Berita Borneotribun.com: Vaksinasi Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Vaksinasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Vaksinasi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Juli 2022

BINDA Gandeng Puskesmas Disanggau Gencarkan Vaksinasi


Vaksinasi Massal (Kor/Borneotribun)

Borneotribun Sanggau, Kalbar - Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Kalbar kembali  menggelar vaksinasi COVID-19, Salah satu kegiatan yang di lakukan BINDA Kalbar yang berada di Kabupaten Sanggau, dengan melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau melalui Puskesmas Sanggau dan Puskesmas Tanjung Sekayam. 

Kegiatan Vaksinasi tersebut di laksanakan di wilayah kecamatan kapuas dengan menyasar masyarakat yang belum melakukan Vaksin baik Vaksin Pertama, Kedua maupun Booster. 

Kepala Puskesmas Sanggau dr Yuliana Yuli Exlasia mengapresiasi atas keterlibatan BIN dalam membantu kegiatan Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Kecamatan Kapuas. 

"Terimakasih, Untuk puskesmas Sanggau itu sendiri telah melaksanakan vaksinasi masal yang di dukung oleh BIN," Ujar dr Yuliana Yuli Exlasia, pada senin (11/07/2022). 

Kepala Puskesmas Termuda ini juga menuturkan bahkan kegiatan Vaksinasi tersebut sudah berlangsung sejak 23 juni hingga tanggal 9 juli 2022 dan pelaksanaan tersebut telah di lakukan di berbagai tempat di wilayah kerja puskesmas sanggau. 

"Pelaksanaan ini juga di lakukan dengan metode door to door jadi kami mengambil sasaran dengan datang ke rumah rumah warga," tambah  dr Yuliana Yuli Exlasia.

Dirinya berharap kegiatan Vaksinasi yang berkerja sama dengan BIN ini dapat terus berlanjut.

"Harapan kami Puskesmas Sanggau, kerjasama ini dapat terus berlanjut,dan masyarakat sanggau dapat memanfaatkan momen ini agar mendapatkan Vaksinasi Covid-19 secara lengkap," Ujar dr Yuliana Yuli Exlasia.

Reporter : Tim Liputan
Editor      : R. Hermanto 

Sabtu, 02 Juli 2022

Dukung Vaksinasi, Ini Yang dilakukan BIN Di Keraton Kusuma Negara Sekadau


Vaksinasi (Mus/Borneotribun)

Borneotribun Sekadau, Kalbar - Badan Intelijen Negara (BIN) melaksanakan Vaksinasi Covid 19 yang dilaksanakan di Keraton Kusuma Negara Desa Mungguk Kecamatan Sekadau Hilir, Sabtu (02/07/2022).

Upaya mendukung percepatan program vaksinasi Covid 19 tersebut melibatkan Tim Medis dari Puskesmas Selalong, Persatuan Orang Melayu (POM), Koramil 15 Sekadau Hilir, Polres Sekadau, Pencak Silat Rajawali Putih, Komunitas Slankers Nusantara dan Pemerintah Kabupaten Sekadau.

Fhoto bersama (Mus/Borneotribun)


Korwil BIN Kabupaten Sekadau, Abu Amir mengatakan Vaksinasi merupakan salah satu program Nasional BIN.

"Ini sebagai bentuk peran kita dalam meningkatkan capaian vaksinasi dengan pelayanan maksimal," Ucapnya.

Selain Vaksinasi, Penyelenggara juga menyediakan Souvernir dan Door Prize untuk peserta. 

"Hari ini kita menyediakan 500 Vial Vaksin dan selanjutnya akan dilaksanakan di Terminal Lawang Kuari," Ungkapnya.

Amir juga mengapresiasi dukungan sejumlah elemen sehingga animo masyarakat untuk di vaksin semakin meningkat.

"Secara pribadi dan Institusi BIN mengucapkan terimakasih serta menghimbau masyarakat untuk tidak terlena dengan situasi saat ini," Harapnya.

Ditempat yang sama, Ketua POM Sekadau, Gusti Muhammad Yani mengatakan pihaknya sangat mendukung program-program pemerintah, seperti Vaksinasi menuju Indonesia sehat dan Indonesia hebat.

"Apabila dikemudian hari Pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Sekadau ingin bersinergi, Kita siap," Pungkasnya.

Sementara itu, Fitriani Siska, salah satu peserta mengatakan tak ada keraguan dalam mengikuti kegiatan vaksinasi.

"Saya sudah Vaksin Booster," Tandasnya.

Penulis : Mus
Editor    : R. Hermanto 

Kamis, 30 Juni 2022

Bertabur Door Prize, BINDA Kalbar Gelar Vaksinasi Di Keraton Kusuma Negara


Vaksinasi Massal (Mus/Borneotribun)

Borneotribun Sekadau, Kalbar - Mendukung percepatan program vaksinasi Covid-19 di masyarakat, Badan Intelijen Negara (BIN) Koordinator Wilayah (Korwil) Sekadau akan melaksanakan vaksinasi untuk 500 orang di Keraton Kusuma Negara Sekadau di Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir pada Sabtu (2/7/2022).

“Kita berharap antusias masyarakat bisa lebih dari target tersebut,” Harap Abu Samir, Korwil BIN Sekadau, Kamis (30/06/2022).

BIN melibatkan tim medis dari Puskesmas Selalong, Persatuan Orang Melayu (POM) Kabupaten Sekadau, Koramil 1204-15 Sekadau Hilir, Polres Sekadau dan Pemerintah Kabupaten Sekadau.

“Kemudian, kita juga menggandeng Keraton Kusuma Negara Sekadau, Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sekadau, Slankers Nusantara Kabupaten Sekadau, serta Perguruan Seni Bela Diri Rajawali Putih,” Ujarnya.

“Vaksinasi sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia. Terutama dari serangan dan potensi penularan virus corona. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, masyarakat Sekadau semakin sehat dan aman dari penyakit,” Tambahnya.

Dalam kegiatan vaksinasi tersebut, masyarakat peserta vaksin BINDA Kalbar Korwil Sekadau akan mendapatkan sovenir dan door prize yang dapat dibawa pulang para peserta vaksin.

Penulis : Mus
Editor    : R. Hermanto 

Jumat, 07 Januari 2022

Percepatan Vaksin, Pemkab Sekadau Fokus pada Vaksinasi Lansia

Percepatan Vaksin, Pemkab Sekadau Fokus pada Vaksinasi Lansia
Plt Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.

BORNEOTRIBUN SEKADAU, KALBAR -- Plt Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, Jumat (7/1/2022) mengatakan bahwa Pemkab Sekadau terus melakukan percepatan vaksinasi, salah satu fokusnya adalah vaksinasi lansia. 

Per 6 Januari 2022, diungkap Henry, vaksinasi lansia di Sekadau mencapai 51,63 persen. 

Untuk vaksinasi dosis pertama di Sekadau mencapai 74,17 persen dan vaksinasi dosis kedua 46,53 persen. 

"Kita lakukan percepatan vaksin, salah satu fokusnya vaksinasi lansia," kata Henry.

"Biasanya kalau lansia karena faktor usia tidak bisa datang ke pusat vaksinasi atau penyakit. Strategi yang dilakukan nanti door to door," sambungnya. 

Pihaknya pun akan menggandeng TNI-Polri melakukan kunjungan ke rumah-rumah lansia. Sehingga, diharapkan target vaksinasi lansia bisa tercapai. 

Saat ini, Kabupaten Sekadau berada di wilayah PPKM level 2. Pihaknya pun terus memantau perkembangan kasus corona 14 hari pasca-libur Natal dan Tahun Baru. 

"Saat ini belum kasus. Kita lihat juga 14 hari pasca-Nataru melihat kasus COVID-19. Kalau tidak ada kasus artinya penanganan COVID-19 terkendali, tapi saat ini masih kita pantau terus," ungkapnya. 

Ia pun meminta fasyankes tetap memantau situasi tersebut, jika ditemukan adanya kasus maka dilakukan tracing dan testing. Selain itu, pihaknya juga meminta setiap kecamatan untuk memantau situasi di wilayahnya masing-masing.

"Kita terus ingatkan masyarakat untuk waspada. Bagaimanapun masyarakat harus proaktif, kesadaran sendiri menjaga kesehatan masing-masing," pesannya. 

Menurutnya, masalah kesehatan tidak bisa semata-mata diserahkan kepada pemerintah. Pemerintah, kata Henry, berupaya maksimal untuk melakukan pencegahan. "Kita lihat 14 hari pasca-Nataru. Kita harus waspada penyebaran COVID-19," tukasnya.(*)

Indonesia Peringkat 5 Besar Dunia Cakupan Vaksinasi

Indonesia Peringkat 5 Besar Dunia Cakupan Vaksinasi.

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Pemerintah terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi nasional untuk segera mencapai kekebalan komunal atau herd immunity dalam menghadapi pandemi COVID-19. Saat ini Indonesia berhasil masuk dalam jajaran lima besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak di dunia.

Mencatatkan cakupan vaksinasi sebanyak 166,65 juta sasaran, Indonesia menempati urutan ke-4 setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, kemudian diikuti Brazil di peringkat kelima.

“Berdasarkan data Our World in Data per tanggal 4 Januari 2022, Indonesia sudah menyuntikkan vaksin COVID-19 sebanyak 283.554.361 dosis. Capaian ini berhasil mengantarkan Indonesia menjadi satu dari lima negara dengan cakupan vaksinasi terbanyak di dunia,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Jumat (07/01/2022).

Adapun berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga 6 Januari pukul 18.00 WIB cakupan vaksinasi nasional telah mencapai 284,15 juta dosis. Suntikan dosis pertama mencapai 168,33 juta dosis atau 80,83 persen dan dosis kedua 115,82 juta dosis atau 55,61 persen dari target.

Menkes menyampaikan, raihan ini tidak terlepas dari dukungan dan upaya bersama dari seluruh elemen bangsa mulai dari kementerian/lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah, organisasi sosial, organisasi keagamaan, pelaku usaha, hingga masyarakat dalam menyukseskan program vaksinasi nasional. Untuk itu, ia pun menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sehingga bisa berjalan dengan baik.

Pemerintah akan terus menggenjot cakupan vaksinasi nasional bagi 208,2 juta penduduk yang ditargetkan akan selesai pada Maret atau April mendatang.  Kendati terdapat tambahan jumlah sasaran yakni anak usia 6-11 tahun serta tambahan untuk vaksinasi dosis lanjutan atau booster mulai 12 Januari mendatang, Menkes meyakini jumlah vaksin yang tersedia masih mencukupi.

“Sekarang kita ada stok vaksin sekitar 140 juta dosis, kita targetkan kecepatan vaksinasi kita 50 juta sasaran dalam kurun waktu satu bulan. Kita juga sudah siapkan untuk vaksinasi booster untuk mengantisipasi Omicron. Jadi dipastikan stoknya masih ada,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Menkes kembali mengingatkan bahwa meski jumlah populasi yang mendapatkan vaksinasi COVID-19 terus meningkat ancaman penularan COVID-19 masih ada. Oleh karena itu, vaksinasi harus terus berjalan untuk mempercepat tercapainya herd immunity. Selain itu, protokol kesehatan juga harus benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk memberikan perlindungan yang optimal. 

(YK/UN)

Pemkab Melawi Launching Vaksinasi Merdeka Anak Usia 6-11 Tahun di SD Negeri 06 Nanga Pinoh

Pemkab Melawi Launching Vaksinasi Merdeka Anak Usia 6-11 Tahun di SD Negeri 06 Nanga Pinoh
Pemkab Melawi Launching Vaksinasi Merdeka Anak Usia 6-11 Tahun di SD Negeri 06 Nanga Pinoh.

BORNEOTRIBUN MELAWI, KALBAR -- Pemerintah Kabupaten Melawi memulai vaksinasi Covid-19  untuk anak usia 6 hingga 11 tahun secara perdana di SD Negeri 06 Nanga Pinoh Kabupaten Melawi, Jumat (07/01/2022).

Vaksinasi Covid-19 di buka Oleh Wakil Bupati Melawi Drs. Kluisen Didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Melawi Drs. Paulus, Ketua DPRD Kabupaten Melawi Widya Hastuti, Kapolres Melawi AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto, LO Kodim/Sintang Mayor Inf Edi Winarno, Kapolsek Nanga Pinoh Iptu Bhakti Juni Ardhi, Koramil 1205-01/Nanga Pinoh Kapten Inf Sawira, serta Forkopimda Kabupaten Melawi.

Wakil Bupati Melawi Drs.Kluisen mengatakan mengapresiasi kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Melawi dengan TNI/Polri bersama masyarakat yang telah bahu membahu menyukseskan program vaksinasi. ” Launching vaksinasi buat anak-anak usia 6 sampai 11 tahun ini dalam rangka pembentukan herd immunity,” kata bupati.

Wakil Bupati Melawi menghimbau Kepada Guru untuk terus mensosialisasikan pentingnya vaksinasi bagi anak. Dan kepada orang tua murid agar membawa anaknya Untuk ikut dan mensukseskan program Vaksinasi Covid-19 tersebut. Jangan Khawartir terkait vaksinasi tersebut sudah mendapatkan ijin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi dr, Ahmad Jawahir menambahkan benar vaksinasi untuk anak bisa digelar setelah capaian vaksinasi untuk masyarakat dewasa dan lansia berhasil menyentuh angka 70 persen.

"Memang ada persyaratannya yaitu untuk dosis 1 harus tercapai 70 persen, kemudian untuk lansia 60 persen, baru boleh melaksanakan vaksinai untuk anak usia 6-11 tahun, ini launching yang pertama di SDN 06 Nanga Pinoh ini," terang dr. Ahmad.

Lanjut Kepala Sekolah SD Negeri 06 Nanga Pinoh, M. Saleh, S.Pd, mengatakan menyambut baik pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Anak. Mudah-mudahan pelaksanaan ini berjalan dengan baik dan Lancar, Antusias Anak-anak beserta Orang tua vaksinasi merdeka anak ini sangat luar biasa. Untuk target Anak di SD Negeri 06 Nanga Pinoh sebanyak 529 anak, ungkap Saleh.

Penulis : Erik.P

Pemda Sekadau Fokus vaksinasi Lansia untuk Percepatan Vaksin, Henry: "Strategi Door to Door"

Pemda Sekadau Fokus vaksinasi Lansia untuk Percepatan Vaksin, Henry: "Strategi Door to Door"
Plt Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.

BORNEOTRIBUN SEKADAU -- Plt Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, Jumat (7/1/2022) mengatakan bahwa Pemkab Sekadau terus melakukan percepatan vaksinasi, salah satu fokusnya adalah vaksinasi lansia. 

Per 6 Januari 2022, diungkap Henry, vaksinasi lansia di Sekadau mencapai 51,63 persen. 

Untuk vaksinasi dosis pertama di Sekadau mencapai 74,17 persen dan vaksinasi dosis kedua 46,53 persen. 

"Kita lakukan percepatan vaksin, salah satu fokusnya vaksinasi lansia," kata Henry.

"Biasanya kalau lansia karena faktor usia tidak bisa datang ke pusat vaksinasi atau penyakit. Strategi yang dilakukan nanti door to door," sambungnya. 

Pihaknya pun akan menggandeng TNI-Polri melakukan kunjungan ke rumah-rumah lansia. Sehingga, diharapkan target vaksinasi lansia bisa tercapai. 

Saat ini, Kabupaten Sekadau berada di wilayah PPKM level 2. Pihaknya pun terus memantau perkembangan kasus corona 14 hari pasca-libur Natal dan Tahun Baru. 

"Saat ini belum kasus. Kita lihat juga 14 hari pasca-Nataru melihat kasus COVID-19. Kalau tidak ada kasus artinya penanganan COVID-19 terkendali, tapi saat ini masih kita pantau terus," ungkapnya. 

Ia pun meminta fasyankes tetap memantau situasi tersebut, jika ditemukan adanya kasus maka dilakukan tracing dan testing. Selain itu, pihaknya juga meminta setiap kecamatan untuk memantau situasi di wilayahnya masing-masing.

"Kita terus ingatkan masyarakat untuk waspada. Bagaimanapun masyarakat harus proaktif, kesadaran sendiri menjaga kesehatan masing-masing," pesannya. 

Menurutnya, masalah kesehatan tidak bisa semata-mata diserahkan kepada pemerintah. Pemerintah, kata Henry, berupaya maksimal untuk melakukan pencegahan. "Kita lihat 14 hari pasca-Nataru. Kita harus waspada penyebaran COVID-19," tukasnya.(*)

Selasa, 12 Oktober 2021

Kejar Target Vaksinasi 70 Persen, Mobile Vaksin Diluncurkan


Peluncuran Mobile Vaksin

BorneoTribun Purwakarta Kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Purwakarta menunjukkan penurunan dan berangsur membaik. Meningkatkan target vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Purwakarta, terus diperluas.

Upaya mengejar target vaksinasi 70 persen, dan menjemput masyarakat yang belum divaksin, Kepolisian Resor (Polres) Purwakarta luncurkan Vaksin Mobile, sebagai upaya mempercepat proses vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Purwakarta.

"Vaksinasi mobile adalah upaya kami membantu program nasional terkait vaksinasi, sehingga bisa berjalan lancar dan sasaran bisa terlayani, khususnya untuk lansia," ucap Kapolres Purwakarta, AKBP Suhardi Hery Haryanto, usai launching Vaksinasi Mobile, pada Selasa, 12 Oktober 2021.

Dijelaskannya, vaksinasi mobile tersebut mengutamakan jemput bola, dalam artian bagi mereka yang tidak bisa datang ke tempat yang sudah disiapkan Pemkab Purwakarta, petugas yang akan mendatangi lokasi tempat tinggal mereka.

Apalagi, sambung Kapolres, berdasarkan hasil koordinasi dengan Pemkab Purwakarta menyebutkan bahwa pelaksanaan vaksinasi untuk lansia, presentasenya masih rendah dari data yang ada.

"Vaksinasi mobile dilakukan untuk membantu pemerintah daerah dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi bagi lansia. Kegiatan vaksinasi mobile ini penting untuk terbentuknya herd immunity di Kabupaten Purwakarta," ucap pria yang akrab disapa Hery itu.

Hal tersebut sebagai upaya pelayanan maksimal, sambung dia, agar tidak menyulitkan mereka untuk datang ke puskesmas atau tempat layanan vaksin yang tersedia.

Hery menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai salah satu bentuk inovasi program kerja Polres Purwakarta dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih dekat dengan warga masyarakat khususnya percepatan vaksinasi nasional agar segera terbentuknya kekebalan komunal (Herd Immunity) guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Purwakarta.

“Kami mengutamakan pelayanan terhadap masyarakat untuk akselerasi vaksinasi dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Purwakarta ini," ungkap AKBP Suhardi Hery Haryanto.

Reporter : Eric

Selasa, 07 September 2021

Presiden dan Kapolri Tinjau Vaksinasi Merdeka di Ponpes dan Tempat Ibadah Se-Indonesia

Presiden dan Kapolri Tinjau Vaksinasi Merdeka di Ponpes dan Tempat Ibadah Se-Indonesia. 

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau Vaksinasi Merdeka bersama rumah ibadah dan pondok pesantren (ponpes) secara serentak di seluruh Indonesia, Selasa (7/9/2021). Kegiatan tersebut diselenggarakan di seluruh Indonesia dengan total 341 titik tempat ibadah dan pondok pesantren. 

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi dan Kapolri menyapa langsung secara virtual pelaksanaan vaksinasi merdeka rumah ibadah dan ponpes di Jawa Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Terkait kegiatan itu, Sigit mengungkapkan bahwa, Vaksinasi Merdeka ini merupakan strategi yang dilakukan TNI-Polri terkait dengan akselerasi atau percepatan terciptanya kekebalan komunal. 


"Vaksinasi Merdeka pada hari ini melibatkan rumah ibadah dan pondok pesantren dengan sasaran masyarakat umum, lansia, jemaat, santri, pengasuh pondok pesantren, dan pengurus rumah ibadah di 341 titik dengan total sasaran 346.688 orang," kata Sigit di Ponorogo, Jawa Timur.

Selain vaksinasi, mantan Kapolda Banten ini mengungkapkan bahwa, kegiatan itu juga menyalurkan bantuan sosial (bansos) dari Presiden Jokowi, kepada warga yang paling terdampak perekonomiannya akibat Pandemi Covid-19.

"Dalam kegiatan ini juga disalurkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak dan peserta program vaksinasi sejumlah 60.341 paket sembako dan 88 ton beras," ujar Sigit.

Sigit menekankan, TNI, Polri bakal terus menggandeng seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan vaksinasi 100 persen di lingkungan masyarakat hingga dosis kedua. 

Menurutnya, hal itu merupakan wujud implementasi dari langkah-langkah dan kebijakan extraordinary yang diambil oleh Pemerintah demi keselamatan masyarakat sebagaimana asas Salus Populi Suprema Lex Esto.

"Untuk menahan laju penyebaran Covid-19, Polri terus berupaya melakukan akselerasi vaksinasi nasional melalui berbagai macam strategi vaksinasi termasuk strategi vaksinasi dengan melibatkan komunitas-komunitas seperti yang kami lakukan saat ini," tutur eks Kabareskrim Polri tersebut. 

Dalam kesempatan ini, Sigit menjelaskan, vaksinasi merdeka yang merangkul tokoh-tokoh agama dan santri diharapkan dapat menjadi “Getok Tular” kepada keluarga, tetangga, teman-teman, dan komunitas di lingkungannya. Sehingga masyarakat tidak ragu-ragu dalam mengikuti program vaksinasi.


"Selain itu, pelaksanaan program vaksinasi di rumah ibadah juga bertujuan untuk revitalisasi  rumah ibadah sebagai fungsi sosial. Rumah ibadah pada hakekatnya memiliki fungsi membimbing perilaku jamaahnya dalam tatanan kehidupan sosial termasuk dalam pencegahan penularan Covid-19," ucap Sigit.

Lebih dalam, Sigit juga memaparkan bahwa, tingginya tingkat capaian vaksinasi merupakan modal dasar dalam hidup berdampingan dengan Covid-19, yaitu bagaimana perekonomian dapat tumbuh. Namun Covid-19 tidak kembali melonjak. 

"Tentunya hal ini disertai dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Dengan demikian, tujuan Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045 dapat terwujud," tutup Sigit.(*) 

Senin, 30 Agustus 2021

Sukseskan Program Vaksinasi ke Pelosok Desa, Kapolsek Ranto Peureulak Antar Jemput Warga


Polsek Ranto Peureulak, Polres Aceh Timur, mobilisasi warga untuk di suntik vaksin

BorneoTribun Ranto Peureulak, Aceh  Gencar sukseskan program vaksinasi ke wilayah pelosok desa, Kepolisian Sektor Ranto Peureulak, Polres Aceh Timur, mobilisasi warga untuk di suntik vaksin dengan cara dijemput dor to dor menggunakan kendaraan Patroli Polsek.

Kapolsek Ranto Peureulak, Ipda Luthfi Arinugraha Pratama S.Tr menyampaikan, pihaknya bekerjasama dengan UPT Puskesmas setempat untuk melakukan penyuntikan bagi warga di Gerai Vaksinasi.

“Ini dilakukan dalam rangka mensukseskan program vaksinasi Nasional dan khususnya di Kabupaten Aceh Timur,” ujar Kapolsek, Senin (30/8/2021).

Untuk armada angkut warga dengan  tiga unit kendaraan dinas patroli untuk mempermudah warga menuju lokasi. 

“Dengan seperti ini, warga masyarakat yang terkendala dengan jarak dan tidak ada angkutan untuk pergi ke tempat vaksinasi menjadi tertanggulangi dan menambah antusias warga untuk di vaksin,” beber Lutfi.

Sambungnya lagi, “Alhamdulillah, mendapat tanggapan positif dari warga dan tokoh masyarakat. Hal ini akan terus dilakukan oleh Polsek Ranto Peureulak dalam mensukseskan program Vaksinasi Nasional,” pungkasnya.

Reporter : Tim Liputan
Editor      : Hermanto

Rabu, 18 Agustus 2021

Vaksinasi MAN Batang, Sinyal PTMT Segera Dimulai


Pelajar MAN Batang, Jateng divaksin

BorneoTribun Batang, Jateng MAN Batang bekerja sama dengan Kodim 0736/Batang menggelar vaksinasi bagi para pelajar, agar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) segera dimulai.

Kepala MAN Batang A.M. Alwi menyampaikan vaksinasi untuk pelajar menjadi kabar gembira bagi pihak sekolah, karena merupakan sinyal kuat agar pembelajaran dilakukan tatap muka, walaupun terbatas.

“Rencana hari ini 730 pelajar dari kelas X-XII divaksinasi dosis pertama dan diupayakan selesai dalam satu waktu,” ungkapnya usai meninjau vaksinasi di ruang kelas MAN Kabupaten Batang, Rabu (18/8/2021).

Melalui vaksinasi ini anak didik akan terhindar dari penularan Covid-19.
“Kami sangat menyambut baik vaksinasi yang diinisiasi oleh Kodim Batang. Alhamdulillah antusias anak-anak juga tinggi,” ujarnya.

Ia menegaskan, vaksinasi ini difokuskan pada anak didik. Sedangkan para guru dan tenaga kependidikan telah divaksinasi beberapa waktu lalu.

“Semoga setelah divaksinasi imunitas keluarga besar MAN Batang semakin baik. Dan pemerintah bisa memberi lampu hijau untuk PTMT segera terlaksana,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Klinik Pratama Kartika 36 Batang Peltu Asmuni menerangkan, sesuai perintah dari Dandim 0736/Batang Letkol Arh Yan Eka Putra bahwa vaksinasi pada periode ini difokuskan bagi pelajar SMA/SMK/MAN.

“Untuk anak SMA kami sudah menyiapkan 252 vial, kalau ada kekurangan akan segera ajukan lagi ke komando atas untuk memenuhi target,” tegasnya.

Salah satu siswi Eka Oktavianawati mengutarakan, walau sempat tegang, namun dirinya telah divaksin Covid-19 dosis pertama.

“Senang sudah divaksin, semoga bisa tatap muka pembelajarannya, karena sudah lama daring, kurang maksimal hasilnya,” pintanya. 

Reporter : Ahmad Nasirin,Kendal

Selasa, 27 Juli 2021

Menepis Keraguan Setelah Di Vaksin, Ini Penjelasan dr. Iswandi ?


dr Iswandi saat menjalani vaksinasi tahap I pada 2 Februari 2021 lalu

Borneotribun Sekadau, Kalbar Pasca digalakkannya program vaksinasi Covid-19 diseluruh tanah air, mengundang sejumlah pertanyaan dari berbagai kalangan terhadap reaksi dari vaksin yang disuntikkan.

Menanggapi keluhan tersebut, mengutip dari rilis rekan sejawatnya, dr Iswandi pemilik salah satu Apotek terbesar dikabupaten Sekadau tersebut menjawab beberapa pertanyaan sesuai metologi para medis melalui Akun Facebook pribadinya beberapa waktu lalu.

Salah satu pertanyaan yang masuk yakni 'Dok seminggu setelah di vaksin malah batuk, demam, lantas positif COVID19? Apa gara-gara di vaksin?'

Jawab ; Ya, tidak

dr Iswandi menjelaskan, Salah satu vaksin yang tersedia di Indonesia adalah vaksin Sinovac, ini vaksin model lama berisi virus SARS COV2 yang tidak aktif, dimatikan, dan bisa di produksi di Indonesia. Namanya virus mati, dia tidak bisa bereplikasi dalam tubuh manusia. Jadi tidak bisa menyebabkan sakit. Selama ini vaksin inaktif sudah rutin digunakan untuk berbagai macam penyakit dan terbukti aman, baik untuk lansia, wanita hamil, menyusui atau anak-anak. Diluar sana sudah ada penelitian untuk anak 3 tahun, aman, tapi belum masuk rekomendasi, yang 
Dewasa saja masih banyak yang belum di vaksin.

Vaksin yang kedua, Astrazeneca. Vaksin ini berisi virus adenovirus simpanse yang dirubah, ditempel spike protein yang dimiliki virus SARS COV2. Tujuannya agar tubuh mengenali spike protein yang dimiliki SARS COV2 sebagai antigen dan mengembangkan antibodi yang sesuai yang juga mempan untuk COVID-19.

Kenapa dipilih adenovirus ? 
Karena virus ini dalam keadaan aktifnya hampir tidak pernah menyebabkan sakit serius pada manusia, setelah sembuh umumnya ada kekebalan jangka panjang. Jadi kalau misalnya dibuat vaksin berbasis adenovirus harapannya bisa didapat kekebalan yang tahan lama sehingga tidak perlu sering diberi booster. Ini salah satu harapan pencipta nya yang ingin menciptakan vaksin murah tidak perlu sering diulang seperti kebanyakan vaksin inaktif sebelumnya. Tapi ini perlu dibuktikan melalui penelitian jangka panjang apa betul demikian. Mudah-mudahan saja kekebalan yang terbentuk tahan lama ya.
Nah virus yang terkandung dalam vaksin AZ ini sudah dilemahkan dan dibuat tidak bisa bereplikasi, sehingga tidak bisa juga menimbulkan sakit terkena COVID19.

Respon berupa demam, nyeri badan, bisa saja timbul paska vaksinasi, tapi umumnya tidak berat dan itu bukan berarti anda jadi sakit akibat vaksin. Itu cara tubuh anda merespon vaksin dan membuat antibodi yang sesuai. Kemungkinan muncul reaksi alergi, atau respon autoimun terhadap vaksin memang masih mungkin terjadi, tapi kemungkinannya kecil dan biasa nya timbul sesaat paska Vaksinasi. Karena itu biasanya setelah vaksinasi diawasi dulu. Kalau ada kekhawatiran ada KIPI, silahkan hubungi nomer yang diberikan panitia vaksinasi. Nanti akan dicatat, dilaporkan bahkan diambil tindakan kalau gejalanya serius. Tapi selama ini sih pengalaman dari semua yang di vaksin di RS kami semuanya baik-baik saja. 

Bagaimana kalau lantas positif paska Vaksinasi? 

Jawab : Rata-rata waktu inkubasi virus, itu waktu dari saat terkena virus sampai munculnya gejala bervariasi antara 3-14 hari. Sebagian kecil bahkan ada yang baru bergejala 21 hari setelah terinfeksi. Jadi sangat mungkin kena virusnya beberapa hari, bahkan 1-2 minggu sebelum vaksinasi tapi baru bergejala setelah vaksinasi. 

Bisa juga terinfeksi saat vaksinasi, bukan karena vaksin tapi karena tertular orang disebelah anda. Coba lihat gambar dibawah, padat sekali. Kalau misalnya anda tidak pake masker (ganda) dengan benar, tidak jaga jarak, berada kerumunan, tidak mengenakan fasemask saat kontak dekat di ruang tertutup, maka sangat mungkin anda tertular saat di vaksin.

Vaksin tidak memberikan kekebalan pasif, tubuh harus mempelajari antigen yang diperkenalkan vaksin dan membuat antibodi yang sesuai. Prosesnya makan waktu 1-2 minggu setelah vaksinasi, setelah itu jika tidak diulang dosis ke-2, kadarnya justru akan menurun hingga akhirnya tidak ada manfaatnya. Kadar antibodi baru akan optimal 2 minggu setelah vaksinasi kedua. Jadi vaksinasi kedua itu jangan dilewatkan, data yang ada masih banyak yang baru vaksinasi 1x tidak lanjut vaksinasi ke dua, kalau begini efek protektif vaksin bisa dibilang belum terbentuk.

Apa Vaksin terbukti bermanfaat?

Jawab : Di Indonesia, yang sudah di vaksin lengkap hingga saat ini belum mencapai 10%. Secara epidemiologi kekebalan komunitas belum bisa dibilang sudah terbentuk, jadi virus masih bisa dengan mudah menyebar dari satu orang ke orang lain dengan mudah, menyebabkan banyak orang perlu dirawat bahkan meninggal. Di negara yang mayoritas masyarakat nya sudah di vaksin, seperti Amerika Serikat, Inggris dan Israel, program vaksinasi terbukti bisa menurunkan jumlah kasus positif. Dengan masuknya varian Delta, kasus kembali naik, sekarang 83% jumlah kasus baru Amerika Serikat ternyata diakibatkan oleh varian Delta.  Dari data di Israel memang kemanjuran vaksin Phizer yang banyak digunakan di Amerika terhadap varian delta ini agak turun sekitar 39%, tapi cukup efektif mencegah perawatan pada 88% kasus.

Di USA sendiri kasusnya naik di daerah yang penduduknya belum atau menolak di Vaksin, dan 97% kasus COVID19 yang perlu perawatan terjadi pada mereka yang belum di vaksin. Jadi jelas vaksin terbukti sangat bermanfaat dan mereka yang menolak Vaksinasi menjadikan wabah sulit terkendali.

dr Iswandi berharap tidak ada lagi keraguan untuk masyarakat khususnya di kabupaten sekadau.

"Semoga masyarakat kita tidak termakan hoax dan vaksinasi bisa tercapai khususnya di kabupaten sekadau," Harap Iswandi.


Reporter : Tim Liputan
Editor      : Hermanto   

Rabu, 07 Juli 2021

Tingginya Animo Masyarakat Untuk Di Vaksin, Bupati : Tambah Lagi Stock Vaksin


Bupati Lombok Barat Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi

Borneotribun Lombok Barat, NTB 
Membludaknya animo masyarakat untuk di Vaksinasi di Kantor Desa Senteluk Layar hingga melebihi target.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si mengatakan sekitar 12 ribu dosis vaksinasi telah disebar di Puskesmas di Lombok Barat.

Dikatakannya, seperti dalam pemantauan langsung di Lokasi Vaksinasi, bersama dengan Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus S. Wibowo, SIK semula ditargetkan hanya 300, membludak hingga mencapai 390 orang yang divaksin pada hari ini, Rabu  (7/7/2021).

“Kita sudah sebar vaksin di Puskesmas Hari Senin Kemarin, (5/7/2021) ke seluruh puskesmas, sekitar 12 ribu dosis, sampai-sampai sekarang di Dinas Kesehatan posisinya nol,” ungkapnya.

Menurutnya, 12 ribu dosis vaksin tersebut ditergetkan habis pada hari sabtu (9/7/2021) mendatang, namun melihat antusiasme masayarakat di perkirakan habis tidak sampai dengan hari sabtu.

“Melihat antusiasme Masyarakat seperti ini, pada kesempatan ini juga kita mohon agar Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Provinsi untuk segera memberikan kembali jatah vaksin untuk Lombok Barat,” pintanya.

Menurutnya, momentum antusiasme ini, agar benar-benar dimaksimalkan dalam percepatan vaksinasi, dengan sesegera mungkin mendapat tambahan vaksin untuk Kabupaten Lombok Barat.

Sementara itu, Kapolsek Senggigi AKP Priyo Suhartono, SIK mengatakan dalam vaksinasi massal di Kantor Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, di prioritaskan kepada masyarakat Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lobar. 

“Semuanya berjalan lancar, bahkan melebihi dari yang ditargetkan seperti yang diungkapkan pak Bupati. Sementara ada 18 orang mengalami penundaan,” ujarnya.

Plt. Kepala Desa Senteluk Lalu Adnan, S.Sos mengatakan setelah berkoordinasi dengan Kecamatan ditargetkan sebanyak 300 orang, namun masyarakat yang hadir sebanyak 520 orang.

“Pelaksanaan Vaksinasi ini, difokuskan dalam penyelenggaraan pilkades serentak, dimana ini dukung oleh antusiasme Masyarakat untuk melakukan vaksinasi,” Bebernya.

Regulasi dalam vaksinasi ini melalui banyak tahapan, untuk mencegah kerumunan pembagian jadwal dilakukan setiap satu jam, untuk melayani dua Dusun di Desa Senteluk Batulayar.

“Regulasi ini untuk meastikan protokol Kesehatan tetap berjalan dengan baik, sehingga dilakukan pengaturan jadwal seperti ini,” Tandasnya.

Reporter : Rilis/Adbravo
Editor      : Hermanto

Sabtu, 03 Juli 2021

Pantauan Vaksinasi, Pangdam XII/Tpr Motivasi Satgas PPKM Skala Mikro


Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad pantau Vaksinasi di Sampit, Kota Waringin timur, Kalteng

BorneoTribun Sampit, Kalteng Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad bersama Forkopimda Provinsi Kalimantan Tengah memantau langsung pelaksanaan Serbuan Vaksinasi Covid-19 di GOR Bola Voli Sampit, Komplek Stadion 29 November, Sampit, Kotawaringin Timur.

Dalam peninjauan, Pangdam XII/Tpr mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya vaksin untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu juga memotivasi Satgas PPKM Skala Mikro Kota Sampit untuk terus semangat dalam upaya memutus mata rantai virus corona. Dalam kesempatan ini Pangdam dan Forkopimda memberikan bantuan berupa masker kepada Satgas PPKM Skala Mikro.

Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program lanjutan dari yang telah dilaksanakan sebelumnya. 

"Hari ini kita melanjutkan kegiatan serbuan vaksinasi di wilayah Provinsi Kalteng. Untuk target hari ini di wilayah Kalteng 10.800 vaksin," kata Pangdam saat memberikan keterangan.

Lanjut Pangdam mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan capaian vaksin akan meningkat dan masyarakat yang berpartisipasi semakin banyak. 

"Vaksinasi ini sangat penting karena untuk memberikan perlindungan di kalangan masyarakat itu sendiri dari kemungkinan terpapar Covid-19," ujar Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.

Sedangkan Bupati Kotim, H. Halikinnor dalam kesempatan ini menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pangdam XII/Tpr dan rombongan atas kehadirannya di wilayah Kotim dan meninjau vaksinasi.

"Ini adalah upaya kita semua dalam rangka memutus penyebaran Covid-19 di Kotim yang saat ini juga cukup tinggi. Harapan kita dengan banyaknya masyarakat yang divaksin maka kekebalan tubuh meningkat sehingga tidak mudah terpapar," ucap H. Halikinnor.

Sumber : Rilis Pendam XII/Tpr

Senin, 19 April 2021

Presiden Tinjau Vaksinasi Bagi Seniman dan Budayawan


Presiden RI, Joko Widodo meninjau pelaksanaan Vaksinasi untuk seniman dan budayawan

BorneoTribun Jakarta Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi para budayawan dan seniman se-Jabodetabek pada Senin, 19 April 2021. Acara vaksinasi tersebut berlangsung di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.

Sekitar 500an peserta yang berkreasi di bidang Musik, Film, Kesenian Tradisional, Budayawan Lokal, hingga yang tergabung dalam Komunitas Salihara berpartisipasi untuk menerima suntikan Dosis Vaksin Covid-19.

"Alhamdulillah kita bersama-sama dengan para seniman, budayawan, artis, musisi, dari teater, dari seni tradisi semuanya berkumpul di sini untuk divaksinasi. Kita harapkan beliau-beliau semuanya nanti bisa terlindungi dan tidak terpapar oleh Covid sehingga bisa beraktivitas seperti biasa," ujarnya.

Presiden yang tampak mengenakan pakaian batik lengan panjang langsung menyapa para budayawan dan seniman yang tengah menunggu giliran untuk mendapatkan suntikan dosis vaksin.

Selanjutnya, Kepala Negara meninjau jalannya proses penapisan dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kepada sejumlah peserta serta yang tengah menerima suntikan dosis vaksin.

"Semuanya tadi berjalan dengan lancar dan kita harapkan semakin banyak yang divaksin akan juga menurunkan penyebaran Covid-19," kata Presiden.

Untuk diketahui, hingga 17 April 2021, pemerintah telah melakukan sebanyak 16,6 juta suntikan dosis vaksin kepada masyarakat.

Turut hadir dalam acara peninjauan vaksinasi tersebut antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sedangkan para seniman dan budayawan yang terlihat hadir berpartisipasi di antaranya Cak Lontong (komedian), Bimbim Slank (musisi), Widi Mulia Sunarya (musisi), Ayu Utami (penulis), Polo Srimulat (komedian), Hanafi (perupa), Edo Kondologit (musisi), Hartarti (koreografer), Nicholas Saputra (aktor), dan lain sebagainya. (Eric)



Kamis, 28 Januari 2021

Dinkes Sanggau Akan Distribusikan Vaksin Covid-19


Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Ginting

Borneotribun I Sanggau, Kalbar - Tak tunggu lama-lama, setelah menerima sebanyak 3160 Vial Vaksin Sinovac, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Ginting akan segera mendistribusikan vaksin tersebut kekecamatan dikabupaten sanggau.

"Pencanangan vaksinasi akan dilakukan pada 1 Februari 2021, dan besoknya kita distribusikan ke kecamatan untuk langsung dilaksanakan vaksinasi, bagi seluruh tenaga kesehatan," Ucap Ginting. 

Dibeberkannya, sebanyak 1991 tenaga kesehatan yang sudah terdata dan akan segera di vaksin. Jumlah tersebut termasuk orang yang bekerja di fasilitas kesehatan seperti cleaning service, sopir dan lainnya. Proses pemberian vaksin sendiri tidak sama dengan vaksin lain, karena harus melalui empat tahapan. 

“Dari jumlah itu, belum pasti semuanya bisa divaksin. Karena nanti ada empat meja, yaitu meja pendaftaran, screening, pelaksanaan dan observasi. Yang menentukan memenuhi syarat atau tidak itu di meja dua,” ungkap Ginting saat di wawancarai para media.

Ginting menjelaskan, nanti di meja kedua, calon penerima vaksin akan diperiksa secara detail, termasuk ada atau tidaknya penyakit penyerta atau comorbid. Saat calon penerima vaksin berada di meja dua, akan diberikan 16 item pertanyaan, termasuk ada atau tidak adanya penyakit bawaan. Kalau ada, maka calon penerima itu tidak boleh divaksin.

Jika sudah lolos di meja dua, maka tahapan berikutnya adalah pemberian vaksin yang berada di meja tiga. Kemudian, setelah disuntik, penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 30 menit di meja empat. 

Observasi ini untuk melihat apakah ada gejala klinis yang muncul setelah pemberian vaksin, atau yang lebih dikenal dengan KIPI ( Kejadian Ikuran Pasca Imunisasi ). Dia menjelaskan, vaksin ini akan diberikan sebanyak dua kali dengan rentan jarak penyuntikan 14 hari. ( Lb/Rh )

Editor : Hermanto




Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno