RI dan Jepang Tandatangani Perjanjian Pengalihan Alat dan Teknologi Pertahanan
Pertemuan 2+2 Menlu-Menhan Indonesia-Jepang (Sumber: Humas Kemhan) |
BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi dan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga, di Tokyo, Jepang, Selasa (30/03/2021).
Pada hari yang sama juga dilakukan penandatanganan Perjanjian antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah RI tentang Pengalihan Alat dan Teknologi Pertahanan.
Kedua belah pihak sepakat untuk mempromosikan kerja sama keamanan dan pertahanan termasuk pengalihan alat dan teknologi pertahanan.
PM Jepang menyambut baik kunjungan kehormatan kedua menteri ini.
PM Suga juga menyampaikan harapan agar perjanjian yang telah ditandatangani tersebut menjadi landasan kerja sama keamanan yang lebih dalam antara kedua negara.
Sementara itu, Menlu Retno Marsudi mengatakan dalam pertemuan dengan PM Suga disampaikan mengenai pentingnya untuk menindaklanjuti kesepakatan yang telah dihasilkan dalam pertemuan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan PM Jepang tersebut Oktober tahun lalu.
“[Pada] kunjungan kehormatan kepada PM Suga bersama dengan Menhan RI, kami menyampaikan pesan Presiden mengenai pentingnya kedua negara terus menindaklanjuti kerja sama yang sudah dibahas pada saat kunjungan PM Suga ke Indonesia, termasuk di bidang investasi,” ungkap Menlu, dalam pernyataan pers tertulisnya dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rabu (31/03/2021).
Selain kunjungan kehormatan pada PM Suga, Menlu menyampaikan, dalam lawatan ke Jepang ini dirinya telah mengadakan pertemuan dengan sejumlah pihak di antaranya Menlu, Menhan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Jepang, serta Chairman Nippon Foundation dan Japanese Special Envoy for National Reconciliation in Myanmar.
Terkait rangkaian kegiatan ini, Retno menyampaikan bahwa kunjungan ke Tokyo, Jepang kali ini membuahkan hasil yang baik. “Pertama, kita menindaklanjuti kunjungan PM Suga ke Indonesia, dengan pertemuan intensif seperti ini maka akan memudahkan kita untuk mengukur implementasi dari kesepakatan-kesepakatan yang sudah ada,” ujarnya.
Kedua, kerja sama di bidang kesehatan telah mulai berjalan dan kedua negara sepakat untuk terus memperkuat karena isu kesehatan sangat penting di masa mendatang.
“Ketiga, terdapat komitmen yang kuat, komitmen yang sama dari kedua belah pihak untuk memperkuat kerja sama ekonomi termasuk bidang investasi serta upaya menyelesaikan berbagai tantangan perdagangan kedua negara,” ujarnya. Keempat, Indonesia dan Jepang sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama pertahanan dan maritim kedua negara.
Kelima, mengenai pembahasan isu kawasan dan internasional Menlu menekankan pentingnya semua negara memajukan kerja sama agar tercipta stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan tidak hanya di kawasan tapi juga dunia. “Kerja sama dan perdamaian sangat diperlukan bagi dunia untuk keluar bersama dari pandemi COVID-19. Kerja sama dan perdamaian diperlukan dunia untuk bersama melakukan pemulihan ekonomi,” tandasnya.
(AIT/UN)