Berita Borneotribun.com: WNA Hari ini
Tampilkan postingan dengan label WNA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label WNA. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Februari 2024

Turis China Tewas Snorkeling di Pink Beach, Labuan Bajo

Turis China Tewas Snorkeling di Pink Beach, Labuan Bajo
Jenazah wisatawan asal China yang meninggal di Pink Beach Kawasan TNK pada Jumat (9/2/2024) saat berada di rumah sakit (ANTARA/HO-Humas Polres Manggarai Barat)
LABUAN BAJO - Seorang wisatawan asal China dikabarkan meninggal dunia karena kelelahan saat melakukan penyelaman permukaan atau snorkeling di Pink Beach, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). 

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpol Airud) Polres Manggarai Barat, AKP I Wayan Merta, mengungkapkan peristiwa tragis ini.

"Kami sudah lidik, sudah periksa dari kapal dan guide (pemandu wisata), lalu kami antar korban ke rumah sakit. Sekarang tunggu perkembangan dari keluarga korban," ujar AKP I Wayan Merta.

Korban, yang diketahui bernama Zhang Yanyang (41), tengah berlibur bersama orang tuanya di Labuan Bajo pada Jumat (9/2/2024). 

Mereka bergabung dengan rombongan wisata sejumlah 24 orang untuk mengunjungi Pulau Padar di Kawasan TNK.

Setelah menjelajahi Pulau Padar, rombongan tersebut melanjutkan perjalanan ke Pink Beach dengan menggunakan Speedboat East Cruise Komodo. 

Di Pink Beach, wisatawan diberi waktu satu jam untuk menikmati keindahan pantai tersebut dan dilarang melakukan snorkeling.

Namun sayangnya, setelah lebih dari satu jam berlalu, pemandu wisata tidak dapat menemukan keberadaan Zhang saat mengumpulkan semua tamu. Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan dalam keadaan pingsan di tepi pantai.

"Mereka sudah diberitahu oleh guide kalau di Pink Beach tidak ada yang berenang dan kapal standby di tepi pantai. Dia (korban) snorkeling tanpa diketahui oleh guide, diduga meninggal karena kelelahan dan tidak bisa berenang. Dia hanya menggunakan baju renang tanpa life jacket," jelas AKP I Wayan Merta.

Setelah ditemukan, petugas dan kru speedboat segera memberikan pertolongan pertama dan mengangkut korban menuju Labuan Bajo. 

Namun, upaya penyelamatan tidak berhasil, dan Zhang dilarikan ke RS Siloam Labuan Bajo untuk penanganan medis lebih lanjut.

"Saat ini jenazah korban masih berada di RSUD Komodo Labuan Bajo, dan orang tua korban masih menunggu kedatangan keluarga dari China untuk pemulangan jenazah," tambahnya.

Menurut AKP I Wayan Merta, agen perjalanan sedang berkoordinasi dengan keluarga korban untuk proses pemulangan. 

"Dari mereka, mereka tidak ingin jenazah sampai di kampung halaman, karena akan dikremasi. Karena tidak ada fasilitas di sini, rencananya akan dikremasi di Bali dan abunya akan dibawa kembali ke Tiongkok. Saat ini masih menunggu keluarganya, karena orang tua korban tidak bisa berbahasa Inggris," pungkasnya.

Oleh: Antara/Gecio Viana
Editor: Yakop

Jumat, 25 September 2020

Ini Tampang Napi Narkoba Cai Cangphan yang Lolos dari Lapas Tangerang

Ini Tampang Napi Narkoba Cai Cangphan yang Lolos dari Lapas Tangerang
Ilustrasi tahanan dalam penjara. (Foto: shutterstock.com)


BorneoTribun | Jakarta - Warga Negara China nara pidana Narkoba bernama Cai Cangphan sempat kabur dari lapas Tangerang bebarapa hari yang lalu. Tim gabungan masih memburu Cai Cangphan, narapidana kasus narkoba yang kabur dari Lapas Tangerang. Tim saat ini masih dikerahkan ke segala penjuru untuk mengejar WN China tersebut.


"Tim gabungan tentunya sudah libatkan seluruh jajaran kepolisian untuk bantu persempit ruang gerak," kata Wakapolres Metro Tangerang Kota AKBP Yudhistira saat dilansir dari detik.com, Kamis (24/9/2020) malam.


Pihak kepolisian telah meminta keterangan perempuan WNI istri Cai Cangphan. Polisi juga telah memeriksa tetangga di lingkungan rumah istri pria yang bernama alias Antoni tersebut.


Cai Cangphan kabur dari Lapas Klas I Tangerang dengan cara menggali lubang di dalam kamar sel pada Senin 14 September 2020. Lubang tersebut terhubung ke bagian luar Lapas.


Sebuah CCTV di samping gedung Lapas merekam aksi detik-detik Cai Cangphan ketika meloloskan diri dengan keluar dari gorong-gorong. Cai Cangphan perlu waktu 5-6 bulan untuk menggali lubang tersebut dengan bermodalkan besi dan obeng.

Warga Negara China nara pidana Narkoba bernama Cai Cangphan. (Foto: Istimewa)
Warga Negara China nara pidana Narkoba bernama Cai Cangphan. (Foto: Istimewa)


Cai Cangphan sebelumya ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri pada Oktober 2016 di Jalan Raya Prancis, Dadap, Kosambi Timur, Tangerang dengan barang bukti 135 Kg sabu. Dia kemudian ditahan di Rutan Bareskrim Polri bersama 9 tahanan lainnya.


Beberapa bulan setelah ditahan, tepatnya pada Januari 2017, dia kabur bersama 6 tahanan lainnya. Cai Cangphan dkk kabur dengan cara menjebol tembok kamar sel menggunakan besi.


Cai Cangphan bahkan saat itu menjadi pemodal untuk memuluskan pelariannya. Dia mengeluarkan uang Rp 800 ribu untuk menyewa angkot ke Sukabumi, Jawa Barat.


Tidak lama setelah itu, tim Bareskrim Polri menangkap para tersangka, satu di antaranya ditembak mati karena melawan. Cai Chang alias Antoni sendiri saat itu tertangkap kembali pada Sabtu, 28 Januari 2017 di lereng Gunung Wayang, Desa Sukati, Kecamatan Kalapanunggal, Sukabumi.


Pada 17 Juli 2017, PN Tangerang menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Cai. Hukuman mati itu dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Banteng pada 27 September 2017.


Sayang, jaksa tidak kunjung mengeksekusi mati Cai. Hingga ia mempelajari seluk beluk penjara dan menggangsir LP Tangerang. Cai akhirnya kabur sejak Senin (14/9) pagi. (yk/fjp)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno