Berita Borneotribun.com: Wisata Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 September 2024

Pulau Kembang: Destinasi Wisata Alam dengan Habitat Kera Ekor Panjang

Keterangan Foto: Pulau Kembang/(instagram/@never_stop_exploriiing)
Borneotribun.com - Pulau Kembang adalah salah satu objek wisata alam yang paling menarik di Kalimantan Selatan.

Pulau ini terletak di Sungai Barito, tidak jauh dari pusat kota Banjarmasin. Salah satu daya tarik utama Pulau Kembang adalah keberadaan kera ekor panjang yang menjadi penghuni tetap di pulau ini.

Dengan suasana alam yang asri dan populasi kera yang jinak, Pulau Kembang menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi berinteraksi langsung dengan satwa liar.

Pulau Kembang memiliki luas sekitar 60 hektar dan didominasi oleh hutan mangrove.

Di sini, pengunjung bisa melihat berbagai jenis flora yang tumbuh subur, menciptakan lingkungan yang mendukung keberadaan berbagai satwa, termasuk burung dan serangga.

Namun, kera ekor panjang tetap menjadi bintang utama. Kera-kera ini sering terlihat bermain di sekitar area wisata, dan mereka cukup ramah terhadap pengunjung yang membawa makanan ringan.

Bagi wisatawan yang berkunjung, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berada di Pulau Kembang.

Salah satunya adalah menjaga jarak dan tidak memberikan makanan sembarangan kepada kera, karena meskipun terlihat jinak, kera-kera ini tetaplah hewan liar.

Selain itu, bawalah perlengkapan yang memadai seperti topi dan air minum, karena cuaca di pulau ini bisa sangat panas di siang hari.

Pulau Kembang juga memiliki nilai sejarah dan budaya tersendiri. Di tengah pulau terdapat sebuah altar pemujaan yang dipercayai oleh masyarakat Tionghoa sebagai tempat persembahan kepada Dewa Kera.

Setiap tahunnya, altar ini menjadi tempat ritual keagamaan yang dilakukan oleh komunitas Tionghoa setempat.

Bagi Anda yang mencari pengalaman ekowisata, Pulau Kembang adalah tempat yang tepat.

Di sini, Anda bisa menikmati alam sembari belajar tentang keanekaragaman hayati dan interaksi yang harmonis antara manusia dan alam.

Selasa, 27 Agustus 2024

Keindahan Alam Arab Saudi: Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi Sepanjang Tahun

Keindahan Alam Arab Saudi: Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi Sepanjang Tahun
Keindahan Alam Arab Saudi: Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi Sepanjang Tahun.
JAKARTA - Arab Saudi tidak hanya dikenal dengan gurun pasirnya yang luas dan indah, tetapi juga memiliki keanekaragaman alam yang menakjubkan, mulai dari pegunungan hijau hingga pantai alami yang memukau. Saat musim panas tiba, negara ini menawarkan berbagai destinasi wisata yang cocok untuk beristirahat sejenak dari teriknya matahari. 

Berikut adalah beberapa tempat wisata di Arab Saudi yang bisa Anda kunjungi sepanjang tahun.

1. Rijal Alma

Rijal Almaa, desa yang terletak 45 kilometer dari Abha, dikenal sebagai salah satu desa wisata terbaik di dunia menurut UNWTO (UN World Tourism Organisation). 

Desa ini menawarkan iklim sejuk yang menyegarkan, sangat cocok untuk dikunjungi saat musim panas. 

Keunikan Rijal Almaa terletak pada arsitektur rumah-rumah bata dari lumpur bergaya gingerbread yang bisa mencapai hingga 7 lantai. 

Selain itu, di sini Anda juga bisa bertemu dengan para Flower Men dan menikmati keindahan Menara Qasabat Al-Owus serta ladang hijau subur yang memproduksi lebih dari 40 jenis madu Al-Ami.

2. Abha

Abha, ibu kota Aseer, merupakan destinasi ideal bagi wisatawan yang mencari suasana sejuk dengan suhu yang jarang melebihi 30 derajat Celsius. 

Anda bisa mengunjungi pasar tradisional di Distrik Al Basta, kemudian bersantai di Kebun Liwan, atau berjalan di Jalur Kabut sambil menikmati pemandangan gunung Tihama. 

Salah satu pengalaman yang tak boleh dilewatkan adalah menaiki kereta gantung menuju Gunung Jabal Souda, puncak tertinggi di Arab Saudi, yang menawarkan pemandangan spektakuler.

3. Taif

Taif sudah lama dikenal sebagai tempat peristirahatan favorit keluarga-keluarga Saudi berkat iklimnya yang sejuk. 

Kota ini juga terkenal dengan lebih dari 2.000 kebun mawar yang menghasilkan mawar-mawar terbaik di Saudi. 

Saat berkunjung ke sini, jangan lewatkan Souq Okaz yang bersejarah, Museum Istana Shubra, serta Gunung Al-Hada yang terkenal. 

Anda juga bisa menikmati segarnya hidangan dari Kebun Stroberi yang menjadi daya tarik lainnya di Taif.

4. Al Namas

Dikenal sebagai “Kota Kabut,” Al Namas terletak di puncak Pegunungan Sarawat dan hanya dua jam berkendara dari Abha. 

Kota ini menawarkan pemandangan alam yang luar biasa serta iklim yang sejuk, menjadikannya destinasi sempurna bagi para pecinta alam. 

Anda bisa menikmati aktivitas seru seperti panjat gunung, berkemah, dan menikmati air terjun yang indah. 

Selain itu, Al Namas juga memiliki berbagai atraksi wisata seperti taman, istana, dan museum yang cocok untuk bersantai.

Arab Saudi memang memiliki keindahan alam yang kaya dan beragam, mulai dari pegunungan hijau hingga desa-desa bersejarah. 

Setiap destinasi menawarkan pengalaman yang unik dan tak terlupakan, baik untuk petualangan seru maupun sekadar ingin menikmati ketenangan. 

Jadi, jika Anda mencari destinasi wisata yang menakjubkan, Arab Saudi memiliki banyak pilihan yang bisa dikunjungi sepanjang tahun.

Selamat berlibur!

Minggu, 04 Agustus 2024

Pentingnya Pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kapuas Hulu

Pentingnya Pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kapuas Hulu
Rumah Betang Urang Unsa yang merupakan Cagar budaya dan menjadi salah satu objek wisata budaya yang berada di Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Disporapar Kapuas Hulu
KAPUAS HULU - Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kapuas Hulu, Kalbar, Abang Chairul Saleh, mengimbau desa-desa dengan potensi pariwisata untuk segera membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Inisiatif ini bertujuan untuk mengelola dan mengembangkan objek wisata yang ada di desa masing-masing, demi meningkatkan ekonomi dan pendapatan desa.

"Rata-rata objek wisata berada di pedesaan, jadi penting bagi desa untuk membentuk Pokdarwis agar bisa mengelola dan mengembangkan potensi wisata tersebut," ungkap Abang di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalbar, Minggu lalu.

Saat ini, Kapuas Hulu baru memiliki 13 Pokdarwis dari total 278 desa yang tersebar di 23 kecamatan. Namun, ada enam desa yang baru saja mengusulkan pembentukan Pokdarwis setelah peluncuran sistem informasi layanan Pokdarwis berbasis digital pada 3 Juli 2024.

"Kami menargetkan empat Pokdarwis setelah peluncuran layanan tersebut. Namun, ternyata ada enam yang mengusulkan, ini tentunya respons positif dari pihak desa," kata Abang.

Berikut adalah enam desa yang telah mengusulkan pembentukan Pokdarwis:

  1. Banua Sosoak, Desa Melapi, Kecamatan Putussibau Selatan, dengan potensi pariwisata budaya.
  2. Tambun Dua Soronan, Desa Urang Unsa, Kecamatan Putussibau Selatan.
  3. Telaga Kumang Pegari, Desa Sungai Abau, Kecamatan Batang Lupar.
  4. Alam Bukit Tilung, Desa Nanga Raun, Kecamatan Kalis.
  5. Pantai Musiman Karangan, Desa Pala Pulau, Kecamatan Putussibau Utara.
  6. Kensuray Mansang, Desa Kensuray, Kecamatan Kalis.

"Enam Pokdarwis ini diajukan melalui pemerintahan desa, dan kami berharap desa lainnya juga segera membentuk Pokdarwis," tambahnya.

Abang berharap, dengan adanya Pokdarwis, potensi pariwisata di desa-desa tersebut dapat terus berkembang. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, ini juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga desa.

Pembentukan Pokdarwis tidak hanya menguntungkan bagi pariwisata lokal tetapi juga dapat menjadi langkah awal menuju pengembangan pariwisata yang lebih berkelanjutan dan terencana di Kapuas Hulu. Diharapkan desa-desa lain segera menyusul dan mengambil langkah yang sama demi kesejahteraan bersama.

Pewarta : Teofilusianto Timotius/ANTARA
Editor: Yakop

Senin, 06 Mei 2024

Inspirasi Krisnawati Membuka Jalan untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Inspirasi Krisnawati Membuka Jalan untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Krisnawati Pemilik Taroo Ubud.

JAKARTA – Visi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mengangkat nilai-nilai lokal Indonesia menjadi perhatian besar Krisnawati dan Arie Triyono. Kedua pengusaha ini sepakat menjalin kolaborasi untuk menggaungkan visi tersebut dalam pengembangan pariwisata nasional.

Seperti diketahui, Arie Triyono merupakan pengusaha agribisnis nasional yang sedang membangun destinasi Kertajati Family Farm & Education Park di Majalengka, Jawa Barat. 

Destinasi baru seluas 117 hektar ini disiapkan sebagai tempat wisata keluarga, dilengkapi danau buatan, jalur off-road, water boom, dan restoran yang menyatu dengan ekosistem agribisnis peternakan dan keindahan alam Kertajati.

Inspirasi Krisnawati Membuka Jalan untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Krisnawati (kiri) dan Arie Triyono (kanan).

Krisnawati menyambut antusias rencana Arie Triyono dan siap ikut andil dalam pengembangan destinasi tersebut. Krisnawati merupakan pengusaha yang telah lama berkecimpung di industri pariwisata nasional. 

Ia membangun resort Adiwana Jelita Sejuba di Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Resort Adiwana ini menawarkan akomodasi nyaman yang disandingkan dengan pemandangan spektakuler, serta berbagai kegiatan petualangan alam di pulau terluar. 

“Kami akan saling bertukar pengalaman dengan Pak Arie karena visinya untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Kertajati sejalan dengan visi saya dalam pengembangan Adiwana yang menjunjung tinggi kelestarian lingkungan dan praktik operasional pariwisata yang berkelanjutan,” ungkap Krisnawati.

Inspirasi Krisnawati Membuka Jalan untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Suasana Taroo Ubud Bali.

Taroo Ubud, Restoran Ramah Lingkungan

Krisnawati juga menjajaki kemungkinan untuk membuka cabang Restoran Taroo Ubud di kawasan Kertajati Family Farm & Education Park. Restoran ini merupakan salah satu karya Krisnawati di Pulau Dewata yang menonjolkan konsep kuliner dengan latar belakang persawahan.

Di Taroo Ubud, pengunjung dapat menikmati hidangan lezat sembari menikmati musik live dan berendam di kolam renang panas yang menenangkan. 

“Di Ubud kami bekerja sama dengan para petani di sekitar areal restoran. Saya yakin model serupa bisa diterapkan di Kertajati,” tambah Krisnawati.

Inspirasi Krisnawati Membuka Jalan untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Taroo Restorannya Pecinta Alam dan Budaya.

Krisnawati dan Arie sepakat bahwa pariwisata tidak hanya menghadirkan pengalaman berharga bagi para wisatawan, melainkan juga dalam memberikan dampak positif pada lingkungan dan perekonomian Indonesia. 

“Pariwisata yang berkelanjutan, bukan sekadar masa depan, tetapi juga kunci untuk menggerakkan perekonomian dan mendukung pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan,” ujar Krisnawati yang diamini oleh Arie. 

Arie pun memuji dedikasi Krisnawati yang telah menginspirasi banyak orang untuk menjelajahi potensi baru dalam industri yang lebih berkelanjutan. 

“Mari kita membuktikan bahwa dengan visi yang kuat dan komitmen pada nilai-nilai lingkungan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik sambil menjaga keindahan alam Indonesia yang luar biasa,” pungkas Arie. 

Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII

Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII
Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII

JAKARTA - Gelar Seni Budaya dan Pameran Produk Unggulan Kabupaten Magetan telah digelar di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (5/5/2024). Acara tersebut merupakan kesempatan bagi masyarakat Magetan untuk memperkenalkan produk unggulan mereka ke khalayak yang lebih luas, khususnya di wilayah Jabodetabek. 

Dalam sambutan di awal acara, Ketua Ikatan Keluarga Magetan (IKMA), Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi, menyampaikan sejumlah kegiatan pengabdian sosial yang telah dilaksanakan oleh para pegiat IKMA di kampung halamannya, Magetan.
Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII
Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII

"Beberapa program sedang dan akan terus digulirkan, mulai dari program peternakan sapi untuk industri kulit, penghijauan Telaga Wahyu, sampai rencana penanaman pohon sukun," ujar Yoos yang kini masih menjabat sebagai Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) TNI AL.

Kegiatan-kegiatan ini bernilai strategis, misalnya penanaman sukun sebagai alternatif pengganti tepung gandum di masa depan. "Kita mendengar perusahaan internasional seperti McDonalds pun sudah melirik tepung sukun untuk menggantikan gandum," papar Yoos.

Pada kesempatan ini, Yoos berharap Magetan bisa semakin maju dan dikenal luas, termasuk melalui produk UMKM-nya. "Kita mendorong terus UMKM untuk semakin maju dan dikenal, salah satunya Pecel Magetan. Orang selama ini lebih familiar dengan Pecel Madiun, padahal ada pula Pecel Magetan,” tukas Yoos.

Yoos pun mengapresiasi inisiatif Bambang Prijambodo, salah seorang pengusaha asal Magetan yang mengangkat Sego Pecel Magetan meramaikan industri kuliner di Jakarta. Di tangan Bambang, pecel Magetan dikemas kekinian dengan varian lauk yang familiar untuk segmen anak muda. Mulai dari lauk ayam goreng, empal, sampai Pecel Magetan lauk katsu.

Sego Pecel Magetan kini telah hadir di beberapa tempat di Jakarta. Diantaranya di Mall Citos, Cilandak dan Cipulir. Sejumlah cabang baru akan segera dibuka di 2024 ini.

Bambang yang juga hadir sebagai Sekretaris IKMA sekaligus panitia penyelenggara acara ini menyampaikan terima kasihnya di sela-sela acara. Ia menyambut gembira dukungan tokoh masyarakat Magetan seperti Yoos terhadap upayanya mengangkat pamor Pecel Magetan. 

Saat acara Sego Pecel Magetan milik Bambang menyediakan konsumsi bagi seluruh masyarakat Magetan Jabodetabek yang hadir di venue. "Kami bahagia sekali hari ini bisa halal bi halal bersama sanak saudara dari Magetan di perantauan dan menyediakan kuliner kebanggaan kampung kami Sego Pecel Magetan jadi penawar rindu pada Magetan," kata Bambang.

Pameran Produk Unggulan dan Hasil Inovasi

Sementara itu, Pj. Bupati Magetan, Ir. Hergunadi, M.T.  juga berterima kasih kepada ketua IKMA, Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi yang sudah menyerahkan 3 ekor rusa totol untuk dirawat di Telaga Wahyu, "Sebagai tambahan daya tarik di Telaga Wahyu, rusa-rusa tersebut kini sudah bisa beradaptasi dan jinak, terima kasih Bang Yoos," pungkas Hergunadi.

Selain itu, Hergunadi menghimbau para perantau Magetan untuk tidak ragu-ragu, membantu pemikiran-pemikiran demi kemajuan Magetan termasuk meningkatkan perekonomian daerah. Ia mengakui kegiatan ini merupakan salah satu strategi memperkenalkan produk-produk Magetan kepada khalayak yang lebih luas, khususnya di wilayah Jabodetabek.

"Bagaimana agar lebih mendekatkan produk-produk Magetan, agar bisa lebih dikenal di Jakarta. Warga Magetan yang di Jakarta bisa mempromosikan produk Magetan, dengan memberikan informasi yang lebih luas ke khalayak sehingga produk Magetan bisa dipasarkan," jelas Hergunadi.
Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII.

Berbagai produk unggulan dan hasil inovasi dari pelaku UMKM Magetan dihadirkan di venue, seperti produk kerajinan kulit, batik khas Magetan, jajanan, dan makanan olahan.

Selain sebagai ajang promosi, kegiatan ini juga menjadi momen silaturahmi dan halal bihalal bagi Ikatan Keluarga Magetan (IKMA) se-Jabodetabek. Pagelaran yang disajikan saat acara diantaranya Tari Sura Duhitasrat, lagu daerah, peragaan busana batik khas Magetan, dan puncaknya adalah Wayang Orang dengan Judul "Aruhara Taman Soka”.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur di Jakarta, Forkopimda Magetan, Pj. Sekretaris Daerah, Kepala OPD, anggota IKMA, dan sejumlah tamu undangan.

Sanggar Seni di Kota Pontianak Berjuang Lestarikan Budaya Lokal

Sanggar Seni di Kota Pontianak Berjuang Lestarikan Budaya Lokal
Tim Sanggar Tari Kampung Wisata Caping, Kota Pontianak (ANTARA/Beni T)

PONTIANAK - Kampung Wisata Caping di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, melalui kegiatan seni di sanggarnya, telah aktif dalam melestarikan budaya lokal, terutama dalam bentuk tari tradisional seperti jepin, sebuah tarian Melayu khas Pontianak.

Guru Tari Kampung Caping, Alda, menjelaskan pentingnya mempertahankan tari tradisional seperti jepin dalam konteks keberlanjutan budaya. Dia mengatakan, "Tari tradisi adalah tarian yang dibawa dari zaman dulu hingga ke zaman sekarang seperti jepin lembut dan jepin langkah bujur serong. Ini terus dilestarikan ke generasi agar tak lekang zaman."

Pembelajaran tari jepin di Kampung Caping terbuka untuk semua kalangan usia, mulai dari anak usia lima tahun hingga orang dewasa. Alda menegaskan, "Jadi di sini semua tingkatan umur ada belajar tari jepin. Tentu anak-anak menjadi prioritas sebagai generasi penerus."

Selain tari tradisional, sanggar tersebut juga mengajarkan tari kreasi, yang merupakan pengembangan dari tari tradisional. Alda menjelaskan, "Tari kreasi yang diciptakan tidak menghilangkan unsur tradisinya hanya gerakannya dikembangkan menjadi lebih indah."

Setiap empat sampai enam bulan, para penari di sanggar menjalani ujian internal untuk mengukur kemajuan mereka. "Dari ujian penampilan itulah kita melihat lagi anak-anak yang memiliki potensi lebih kemudian dia diajak untuk latihan di luar jam latihan, di luar jam itulah kita mengembangkan mereka dan juga tarian di sini," kata Alda.

Sanggar seni Kampung Caping juga aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan budaya, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. Salah satu kegiatan terbaru yang diikuti adalah Kalbar Menari, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kalimantan Barat dengan tema "Serentak Menari Bergerak Bahagiakan Bumi".

Kegiatan Kalbar Menari tersebut, dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia, dibuka secara resmi oleh Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, di Halaman Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Kota Pontianak. Lebih dari lima puluh jenis tarian dari berbagai kelompok, termasuk 22 sekolah, 17 komunitas, 17 sanggar, dan 5 paguyuban, turut serta menampilkan kekayaan budaya Kalimantan Barat di empat panggung yang disediakan.

Jumat, 03 Mei 2024

Sebanyak 12 tipe ekosistem hutan teridentifikasi di kawasan konservasi Tanagupa di Provinsi Kalbar

Sebanyak 12 tipe ekosistem hutan teridentifikasi di kawasan konservasi Tanagupa di Provinsi Kalbar
Proses identifikasi tipe ekosistem hutan di Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (ANTARA/HO-TN Gunung Palung).
KETAPANG - Sebanyak 12 tipe ekosistem hutan teridentifikasi di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa) di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

“Sebelumnya sudah teridentifikasi tujuh ekosistem hutan di Gunung Palung, setelah diidentifikasi dan verifikasi ulang ada 12 tipe hutan di TN Gunung Palung,” kata Kepala Balai Tanagupa, Himawan Sasongko, di Ketapang, Jumat.

Ia mengatakan 12 tipe ekosistem yang teridentifikasi tersebut yaitu ekosistem pantai, mangrove, riparian, aluvial, daratan rendah aluvial, daratan rendah pesisir/coastal, daratan rendah granit-bukit, kerangas, rawa air tawar, rawa gambut, pegunungan bawah dan ekosistem pegunungan atas. Tipe ekosistem hutan yang sebelumnya telah teridentifikasi di kawasan konservasi ini yaitu hutan mangrove, riparian, aluvial, hutan gambut, daratan rendah, dan hutan pegunungan atas.   

Menurut Himawan, identifikasi dan verifikasi tipe ekosistem ini dilakukan sejak 2023 dengan menyusun tabel indikator tipe ekosistem berdasarkan panduan Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi Ditjen KSDAE dan juga temuan di lapangan.  

Indikator tersebut lanjutnya, disusun dengan memperhatikan keberadaan tumbuhan penciri, ketinggian tempat, letak, tipe tanah, serta fenomena alam lainnya.

Dalam proses di lapangan, petugas identifikasi dan verifikasi telah dilatih oleh tenaga filantropis dari Yayasan ASRI, Campbell Owen Webb dan tim Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Tanagupa. Setelah mengidentifikasi dan verifikasi tipe ekosistem di 11 lokasi, diidentifikasi 12 tipe ekosistem hutan.

Himawan mengatakan proses identifikasi dan verifikasi tipe ekosistem di Tanagupa ini merupakan bagian dari upaya pengelolaan taman nasional yang meliputi perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan.

Tanagupa seluas 108 ribu hektare membentang di dua wilayah kabupaten yaitu Ketapang dan Kayong Utara merupakan habitat sejumlah flora dan fauna dilindungi antara lain orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) dan bekantan (Nasalis larvatus).

Oleh: ANTARA/Helti Marini S
Editor: Yakop

Jumat, 22 Maret 2024

Wisatawan Terpukau oleh Fenomena Alam di Kota Pontianak

Wisatawan Terpukau oleh Fenomena Alam di Kota Pontianak
Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian mendirikan telur saat momen kulminasi matahari. ANTARA/HO-Prokopim PTK
PONTIANAK - Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menyoroti fenomena alam yang menarik, seperti kulminasi matahari atau hari tanpa bayangan, sebagai daya tarik utama bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Kota Pontianak, Kalimantan Barat. 

"Kulminasi matahari terjadi itu mulai 21-23 Maret dan 21-23 September setiap tahunnya. Fenomena alam ini menjadi objek wisata di Kota Pontianak," ujar Ani di Pontianak pada hari Kamis.

Sebagai ibu kota Provinsi Kalbar, Kota Pontianak juga dikenal dengan julukan Kota Khatulistiwa karena dilintasi garis Khatulistiwa. Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument menjadi ikon wisata di kota ini. 

"Keberadaan Tugu Khatulistiwa sebagai bukti bahwa Kota Pontianak berada di lintasan garis tengah bumi yang membelah bumi bagian utara dan selatan," katanya lagi.

Tidak hanya peristiwa tanpa bayangan, tetapi juga ada beberapa fenomena alam lainnya di kawasan Tugu Khatulistiwa. 

"Kita bisa mendirikan telur secara tegak dan perbedaan arah perputaran aliran air antara yang terletak di bumi bagian utara dan bagian selatan," tambahnya.

Ani menegaskan bahwa Tugu Khatulistiwa telah menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, dan telah menjadi suatu kebanggaan bagi warga Kota Pontianak. 

"Hal ini dibuktikan dengan jumlah kunjungan wisatawan nusantara yang tercatat sebanyak 75.034 orang, dan wisatawan mancanegara 11.109 orang di tahun 2023."

Meskipun pada tahun 2024 hingga saat ini, jumlah wisatawan nusantara turun menjadi 9.558 orang dan mancanegara 1.658 orang, potensi wisata ini masih menjadi salah satu sumber pendapatan bagi Pemerintah Kota Pontianak. 

Pendapatan tersebut diperoleh melalui penerapan retribusi bagi setiap pengunjung sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah Kota Pontianak. 

"Alhamdulillah, Tugu Khatulistiwa telah menjadi salah satu objek wisata berbayar yang berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pontianak dan diberlakukan sejak 1 Februari 2024 lalu," kata Ani.

Sumber: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Senin, 12 Februari 2024

Serunya Tur Susur Sungai di Sungai Klias, Sabah

Serunya Tur Susur Sungai di Sungai Klias, Sabah
Seekor monyet bekantan berada di atas pohon di tepian Sungai Klias. ANTARA/Sinta Ambar
JAKARTA - Sebuah perjalanan wisata yang menarik terjadi di Sabah, Malaysia, saat sebuah bus bertuliskan "Bus Persiaran" menjemput sekelompok wisatawan dari Indonesia. 

Dipandu oleh Adrian, seorang pemandu wisata lokal, rombongan itu menuju Sungai Klias, sebuah destinasi wisata yang terletak sekitar 2 jam perjalanan dari pusat Kota Kinabalu.

Dalam perjalanan mereka, wisatawan disuguhi pemandangan indah pinggiran kota dengan rumah panggung khas Melayu, serta suasana tenang yang menenangkan. 
Wisatawan menikmati pemandangan Sungai Klias, Sabah di perahu. ANTARA/Sinta Ambar
Wisatawan menikmati pemandangan Sungai Klias, Sabah di perahu. ANTARA/Sinta Ambar
Setibanya di Sungai Klias, mereka disambut oleh gapura bertuliskan "Klias River Cruise", menandakan awal petualangan mereka.

Sayangnya, perjalanan mereka tidak sepenuhnya terhindar dari jejak sampah manusia, yang masih terlihat di sepanjang parit sungai. 

Namun, ketika mereka tiba di pondok sederhana di ujung jalan setapak, mereka disambut hangat dengan camilan lokal seperti pisang goreng, ubi goreng, dan kue caca yang masih hangat.

Setelah menyantap camilan, pemandu wisata mempersiapkan rombongan untuk petualangan selanjutnya: tur susur sungai dengan menggunakan baju pelampung.

Petualangan mereka di sungai dimulai dengan naik kapal kayu tempel, di mana terdapat sedikit ketegangan ketika kapal sedikit oleng. 

Namun, suasana alam yang memukau segera mengalihkan perhatian mereka. 

Mereka disuguhi pemandangan bekantan, burung rangkong, dan berbagai satwa liar lainnya, yang menambah keajaiban petualangan mereka.

Di tengah perjalanan, mereka bahkan mendapat kesempatan langka untuk melihat beberapa bekantan yang bermain di pepohonan dekat sungai. 

Suasana semakin menarik dengan munculnya biawak dan monyet daun perak yang menghibur mereka dengan atraksi di alam.

Setelah perjalanan yang memikat, rombongan kembali ke pondok untuk menikmati makan malam. 

Dan saat malam mulai gelap, mereka bersiap untuk tur kedua: menyaksikan keindahan cahaya kunang-kunang.

Tur kedua ini membawa mereka kembali ke Sungai Klias, kali ini untuk menikmati cahaya kunang-kunang yang mempesona. 

Meskipun suasana gelap membuat beberapa dari mereka merasa sedikit cemas, kehadiran cahaya kunang-kunang dengan cepat menghilangkan ketakutan tersebut.

Meskipun sulit untuk mengabadikan keindahan tersebut dalam foto, pengunjung puas menikmati momen tersebut dan menyimpannya sebagai kenangan yang tak terlupakan. 

Dan setelah menyusuri sungai selama beberapa waktu, mereka dipercaya dengan beberapa kunang-kunang yang mendekati, seolah-olah memberikan selamat tinggal pada akhir petualangan mereka.

Sabtu, 13 Januari 2024

Ridwan Kamil Dukung Destinasi Baru Kertajati Family Farm & Education Park

Arie Triyono dan Ridwan Kamil Meninjau Destinasi Baru di Kertajati.
Arie Triyono dan Ridwan Kamil Meninjau Destinasi Baru di Kertajati.
Kertajati, Jawa Barat — Terobosan pembangunan destinasi pariwisata baru kini sedang dirintis di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat oleh Arie Triyono. 

Pengusaha yang lebih dulu dikenal di dunia agribisnis ini,sekarang mengembangkan sebuah proyek peternakan yang terintegrasi dengan wisata edukasi, bernama Kertajati Family Farm & Education Park. 

Lahan seluas 117 hektar ini tidak hanya akan menjadi rumah bagi 50.000 ekor kambing dan domba, tetapi juga disulap menjadi pusat wisata edukasi agribisnis yang inovatif.

Arie Triyono.
Arie Triyono.
Arie berkeinginan menyatukan pertanian, inovasi, dan pendidikan dalam satu destinasi. 

"Kami berkomitmen tidak hanya dalam menghasilkan, tapi juga dalam mengedukasi. Kami ingin peternakan kami menjadi tempat di mana pertanian bertemu dengan inovasi dan pendidikan,” ujar Arie.

Hal ini disampaikan Arie saat menerima kunjungan arsitek kenamaan, Ridwan Kamil di lokasi Kertajati Family Farm & Education Park, Kamis (11/1). 

Menurut Arie, visinya bukan sekadar menciptakan peternakan, melainkan juga menyediakan sebuah ruang pembelajaran dan penelitian bagi para pelaku agribisnis. 

“Di Kertajati ini nantinya akan menjadi pusat studi pengembangan, penelitian, dan kajian peternakan yang terintegrasi dengan education park," tukas Arie.

Kang Emil, demikian Ridwan Kamil biasa disapa, dalam kunjungannya kali ini diajak berkeliling area dengan kendaraan All-Terrain Vehicle (ATV). 

Emil meninjau langsung danau buatan dan kandang peternakan modern. Emil pun mengaku terkesan dan menyatakan dukungannya, baik sebagai arsitek maupun sebagai tokoh publik. 

"Kertajati Family Farm & Education Park seharusnya bukan hanya menjadi destinasi pariwisata nasional tapi bisa bertaraf internasional, berkelas dunia," ungkap Emil.

Arie Triyono dan Ridwan Kamil Meninjau Destinasi Baru di Kertajati.
Arie Triyono dan Ridwan Kamil Meninjau Destinasi Baru di Kertajati.
Di atas lahan yang telah disiapkan, pembangunan kandang modern untuk kambing dan domba berkapasitas besar sudahhampir selesai. 

Area danau buatan juga telah siap, dikelilingi jalur off road untuk petualangan alam dengan mengendarai ATV. 

Bangunan restoran juga telah disiapkan yang nantinya akan menyediakan aneka sajian kuliner nusantara berbahan daging.

Arie kemudian menjelaskan bahwa Kertajati Family Farm & Education Park merepresentasikan lebih dari sekadar peternakan, tapi menjadi inovasi dan pendidikan dalam agribisnis.

“Dengan dukungan penuh dari tokoh-tokoh penting seperti Ridwan Kamil, kita ingin proyek ini tidak hanya berpotensi menjadi pusat edukasi, tetapi juga destinasi pariwisata dan riset agribisnis yang diakui secara internasional,” pungkas Arie.

Selain di Kertajati, Arie juga telah menginisiasi pembangunan Pusat Pelatihan Peternakan Nasional & Sertifikasi di Desa Mekarsari Ndaru, Kabupaten Tangerang, melalui PT Lembu Setia Abadi Jaya.

“Kita ingin memulai langkah upaya mengedukasi dan meningkatkan standar peternakan di Indonesia yang nanti ujungnya pada kemandirian pangan nasional kita,” tukas Arie.

Rabu, 03 Januari 2024

Ancol dan Kota Tua Saksi Liburan Keluarga, Lebih dari 100 Ribu Orang Rayakan Tahun Baru

Ancol dan Kota Tua Saksi Liburan Keluarga, Lebih dari 100 Ribu Orang Rayakan Tahun Baru
Suasana Kota Tua (kiri) dan Pantai Lagoon Ancol pada hari pertama tahun 2024, Senin (1/1/2024). (ANTARA/Pamela Sakina/Putri Hanifa)

JAKARTA - Berada di langit malam yang pekat, kembang api menyala setelah merayap di atas kepala. Seperti bintang-bintang yang turun dari langit, mereka membawa harapan dan impian bagi setiap individu.

Kini, tanggal satu Januari tahun 2024 telah tiba. Wajah-wajah dipenuhi senyuman saat orang-orang menghabiskan sisa liburan pergantian tahun bersama keluarga atau orang-orang tercinta.

Ancol dan Kota Tua tetap menjadi destinasi favorit, memancing kerumunan orang yang memenuhi setiap ruang. Hingga pukul 13:00 WIB, 76 ribu orang merayakan liburan di Ancol. Diprediksi bahwa jumlah pengunjung akan mencapai lebih dari 100 ribu hingga malam hari, demikian yang diungkapkan oleh Kepala Komunikasi Korporat Ancol, Ariyadi Eko Nugroho, pada hari Senin.

"Abam jangan lari!" teriak seorang ibu kepada anaknya yang penuh semangat di tepi pantai Ancol.

Suasana siang hari terasa tidak terlalu panas, orang-orang menikmati momen istimewa mereka dengan bermain pasir, layang-layang, dan bahkan berkemah di dalam tenda sambil menikmati bekal yang mereka bawa dari rumah.

Perayaan tahun baru bukan sekadar liburan, melainkan juga membawa harapan akan lembaran baru yang lebih baik, ditemani dengan berkumpul bersama orang-orang tercinta.

Salah satu pengunjung pantai Lagoon, Ancol, bernama Zainal, melakukan perjalanan jauh dengan sepeda motor untuk menjemput istri dan dua anak laki-lakinya yang ditinggalkannya sementara waktu di kampung halaman. Mereka ingin bersama-sama melihat pantai Jakarta dan menghabiskan waktu bersama.

"Saya bekerja di Jakarta bertahun-tahun, belum sempat pulang ke kampung untuk bertemu anak-anak dan istri. Hari ini adalah ulang tahun si kecil, dan dia ingin bermain di Ancol. Akhirnya, di tahun 2024 ini, saya bisa memenuhi keinginannya," ujar Zainal, seorang pria asal Subang, Jawa Barat.

"Cita-cita saya membawa mereka ke sini, akhirnya terwujud juga," tambahnya sambil menemani anak-anaknya membangun istana pasir.

Pengunjung lain, Kholilah, datang bersama tetangga dan keluarganya dari Pulo Gadung menggunakan mobil pikap. Meskipun terpapar udara luar, mereka merasa bahwa ini adalah cara yang tepat untuk membuat momen perayaan tahun baru semakin berkesan.

Mereka menikmati kebersamaan dengan berbincang, bercanda, bermain pasir dengan anak-anak kecil, dan menikmati bekal yang mereka masak di rumah masing-masing.

Euforia dan semangat perayaan tahun baru sejatinya adalah wujud dari harapan akan tahun yang lebih baik, setidaknya tidak lebih sulit dari tahun sebelumnya. Kholilah dan keluarganya berharap agar tahun ini membawa kebahagiaan dan semoga presiden yang terpilih dapat memberikan perhatian kepada rakyat kecil.

Tak terasa, matahari semakin merundukkan sinarnya, dan senja pun tiba. Suasana hari pertama tahun 2024 di Kota Tua tetap ramai seperti di Ancol. Hingga pukul 16:00 WIB, jumlah pengunjung mencapai 14.756 orang, ditambah dengan 80 wisatawan asing yang turut meramaikan daerah bersejarah Jakarta, seperti yang diinformasikan oleh Satuan Tugas UPK Kota Tua, Mohammad Rukyat.

Belasan ribu orang yang berkunjung membawa impian dan harapan dalam pikiran dan hati mereka. Baik seniman maupun penyedia layanan sewa sepeda ontel merasakan hal yang sama. Setelah beberapa tahun pandemi COVID-19 yang menghantui kehidupan, mereka kini melangkah ke tahun baru.

Harapan, aspirasi, dan impian kembali tumbuh di hati mereka, menunjukkan bahwa putus asa bukan lagi perasaan yang dirasakan.

"Tahun baru memiliki makna tersendiri, membawa berkah bagi saya. Sejak pandemi, Kota Tua sepi, dan sekarang ramai lagi. Sungguh menyenangkan," ujar Ahmad Masrukhi, seorang penyedia jasa sewa sepeda ontel Kota Tua sejak 2008.

"Ideally, pemerintah harus menyediakan jalur khusus sepeda di sini, supaya wisatawan tidak lagi harus bersaing dengan kendaraan bermotor di jalan," tambahnya.

Harapan juga datang dari seorang seniman yang sering berperan sebagai Panglima Fatahillah di Kota Tua. Asep, pria berdarah Sunda itu, menganggap Kota Tua sebagai kebahagiaan dalam hidupnya. Dengan senang hati, dia mengenakan kostumnya setiap hari untuk mengajak wisatawan berfoto bersama, mengabadikan momen di daerah bersejarah tersebut. Asep telah melakukannya selama satu dekade.

Selain senang melihat Kota Tua kembali dipenuhi wisatawan, Asep juga menyampaikan harapannya untuk tahun baru ini.

"Kota Tua adalah rumah bagi saya, kesenangan, juga kehidupan. Setiap hari saya melihat ribuan orang dari berbagai penjuru datang dan pergi. Di tahun yang baru ini, saya berharap Kota Tua tetap indah, dan semoga para pengunjung juga merasa begitu dan turut menjaganya, termasuk dengan tidak membuang sampah sembarangan," harap Asep.

Makna tahun baru bisa berbeda bagi setiap individu, tetapi pada dasarnya, tahun baru adalah awal dari kesempatan untuk merenung, membuat perubahan, dan menetapkan harapan baru untuk masa depan.

Harapan pada tahun baru adalah bagian integral dari perayaan ini, mencerminkan optimisme dan motivasi untuk masa depan yang lebih baik. Tahun baru sering dianggap sebagai peluang baru untuk mencapai tujuan, melakukan perbaikan pada diri sendiri, dan mewujudkan impian.

Sabtu, 19 Agustus 2023

Dua Bocah Hilang Tenggelam di Batu Tinggi: Pemkab Sekadau Aktif dalam Upaya Pencarian

Dua Bocah Hilang Tenggelam di Batu Tinggi: Pemkab Sekadau Aktif dalam Upaya Pencarian.
SEKADAU – Pemerintah Kabupaten Sekadau telah mengunjungi lokasi tenggelamnya dua bocah di kawasan Batu Tinggi, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir pada Sabtu, 19 Agustus 2023 pukul 10:35 WIB.

Bupati Sekadau, Aron, S.H, mengungkapkan bahwa pihak Basarnas, BPBD, dan kepolisian sedang aktif mencari kedua anak asal jalan Pangsuma, Gg. Murai yang masih hilang.

Aron berharap agar kedua almarhum bisa ditemukan dalam waktu dekat. Ia juga mengingatkan masyarakat Kabupaten Sekadau untuk lebih berhati-hati saat berkunjung ke area wisata, terutama dalam mengawasi anak-anak mereka, bukan hanya di Batu Tinggi tetapi juga di tempat wisata lainnya.

Bupati Aron juga berpendapat bahwa setiap musim kemarau panjang selalu menyebabkan risiko bagi warga di tempat ini. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak mereka guna mencegah terjadinya kecelakaan serupa.

Pihak berwenang berencana untuk memasang rambu pengingat di semua tempat wisata di Kabupaten Sekadau guna meningkatkan kesadaran dan keselamatan masyarakat.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sekadau, Ahmad Suriadi, mengungkapkan bahwa kendala utama dalam proses pencarian adalah kekurangan alat.

Proses pencarian korban masih terus berlangsung dengan kerja sama antara tim BPBD, Basarnas, dan warga setempat yang turut membantu.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Sekadau didampingi oleh Camat Sekadau Hilir, Anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Jeffray Raja Tugam, serta Kadis Pendidikan Kabupaten Sekadau, Fran Dawal.

(Tim/Yk/Hr)

Senin, 19 Juni 2023

Juru Kunci Lawang Kuari Sekadau Apresiasi Kegiatan Revitalisasi Polri

Foto : Abang Senen, juru kunci Lawang Kuari Sekadau, Kalbar.
Sekadau, Kalbar - Abang Senen selaku juru kunci Lawang Kuari Sekadau sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan revitalisasi cagar budaya rohani 'Lawang Kuari' yang dilaksanakan Polres Sekadau dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-77 tahun 2023.

Pria yang ditunjuk sebagai juru kunci Lawang Kuari sejak 2008 itu mengatakan, baru pertama kali ini ada yang melakukan pembersihan Lawang Kuari secara massif. Karena selama ini hanya Abang Senen sendiri yang merawat dan menjaga lokasi cagar budaya kurang lebih seluas setengah hektar ini.

"Karena selama ini saya sendiri juga sangat kewalahan membersihkan tempat wisata ini, dan giat ini telah mencatat sejarah baru untuk kelestarian Lawang Kuari," kata Abang Senen yang turut hadir menemani personel bhakti sosial, pada Senin (19/6/2023) pagi tadi.

Secara pribadi dirinya sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan ini, dan mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian maupun dinas terkait yang telah terlibat dalam giat bhakti sosial tersebut.

"Terimakasih kepada bapak Kapolri, Kapolda Kapolda Kalbar dan juga Kapolres Sekadau. Selamat hari Bhayangkara ke-77, semoga Polri semakin dicintai masyarakat," ucapnya penuh semangat.

(Tim/Hermanto)

Jumat, 16 Juni 2023

Kapolres Sekadau Bersama 50 Personel Polisi Siap Menyongsong Bhakti Sosial di Lawang Kuari

Kapolres Sekadau Bersama 50 Personel Polisi Siap Menyongsong Bhakti Sosial di Lawang Kuari.
Sekadau, Kalbar - Kapolres Sekadau AKBP Suyono, S.I.K., S.H., M.H, mengunjungi situs cagar budaya rohani Lawang Kuari di desa Seberang Kapuas kecamatan Sekadau Hilir pada Jum'at (16/6/2023) siang.

Kunjungan ini dilakukan sebagai persiapan untuk kegiatan bhakti sosial Polri yang peduli terhadap destinasi wisata, dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-77.

Polres Sekadau akan menugaskan 50 personel untuk membersihkan dan mengecat cagar budaya Lawang Kuari. Rencananya, kegiatan bhakti sosial akan dimulai pada hari Senin mendatang.

Sebelumnya, Kapolres telah mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk membahas Revitalisasi Situs Cagar Budaya Rohani Lawang Kuari, yang merupakan ikon kota Sekadau.

Rapat tersebut diadakan di ruang kerja Kapolres, dihadiri oleh Wakapolres Sekadau Kompol Hoerrudin, S.I.K, Pejabat Utama Polres Sekadau, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sekadau, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Kepala Bidang Pariwisata, Direktur PDAM, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sekadau, Staf Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata, serta penjaga Lawang Kuari Sekadau.

AKBP Suyono menyatakan bahwa Polres Sekadau memiliki rencana jangka pendek untuk memperbaiki cagar budaya Lawang Kuari. Kapolres juga mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran perawatan Lawang Kuari.

"Polres Sekadau siap membantu dalam menjaga keamanan tempat pariwisata dan mendukung pemerintah daerah dalam melestarikan Lawang Kuari sebagai ikon kota Sekadau," ujar Kapolres.

Kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen Polres Sekadau dalam membangun hubungan baik antara polisi dan masyarakat serta mendukung pembangunan sosial di wilayah kerja Polres Sekadau.

(Aji/Hermanto)

Minggu, 21 Mei 2023

Sambut Taroo Ubud, Restoran Terbaru Sajikan Pengalaman Kuliner Atraktif di Tengah Keindahan Alam dan Budaya Bali

Kolam Renang Air Hangat Menghadap ke Persawahan
Kolam Renang Air Hangat Menghadap ke Persawahan.
Ubud, Bali - Taroo, restoran baru bernuansa "paddy pool lounge", telah resmi dibukadi Ubud, Bali. Tak sekedar tempat makan, restoran ini mengusung konsep sebagai wahana bersantai yang dilengkapi kolam renang air hangat dengan pemandangan menghadap persawahan subak khas Pulau Dewata. 

Kentalnya nuansa budaya Bali dimunculkan Taroo dari arsitektur dan interior yang didesain untuk menyatu dengan alam. Setiap tamu yang datang akan disambut tiga patung “Cili” setinggi 4 meter. Patung-patung ini mencerminkan semangat tradisi Bali dan menjadi simbol tiga elemen kehidupan, yaitu  kepala, tubuh, dan kaki. Ketiga patung Cili ini melambangkan kekuatan, keindahan, dan kesuburan.
Indah Kalalo (Kiri) dan Shanty (Kanan)
Indah Kalalo (Kiri) dan Shanty (Kanan).
"Kami sangat senang menyambut tamu di Taroo dan menawarkan pengalaman yang menggabungkan alam, budaya, dan gastronomi," kata Abigail Khairunisa mewakili pemilik dan manajemen Taroo Paddy Pool Lounge. 

