimplementasikan jadwal penyelenggaraan beberapa turnamen di satu negara.
Sebab, penyelenggaraan turnamen di berbagai negara memerlukan pengaturan perjalanan dengan ketentuan yang berbeda, sesuai kebijakan masing-masing negara penyelenggara.
Hal ini, ucap Lund, akan menjadi tantangan besar bagi negara-negara peserta.
(yk/bola/dfp)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS