Senin, 04 September 2023
Selasa, 07 Maret 2023
Presiden Jokowi Apresiasi Model Bisnis Ponpes Al-Ittifaq dalam Mengelola Hasil Pertanian dan Ajak Ponpes Lainnya Menjadi Induk Bisnis Pertanian
Presiden Jokowi hasil pertanian di Ponpes Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (06/03/2023). (Foto: BPMI Setpres/Lalily Rachev) |
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi kepada model bisnis yang diterapkan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dalam mengelola hasil pertanian. Kepala Negara menyampaikan apresiasi tersebut dalam sambutannya setelah meninjau Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, pada Senin (06/03/2023).
Presiden menilai perencanaan yang dilakukan di Ponpes Al-Ittifaq sangat baik dan dapat dijadikan contoh, role model, dan model bisnis yang tinggal difotokopi saja. Oleh karena itu, Presiden mendorong pondok pesantren di seluruh Indonesia untuk mengadopsi model bisnis yang diterapkan Ponpes Al-Ittifaq dalam mengelola hasil pertanian. Menurut Presiden, Ponpes Al-Ittifaq juga dapat dijadikan induk dalam bisnis pertanian.
Presiden mengajak Ponpes lainnya di Indonesia untuk belajar dari Ponpes Al-Ittifaq, terutama karena pimpinan Ponpes Al-Ittifaq mengaku terbuka untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman kepada ponpes lain. Presiden bahkan menyebut bahwa "menginduk" dalam menjalankan sebuah bisnis itu penting dilakukan, seperti yang pernah dilakukannya saat menjalankan bisnis beberapa waktu yang lalu.
Meskipun dinilai berhasil, Ponpes Al-Ittifaq masih menghadapi kesulitan teknis di lapangan. Oleh karena itu, Presiden meminta berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi ponpes, termasuk Bank Indonesia, Medco, dan Menteri UKM.
Presiden berjanji untuk kembali mengundang para pelaku bisnis dari Kopontren Al-Ittifaq ke Istana dalam waktu enam bulan mendatang untuk mengetahui perkembangan bisnis pertanian yang dijalankan oleh Kopontren Al-Ittifaq.
Editor: Yakop
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Terkesan dengan Manajemen Bisnis Pertanian di Pondok Pesantren Al-Ittifaq
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Iriana Joko Widodo melakukan kunjungan ke Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Senin (06/03/2023).
Kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana disambut dengan musik marawis dan selawat badar.
Kepala Negara dan Ibu Iriana kemudian mengunjungi area pertanian Pondok Pesantren Al-Ittifaq, dan dipandu oleh Ketua Kopontren Al-Ittifaq, K.H. Agus Setia Irawan.
Kunjungan dimulai dari gudang penyortiran produk pertanian (warehouse), area tanaman, hingga rumah kaca (greenhouse) yang ditanami berbagai komoditas seperti jeruk dekopon, melon, stroberi, hingga sayuran hijau.
"Saat pagi tadi saya masuk ke Al-Ittifaq, saya benar-benar terkesan dan kaget bahwa sebuah pondok pesantren bisa memiliki manajemen bisnis pertanian yang baik," ujar Presiden dalam dialog bersama para petani dan masyarakat.
Presiden juga mengapresiasi manajemen di Kopontren Al-Ittifaq yang sudah sangat rapi dan terencana.
Menurut Presiden, dengan sistem dan manajemen tersebut, permintaan pasar akan produk pertanian bisa dipenuhi oleh Kopontren Al-Ittifaq.
“Pendekatan dilakukan dengan memenuhi permintaan pasar, kemudian diproduksi di sekitar pondok pesantren, dan manajemennya, cara mengatur betul-betul sangat terencana sehingga permintaan pasar itu selalu ada,” jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden juga melihat percontohan peternakan domba dan ayam yang ada di Kopontren Al-Ittifaq.
Presiden juga sempat memetik jeruk dekopon dan buah tin di salah satu rumah kaca.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kunjungan tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Bandung Dadang Supriatna, dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ittifaq K.H. Dandan Mudawarul Fallah.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Terkesan dengan Manajemen Bisnis Pertanian di Pondok Pesantren Al-Ittifaq
- Kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana ke Kopontren Al-Ittifaq di Bandung
- Terkesan dengan manajemen bisnis pertanian di Pondok Pesantren Al-Ittifaq
- Pendekatan terencana Kopontren Al-Ittifaq untuk memenuhi permintaan pasar
- Presiden Jokowi apresiasi manajemen rapi di Kopontren Al-Ittifaq
- Kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana di percontohan peternakan domba dan ayam di Kopontren Al-Ittifaq
Editor: Yakop
Senin, 06 Maret 2023
Ini Alasan Jokowi Dorong Penambahan Jumlah Dokter Spesialis di Tanah Air Untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Presiden Jokowi saat meninjau Mayapada Hospital Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (06/03/2023). (Foto: BPMI Setpres/Kris) |
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong penambahan jumlah dokter spesialis di dalam negeri untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Tanah Air. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden dalam sambutannya saat peresmian Mayapada Hospital Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (06/03/2023).
Presiden menyatakan bahwa masih terdapat masalah di dalam negeri, yaitu kekurangan dokter spesialis atau subspesialis. Oleh karena itu, Presiden mengatakan kepada Menteri Kesehatan bahwa hal ini perlu diatasi.
Selain fasilitas fisik yang memadai, menurut Presiden, pelayanan kesehatan yang semakin baik dapat diciptakan dengan adanya jumlah dokter spesialis dan subspesialis yang mencukupi.
Ini Permintaan Presiden Jokowi untuk Peningkatan Pelayanan Kesehatan: Tingkatkan Jumlah Dokter Spesialis di Dalam Negeri
Presiden menegaskan bahwa walaupun sudah banyak alat kesehatan dan ruang fisik yang bagus, masih ada yang perlu diperbaiki sehingga pelayanan rumah sakit bagi masyarakat semakin baik.
Untuk itu, Presiden meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menambah dan mempermudah pendidikan dokter spesialis.
Presiden juga menambahkan bahwa dia akan menyampaikan permintaan tersebut ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan berharap agar pendidikan dokter spesialis dapat dilakukan dengan lebih mudah dan lebih banyak.
Pemerintah Bergerak Cepat untuk Lahirkan Dokter Spesialis Berkualitas Sesuai Standar Kolegium, Berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menambahkan bahwa pemerintah terus berupaya untuk menghasilkan dokter spesialis yang lebih banyak dan berkualitas.
Dia mengatakan bahwa mereka ingin lebih cepat melahirkan dokter spesialis sesuai dengan standar kolegium masing-masing, dan pendidikan dapat dilakukan di perguruan tinggi maupun rumah sakit.
Mereka akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menyelesaikan kendala-kendala di lapangan.
"Kami ingin segera melahirkan dokter-dokter spesialis berkualitas yang sesuai dengan standar masing-masing kolegium, dan dilakukan di perguruan tinggi maupun di rumah sakit."
"Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menyelesaikan kendala-kendala di lapangan," ucap Budi.
Editor: Yakop
Presiden Jokowi Resmikan Mayapada Hospital Bandung sebagai Green Hospital Modern
Presiden Jokowi saat meresmikan Mayapada Hospital Bandung di Jalan Terusan Buah Batu No. 5, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (06/03/2023). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev) |
JAKARTA - Mayapada Hospital Bandung resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Joko Widodo pada hari Senin (06/03/2023).
Rumah sakit modern ini terletak di Jalan Terusan Buah Batu No. Lima, Kota Bandung, Jawa Barat, dan menawarkan konsep rumah sakit hijau (green hospital) yang inovatif.
Dalam sambutannya, Presiden memberikan apresiasi terhadap konsep rumah sakit hijau yang diusung di Indonesia dan mengharapkan rumah sakit modern seperti Mayapada Hospital Bandung dapat mengurangi jumlah masyarakat Indonesia yang pergi berobat ke luar negeri.
Menurut data pemerintah, hampir dua juta warga Indonesia masih memilih berobat ke luar negeri, dengan Malaysia dan Singapura sebagai destinasi utama.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan mendukung sepenuhnya pembangunan rumah sakit dengan standar internasional, agar Indonesia tidak kehilangan devisa dalam jumlah besar.
Menurutnya, sekitar Rp165 triliun devisa Indonesia hilang akibat masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri.
Mayapada Hospital Bandung memberikan kesempatan luas bagi masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Presiden menekankan pentingnya menghindari kesenjangan dalam akses dan pelayanan kesehatan di masyarakat dan meminta agar rumah sakit ini tidak hanya melayani kalangan atas, tetapi juga masyarakat yang menggunakan BPJS, dan telah menyediakan layanan BPJS di sana.
Peresmian ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Diharapkan bahwa Mayapada Hospital Bandung dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lainnya di Indonesia untuk mengadopsi konsep ramah lingkungan dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
Editor: Yakop
Jokowi Meninjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Baleendah, Cabai Naik Rp70-80 Ribu per Kg!
Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Baleendah, Bandung, Jabar, Minggu (05/03/2023). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev) |
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengecek langsung harga kebutuhan pokok di pasar. Kali ini, beliau mengunjungi Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (05/03/2023).
Setelah peninjauan, Presiden Jokowi mengatakan bahwa harga beberapa bahan pangan di pasar tersebut mengalami kenaikan.
"Ada kenaikan harga cabai rawit merah dan hijau, harganya naik sampai Rp70-80 ribu," ujar Presiden.
Presiden menilai kenaikan harga cabai tersebut sebagai fenomena yang sering terjadi, tetapi beliau yakin harga tersebut akan turun pada bulan berikutnya.
"Meskipun sulit diselesaikan, petani harus mendapatkan untung.
Namun, harga cabai pasti akan turun pada bulan berikutnya," katanya.
Selain harga cabai, Presiden juga memperhatikan harga beras yang masih belum turun di Pasar Baleendah.
Oleh karena itu, Presiden meminta Bulog untuk segera melakukan operasi pasar di sana.
"Saya telah menghubungi Bulog untuk melakukan operasi pasar di Pasar Baleendah Kabupaten Bandung untuk menurunkan harga," jelasnya.
Dalam beberapa waktu ke depan, akan ada panen raya yang diharapkan dapat mendorong harga beras agar lebih stabil dan terjangkau.
"Dalam panen raya ini, pasokan akan banyak sehingga harga akan turun," tambah Presiden.
Selain mengecek harga kebutuhan pokok, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana juga membagikan bantuan kepada pedagang dan masyarakat di sana, berupa Bantuan Modal Kerja (BMK), Bantuan Tunai Langsung (BTL), dan sembako.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Editor: Yakop