Abigail pun menjelaskan bahwa adanya perpaduan pemandangan sawah, kolam air panas, live musik, dan hidangan lezat, diharapkan dapat memberikan pengalaman berkesan bagi para tamu yang ingin bersantai dan terhubung dengan alam. "Tujuan kami adalah menciptakan ruang di mana tamu dapat bersantai dan meremajakan diri, sambil terhubung dengan keindahan alam dan budaya Bali," ujar Abigail.

Filosofi Taroo

Nama Taroosendiri berasal dari "Kalpataru" yakni pohon yang melambangkan kesejahteraan bagi semesta. Tarooberharapbisa membawa kemakmuran dan kesejahteraan tak hanya bagi pemiliknya, tapi juga bagi para pelanggan, staf, dan masyarakat sekitar. Di awal operasionalnya, Taroo mempekerjakan 30 orang tenaga kerja yang sebagian besar dari Ubud. “Mulai dari chef, pramusaji, sampai general manajer itu dari Ubud,” ujar Abigail.
Indah Kalalo di Grand Opening Taroo
Indah Kalalo di Grand Opening Taroo.
Selain memberdayakan sumber daya manusia (SDM) lokal, Taroo juga bekerjasama dengan tokoh adat, kepala desa, dan pengelola subak. “Untuk semua kegiatan kita melibatkan mereka. Semoga kalau kita maju, itu artinya bisa maju bareng-bareng untuk kemakmuran masyarakat,” urai Abigail.

Menu Khas Taroo

Menu Taroomengantarkan tamunyapada perjalanan kuliner dari masakan Indonesia hingga internasional. Dengan penekanan pada bahan-bahan segar dan metode memasak tradisional.Menurut Abigail, setiap hidangan Taroo adalah perayaan rasa dan tekstur yang akan memanjakan lidah pengunjungnya.Untuk makanan, manajemen mematok kisaran harga mulai dari Rp. 40 ribu sampai Rp. 150 ribu.
Suasana Taroo Ubud Bali
Suasana Taroo Ubud Bali.
Salah satu menu yang menjadi ciri khas restoran ini adalah bebek krispi Taroo. “Enggak semua orang suka bebek, karena bau khas bebek. Nah disini, kita olah sedemikian rupa agar masuk ke selera semua orang. Kita sajikan dengan nasi hainam,” ujar Abigail.

Manajemen Taroo

Didirikan oleh Krisnawati, ibu Abigail, Taroo terletak di Jl. Raya Kendran, Ubud, Bali. Persiapan pendiriannya makan waktusekitar tujuh bulan. Dalam merancang arsitektur restorannya, Krisnawati dibantu biro arsitek dari Bali, SHL Asia. Sementara desain interior dan dekorasi dikerjakan sendiri oleh Krisnawati. Restoran ini berdiri di atas lahan seluas 26 are dan dalam rencana jangka panjang akan diperluas dengan tambahan lahan 27 are. 
Bebek Krispi Taroo
Bebek Krispi Taroo.
Taroo dilengkapi lahan parkir untuk kendaraan tamu. Manajemen Taroo juga menyediakan fasilitas parkir valley jika pengunjung ramai dan kapasitas parkir tak mencukupi. “Ke depan kita siapkan pengembangan parkir yang bisa cukup untuk 20 mobil,” kata Abigail.

Fasilitas lain untuk tamu disediakan ruang ganti baju, handuk, dan kamar mandi. Fasilitas ini untuk mendukung para tamu yang ingin berenang di paddy pool. Taroo juga menggunakan teknologi khusus agar kolam renang air panasnya tetap higienis. “Air kolam tidak pakai kaporit sama sekali dan metode pembersihan pake mesin garam agar sehat,” papar Abigail.
Suasana Peresmian Taroo Ubud
Suasana Peresmian Taroo Ubud.
Taroo buka setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 11 malam. Restoran ini resmi dibuka sejak 12 Mei 2023 yang ditandai dengan acara grand opening. Acara seremoni pembukaan restoran ini yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan artis ibu kota. Diantaranya Indah Kalalo, Shanty, Nikita Mirzani, Gunawan dan sederet pesohor lainnya. 

Minggu, 05 Maret 2023

Wisata Kubu Raya, Destinasi Tersembunyi yang Siap Mempesona Wisatawan!

Wisata Kubu Raya, Destinasi Tersembunyi yang Siap Mempesona Wisatawan!
Wisata Kubu Raya, Destinasi Tersembunyi yang Siap Mempesona Wisatawan. (Prokopim Setda Kab Kubu Raya)

KUBU RAYA, KALBAR - Kabupaten Kubu Raya memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata pilihan bagi masyarakat Kalimantan Barat. Selain memiliki modal sosial berupa keharmonisan di tengah keberagaman, Kubu Raya juga memiliki keuntungan geografis sebagai pintu masuk Kalimantan Barat.

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menyatakan bahwa sektor pariwisata sangat efektif dalam menggerakkan perekonomian di suatu daerah bahkan negara. Sebab, pariwisata terkait langsung dengan berbagai sektor pendukung lainnya dan dapat berdampak pada pengurangan angka pengangguran. Muda Mahendrawan juga menyampaikan bahwa edukasi dan promosi sektor pariwisata perlu diperkuat, salah satunya melalui kegiatan penobatan Putra dan Putri Pariwisata Kubu Raya.

Selain itu, Muda Mahendrawan mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah pusat mendorong pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Pariwisata berkelanjutan adalah pengembangan konsep berwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang, baik terhadap lingkungan, sosial, budaya, maupun ekonomi.

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kubu Raya, Rini Kurnia Solihat, menyatakan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kini telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sebab, sektor tersebut memberikan dampak yang signifikan, seperti menyumbang devisa bagi negara dan mampu mendatangkan wisatawan mancanegara serta wisatawan nusantara. Meski baru bangkit setelah dihantam pandemi, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Kubu Raya mampu mendatangkan pendapatan daerah yang cukup besar.

Namun demikian, Rini Kurnia Solihat menyatakan bahwa pengembangan pariwisata di Kabupaten Kubu Raya tidak bisa dilakukan hanya oleh dinas kepariwisataan. Dibutuhkan dukungan dari seluruh perangkat daerah lainnya, termasuk mitra media dan para pelaku bisnis pariwisata. Oleh karena itu, ia memohon dukungan agar sektor pariwisata di Kubu Raya dapat terus berkembang.

(yk/ridwan/rio)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno