Hashimoto Kembali Tegaskan Olimpiade Tokyo Tidak Akan Dibatalkan
CIncin Olimpiade di Odaiba, Tokyo, 8 April 8, 2021. (AP Photo/Eugene Hoshiko) |
BorneoTribun.com -- Ketua Olimpiade Tokyo, Jumat (16/4), kembali dipaksa untuk meyakinkan dunia bahwa pesta olahraga yang sempat ditunda itu akan dilangsungkan dalam waktu tiga bulan lagi dan tidak dibatalkan meskipun kasus COVID-19 melonjak di Jepang.
Ketua panitia penyelenggara Seiko Hashimoto ditanya wartawan pada konferensi pers apakah ada kondisi di mana Olimpiade itu akan bisa dibatalkan.
Pertanyaan itu muncul setelah sekretaris jenderal partai politik LDP yang berkuasa, dan orang nomor dua yang bertanggung jawab atas Olimpiade Tokyo, Toshihiro Nikai, menyebutkan kemungkinan pembatalan penyelenggaraannya sehari sebelumnya.
“Ada berbagai kekhawatiran tetapi sebagai panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 kami tidak berpikir untuk membatalkannya, '' kata Hashimoto.
Nikai ditanya pada hari Kamis dalam sebuah wawancara apakah pembatalan masih menjadi pilihan. “Tentu saja,'' jawabnya, menambahkan bahwa jika Olimpiade menyebabkan lonjakan infeksi, “tidak ada artinya menyelenggarakan Olimpiade. ''
Nikai belakangan berusaha menarik pernyataannya, dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis (16/4) yang mengatakan bahwa pemerintah berusaha keras untuk melangsungkan Olimpiade yang terjamin keamanannya.
Hashimoto mengaku bisa memahami keprihatinan Nikai dan menyiratkan itu bahwa itu mencerminkan pendapat publik Jepang pada umumnya. Jajak-jajak pendapat menunjukkan sebanyak 80 persen warga Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade selama pandemi.
“Fakta bahwa ia (Nikai) prihatin adalah hal yang perlu kami tanggapi serius mengingat makin dekatnya pelaksanaan Olimpiade,'' katanya. “Komentarnya mengingatkan kami betapa kami harus percaya diri atau sepenuhnya siap menyelenggarakan pertandingan.''
Kasus COVID-19 meningkat di berbagai penjuru Jepang. Meskipun demikian, Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan panitia Olimpiade Tokyo bersikeras untuk tetap melangsungkannya. Pemasukan IOC tersendat karena penundaan Olimpiade itu, dan Jepang telah menginvestasikan setidaknya 15 miliar dolar untuk menyelenggarakan Olimpiade Tokyo. [ab/uh]
Oleh: VOA