BORNEOTRIBUN --- Dalam memerangi virus Corona Covid-19, tim medis merupakan ujung tombak perang melawan virus Corona.
Para dokter dan perawat kini tengah berjuang merawat dan menyembuhkan pasien yang terjangkit virus asal Kota Wuhan, China tersebut.
Mulai mewabah ke berbagai negara, berbagai cerita tim medis dalam menghadapi pasien yang terjangkit pun bermunculan.
Mulai dari perjuangan mereka kekurangan alat pelindung diri atau APD, berkurangnya stok masker hingga jam kerja yang begitu panjang dari biasanya.
Salah satu kisah haru itu pun dibagikan oleh seorang perawat di China. Tak hanya kewalahan menangani pasien corona yang terus berdatangan, perawat ini pun terkadang terpaksa mengalami perlakuan tak menyenangkan dari orang yang ia rawat.
Perawat wanita itu mengalami luka dan lebam di wajahnya setelah mendapat serangan dari pasien. Hal tersebut lantaran sang pasien bersikeras tak ingin dirawat padahal diketahui dirinya positif Corona Covid-19.
Di tengah situasi melawan Corona Covid-19, tim medis menjadi garda depan yang langsung berkontak dengan virus pandemi tersebut. Tak hanya mempertaruhkan kesehatan merea sendiri, tim medis juga harus menerima beragam perlakuan dari pasiennya.
Seperti yang dialami oleh perawat wanita asal China ini. Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Minggu (5/4/2020) pasien Corona COVID-19 yang berusia 47 tahun di Guangzhou, China menolak untuk bekerja sama dengan prosedur perawatan dan menyerang seorang perawat yang merawatnya.
Pasien pria yang diketahui bernama Okonkwonwoye Patrick, berasal dari Nigeria yang memasuki Guangzhou pada 20 Maret dan dinyatakan positif Corona COVID-19.
Dia dirawat di rumah sakit untuk perawatan pada 23 Maret 2020 dan masih berstatus positif saat ini.
Dari foto yang beredar, sang perawat mengalami luka di wajahnya. Tampak pula lebam di beberapa titik di wajahnya.
Pada 1 April 2020, Biro Keamanan Umum Kota Guangzhou menerima peringatan yang mengatakan bahwa seorang pasien di bangsal isolasi Rumah Sakit Rakyat No.8 Guangzhou tidak bekerja sama dengan prosedur perawatan dan melukai seorang perawat.
Mendapatkan kabar tersebut, polisi kemudian membuka kasus kriminal untuk menyelidiki masalah itu sementara rumah sakit telah memperkuat keamanan di bangsal isolasi.
Pasien tersebut pun menjalani isolasi dan perawatan di bawah pengawasan polisi.
Ketika perawatan selesai, polisi akan segera mengambil tindakan dan menghukum pasien yang sudah menjadi tersangka sesuai dengan hukum dan peraturan dari Pencegahan dan Perawatan Hukum Penyakit Menular, Hukum Pidana dan Hukum Administrasi Keluar dan Masuk.(red)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS