Berita Borneotribun.com: RSUD dr Murjani Sampit Hari ini
Tampilkan postingan dengan label RSUD dr Murjani Sampit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RSUD dr Murjani Sampit. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 Oktober 2022

Enam Mesin Cuci Darah Dioperasikan di RSUD dr Murjani Sampit

Enam Mesin Cuci Darah Dioperasikan di RSUD dr Murjani Sampit. RS Murjani tingkatkan layanan hemodialisa penuhi kebutuhan masyarakat.
Enam Mesin Cuci Darah Dioperasikan di RSUD dr Murjani Sampit
Bupati Halikinnor berbincang dengan salah seorang pasien yang memanfaatkan layanan hemodialisa atau cuci darah di RSUD dr Murjani Sampit, Sabtu (9/9/2022). (borneoPalangkaraya/ANTARA/HO/Instagram-halikin_1)
borneoPalangkaraya, Kalteng - Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor saat meninjau layanan hemodialisa atau cuci darah di RSUD dr Murjani Sampit mengatakan sudah ada enam mesin cuci darah dioperasikan RS setempat untuk meningkatkan layanan tersebut kepada masyarakat.

"Ditargetkan sebanyak 21 mesin yang nantinya akan dioperasikan di rumah sakit ini," katanya di Sampit, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Sabtu.

Saat ini, ada delapan orang yang sedang dilatih untuk memperkuat sumber daya manusia pelayanan hemodialisa. Peningkatan jumlah mesin serta SDM menjadi perhatian serius pemkab setempat demi peningkatan pelayanan hemodialisa.
 
Dia menjelaskan selama ini pasien cuci darah di daerah setempat harus ke Banjarmasin atau Palangka Raya. Mereka harus menginap sampai dua minggu, begitu juga keluarganya sehingga akan menimbulkan biaya besar.

"Mudah-mudahan kita bisa terus meningkatkan layanan hemodialisa ini sehingga semua pasien bisa kita tangani di Rumah Sakit Murjani Sampit ini," demikian Halikinnor.
 
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Kotawaringin Timur juga menyampaikan harapannya agar RSUD dr Murjani Sampit meningkatkan layanan hemodialisa karena dibutuhkan masyarakat.
 
"Ini sangat dibutuhkan karena banyak yang memerlukan. Kasihan pasien yang bolak-balik harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit," kata Ketua PKBI Kotawaringin Timur Endra Rosana.
 
Ia mengaku prihatin mendengar cerita cukup banyak penderita gagal ginjal yang harus menjalani cuci darah. Terbatasnya layanan cuci darah di RSUD dr Murjani membuat ada pasien yang harus menjalani cuci daerah di rumah sakit di daerah lain, seperti Palangka Raya dan Banjarmasin.
 
Menurut dia, layanan cuci darah sebagai vital karena menyangkut keselamatan dan kebutuhan mendesak pasien.

Untuk itu, pemerintah daerah melalui RSUD dr Murjani Sampit diharapkan meningkatkan pelayanan dengan menambah kapasitas layanan hemodialisa tersebut untuk mengimbangi tingginya kebutuhan pasien.

"Sumber daya manusianya juga harus ditambah untuk mendukung peningkatan layanan cuci darah. Kalau fasilitas cuci darah di RSUD dr Murjani Sampit semakin lengkap maka akan sangat meringankan beban masyarakat," ujar Endra.

Oleh : Norjani/Muhammad Arif Hidayat/Antara
Editor : Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno