Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Moh Reza Pahlevi Isfahani saat tampil pada turnamen PBSI Home Tournament di Hall Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (24/6/2020). |
BORNETORIBUN - Badminton World Federation (BWF) mengumumkan kelanjutan BWF World Tour 2020. Setelah lebih dari enam bulan turnamen dihentikan, turnamen internasional kembali akan bergulir. Yakni dibuka dengan Piala Thomas & Uber 2020 yang akan berlangsung di Aarhus, Denmark, 3 sampai 11 Oktober 2020.
Dua hari setelah Piala Thomas & Uber, akan dilangsungkan dua turnamen BWF World Tour Super 750. Keduanya akan berlangsung di Odense, Denmark. Danisa Denmark Open I 2020 rencananya akan diselenggarakan di Odense, pada 13-18 Oktober 2020, dilanjutkan dengan Denmark Open II 2020 pada 20-25 Oktober 2020.
Sekitar dua pekan kemudian, para atlet akan melanjutkan tur ke Asia. Sebanyak tiga turnamen beruntun akan berlangsung. Negera penyelenggara masih belum ditentukan. Asia Open I 2020 Super 1000 diselenggarakan pada 10-15 November 2020. Dilanjutkan dengan Asia Open II 2020 Super 1000 pada 17-22 November 2020.
Gelaran world tour 2020 akan ditutup dengan BWF World Tour Finals 2020, yang rencananya akan dilangsungkan pada 25-29 November 2020. Sama dengan tur Asia, BWF belum mengumumkan negara tuan rumah.
Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto telah memastikan keikutsertaan pebulu tangkis Indonesia dalam tiga kejuaraan yang berlangsung di Denmark tersebut.
Tim Indonesia bahkan siap menggelar Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 pada pekan depan. Tujuannya adalah untuk memantapkan persiapan jelang ajang tersebut.
“Filosofinya, BWF ingin pemain bertanding setelah sudah lama tidak bertanding, tapi diusahakan agar mereka tidak berpindah-pindah negara karena pertimbangan risiko kesehatan karena adanya wabah Covid-19,” ujar Budiharto dalam siaran pers PP PBSI yang diterima KalbarOnline.com.
“Setelah mengadakan konsolidasi internal, PBSI memutuskan untuk ikut serta dalam Piala Thomas & Uber serta Denmark Open I dan II. Ini adalah kesempatan bagi pemain. Di samping bisa dapat poin, pemain juga dapat lebih banyak kesempatan bertanding,” imbuhnya.
Mengenai dua turnamen super 1000 di Asia dan kelanjutan Blibli Indonesia Open 2020 (BIO) yang awalnya akan dilangsungkan pada November 2020, Budiharto mengatakan hal ini masih akan didiskusikan lebih lanjut dengan BWF.
“Seri di Asia mungkin saja di Indonesia, banyak hal yang harus dibicarakan karena masalahnya cukup kompleks. Kalau dari pemerintah, sudah ada lampu hijau untuk mengadakan event olahraga di Indonesia. Tapi tetap dengan protokol Covid-19 karena concern-nya tetap keselamatan atlet dan stakeholder lainnya,” tutur Budiharto.
Dalam siaran pers yang dirilis di situs resminya, BWF mengatakan telah mendistribusikan protokol keselamatan dan prosedur kesehatan kepada seluruh anggota asosiasi.
Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund mengatakan bahwa wabah Covid-19 membuat BWF harus mengimplementasikan jadwal penyelenggaraan turnamen seperti di atas. Sebab, penyelenggaraan turnamen di berbagai negara memerlukan pengaturan perjalanan dengan ketentuan yang berbeda. Ini sesuai dengan ketentuan masing-masing negara penyelenggara.(*)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS