Jumat, 02 Agustus 2024
Rabu, 06 April 2022
Aparat Diserukan Antisipasi Potensi Serangan Teror di Bulan Ramadan
Ilustrasi- Densus 88 Antiteror Polri meakukan penggerebekan di sebuah rumah di Cikarang, Jawa Barat, 29 Maret 2021. (Foto: REZAS/AFP) |
BorneoTribun Jakarta -- Detasemen Khusus (Densus) 88, Senin (4/4) kembali melakukan penggeledahan di sebuah rumah yang diduga menjadi tempat operasi jaringan teroris yang berafiliasi dengan Negara Islam Indonesia NII.
Penggeledahan ini hanya berselang beberapa hari dari penangkapan 16 terduga teroris di Sumatera Barat dan serangkaian penangkapan di beberapa daerah lain.
Kepala Densus 88 Anti-Teror Irjen. Pol. Marthinus Hukom dalam konferensi pers seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR akhir Maret lalu mengatakan hingga Maret saja sudah 56 teroris ditangkap. Ia mengakui adanya tren peningkatan. Jika pada tahun 2020 ada 232 teroris yang ditangkap, pada tahun 2021 melonjak menjadi 370 orang, dan pada kuartal pertama 2022 sudah 56 orang ditangkap.
Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan kepada VOA, Selasa (5/4) mengatakan aparat keamanan harus selalu waspada menghadapi kemungkinan peningkatan serangan teror dari kelompok NII, terutama selama bulan Ramadan.
"Biasanya mereka menggunakan momen bulan Ramadan sebagai waktu yang tepat karena mereka meyakini Ramadan itu bulan yang mulia. Jadi kalau melakukan amaliyah teror di bulan itu dianggap lebih utama," kata Ken.
Ken Setiawan mengatakan tidak benar jika kegiatan NII selama ini vakum, karena organisasi ini terus beroperasi secara diam-diam dan bisa saja menyerang istana dan pejabat negara, termasuk kantor polisi.
NII Semakin Gencar Rekrut Anggota
Berbeda dengan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sering menggelar demonstrasi atau bicara secara terang-terangan, lanjut Ken, anggota NII pandai menyembunyikan jati diri, membaur dengan masyarakat lewat organisasi, kegiatan-kegiatan sosial. Pihak keluarga pun seringkali terkecoh dan tidak mengetahui jika ada kerabat yang bergabung dengan NII.
Ditambahkannya, NII kini gencar merekrut anggota melalui media sosial dan pertemanan, serta melakukan penggalangan dana. Proses perekrutan yang dilakukan oleh NII antara lain dengan menggelar acara untuk menjaring masyarakat.
Ken mencontohkan bagaimana di Lampung ada komunitas pejuang hijrah untuk mengumpulkan anak-anak muda, dan mereka yang tertarik akan diajak mengikuti kajian lanjutan secara tertutup.
Target NII : Anak Muda
Ideologi NII, ujarnya, seperti virus yang bisa memapar siapa saja. Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center menerima banyak laporan soal kegiatan bawah tanah yang dilakukan NII. Di Garut ada begitu banyak laporan dan hanya satu kecamatan yang diketahui belum dimasuki NII.
Di Lampung, sedikitnya 30 warga terpapar ideologi NII, termasuk seorang mahasiswa program pasca sarjana di sebuah universitas di Lampung yang kini menderita depresi. Ken memperkirakan 30 persen mahasiswi di sebuah universitas di Lampung sudah terjangkit ideologi NII.
Ken juga menceritakan bagaimana informasi tentang 15 orang yang diketahui terpapar ideologi NII di Sumatera Selatan, berujung dengan temuan ribuan kasus. Pekan ini Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center juga mendapat laporan dari seorang laki-laki yang tidak pernah mengetahui bahwa istrinya sudah bergabung NII selama sebelas tahun.
"(Target NII adalah) semua kalangan namun memang diprioritaskan anak muda. karena anak muda ini biasanya sedang mencari jati diri. Anak muda semangatnya sedang membara. Ketika ditawarkan hal baru apalagi bicara perubahan yang positif, banyak anak muda cepat nyangkut, cepat langsung merespon," ujar Ken.
Ken menegaskan NII menghalalkan darah semua orang yang bukan anggota NII karena mereka itu dianggap kafir, termasuk muslim yang belum bergabung dengan kelompok itu. Harta mereka dinilai boleh dicuri atau dirampok, dan bisa dipakai untuk berjihad. Ken menyebut NII adalah pemberontak yang mengatasnamakan agama karena mereka ingin mendirikan negara di dalam negara.
Densus Gerak Cepat
Densus 88 beberapa waktu lalu telah menangkap 21 tersangka teroris, di mana lima orang tekait jaringan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) dan 16 lainnya adalah bagian dari jaringan Negara Islam Indonesia (NII).
Dari operasi penggeledahan sebuah rumah yang diduga tempat operasi jaringan teroris NII di Perum Banjar Wijaya, Tangerang, Minggu (34), polisi menemukan beberapa notebook, laptop, senjata tajam, buku konsep revolusioner dan buku-buku sistem pertahanan non militer.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Komisaris Besar Ahmad Ramadhan menjelaskan dirinya belum mendapat informasi lebih rinci terkait penggeledahan itu dari Densus 88.
“Saya belum dapat informasi nanti kalo ada akan saya sampaikan,” kata Ramadan.
Namun ia menggarisbawahi Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri akan melakukan pendalaman terhadap mereka yang telah ditangkap
Oleh: VOA Indonesia
Rabu, 16 Februari 2022
Polri Ungkap Peran Empat Terduga Teroris JI Jateng
Penanganan Terorisme Tegas dan Tidak Melihat Asal Pelaku
Jumat, 04 Juni 2021
PJKO Madago Raya Targetkan Penangkapan Anggota MIT dalam 2 Bulan
Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso memberikan keterangan dalam Konferensi Pers di DPRD Sulteng, Rabu (2/6/2021). (Foto: VOA/Yoanes Litha) |
Senin, 24 Mei 2021
TNI-Polri Terus Buru Kelompok Teroris MIT ke Hutan Pegunungan Poso
Kamis, 20 Mei 2021
Desak Penuntasan Terorisme di Poso, Warga Kirim Surat Terbuka Kepada Presiden Joko Widodo
Prosesi ibadah pemakaman untuk empat warga yang dibunuh kelompok MIT di Balai Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu, 12 Mei 2021. (Foto: Yoanes Litha) |
Isi tuntutan surat terbuka dari Perwakilan Masyarakat Tampo (tanah) Lore yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. (Foto: istimewa) |
Aktivitas Personel TNI POLRI di Pos Komando Taktis Satgas Operasi Madago Raya di desa Tokorondo, Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (12/1/2021). Foto : Yoanes Litha |
Kamis, 13 Mei 2021
Empat Warga Dibunuh Teroris MIT, Pemerintah Didesak Bersikap Tegas
Keluarga korban pembunuhan kelompok MIT berkumpul di sekitar peti jenazah, sebelum dibawa ke tempat peristirahatan terakhir, Rabu, 12 Mei 2021. (Foto : Yoanes Litha). |
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Komisari Besar Polisi Didik Supranoto memperlihatkan foto sembilan anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Rabu, 12 Mei 2021. (Foto: Yoanes Litha) |
Prosesi ibadah pemakaman untuk empat warga yang dibunuh kelompok MIT di Balai Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Rabu, 12 Mei 2021. (Foto: Yoanes Litha) |
Warga mengusung empat peti mati menuju pekuburan Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Rabu (12/5/2021) Foto : Yoanes Litha |
Prosesi pemakaman empat warga yang dibunuh kelompok MIT di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu, 12 Mei 2021. (Foto: Yoanes Litha) |
Anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah, Sabtu, 7 November 2020, saat melakukan penyisiran di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Kota Palu Sulawesi Tengah, mencari keberadaan 2 DPO teroris MIT. (Foto: dok). |
Senin, 10 Mei 2021
Myanmar Klasifikasi Pemerintah Bayangan sebagai 'Organisasi Teroris'
Para demonstran anti-kudeta militer dalam unjuk rasa di Yangon, Myanmar, 6 Mei 2021. |
Jumat, 09 April 2021
Polisi ungkap Peran 3 Buron Terduga Teroris Jakarta yang Diburu Densus 88, Berikut daftar lengkap ketiga orang dalam DPO
ILUSTRASI. |
Tiga buron terduga teroris di Jakarta. (Foto: dok Istimewa) |
Kamis, 08 April 2021
Datangi Bengkel, Bhabinkamtibmas Ajak Warga Binaanya Untuk Perangi Teroris Dan Aksi Radikalisme
Datangi Bengkel, Bhabinkamtibmas Ajak Warga Binaanya Untuk Perangi Teroris Dan Aksi Radikalisme |
Sabtu, 03 April 2021
Densus 88 Antiteror Mabes Polri Geledah Dua Tempat diduga terkait Teroris
Ilustrasi. Gambar Istock |
Jumat, 02 April 2021
Pengamat: Perempuan Yang Terpapar Terorisme Sangat Militan
Beberapa perempuan eks istri militan ISIS yang ditahan di kamp al-Hol, Hasaka, Suriah (foto: dok). |
Perempuan kembali menjadi pelaku dalam serangan bom bunuh diri dalam dua kejadian terakhir di Makassar dan Jakarta.
Para ibu dan anak-anak di kamp al-Hol, tempat pengungsian keluarga mantan kombatan ISIS, di wilayah al-Hasakeh, timur laut Suriah, 14 Januari 2020. (Foto: AFP) |
Noor Huda Ismail. (Foto: Dok Pribadi) |
Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo saat memberikan keterangan pers terkait peristiwa penyerangan Mabes Polri, Rabu 31 Maret 2021. (Foto: VOA) |
Kapolri sebut ada 23 Orang Ditangkap Terkait Bom Gereja Makassar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. |
Kamis, 01 April 2021
Presiden Jokowi ajak Semua Masyarakat Indonesia Harus Bersatu Melawan Terorisme
Presiden Jokowi (Foto: BPMI Setpres/Lukas) |
Rabu, 31 Maret 2021
Wahidah Sang Ibu mertua Ungkap Menantunya Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar Hamil 4 Bulan
Dua pelaku terduga bomber Makassar. (dok. Istimewa) |